EKSPLORASI DAN KARAKTERISASI SAWO (Manilkara zapota (L.) van Royen) di DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
ROZIKA, Dr. Rudi Hari Murti, S.P., M.P.
2013 | Skripsi | PEMULIAAN TANAMANSawo (Manilkara zapota (L.) van Royen) merupakan tanaman buah tropis yang berbuah sepanjang tahun dan dapat hidup di daerah kering sehingga potensial untuk dikembangkan. Berdasarkan data populasi, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu sentra sawo terbesar di Indonesia tetapi informasi keragaman dan aksesi-aksesi sawo unggul belum tersedia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persebaran tanaman sawo di DIY, mengetahui keragaman sawo dan mengelompokkannya berdasarkan sifat morfologi, serta menentukan pohon induk sawo yang memiliki sifat unggul sebagai calon varietas. Kegiatan eksplorasi tanaman sawo dilakukan pada bulan September – Desember 2012 di 4 kabupaten dan 1 kotamadya di DIY. Metode pengambilan data dilakukan dengan metode survey lapangan serta wawancara terhadap pemilik pohon sawo untuk memperoleh informasi tentang pohon sawo dan produksinya. Buah dari setiap aksesi diamati 9 karakter morfologi, termasuk buah sawo yang diamati di Laboratorium Hortikultura Fakultas Pertanian UGM. Berdasarkan data populasi, sebaran tanaman Sawo di DIY terdistribusi merata di setiap kabupaten dimana populasi sawo terbesar dimiliki oleh Kabupaten Sleman dan populasi terkecil dimiliki oleh Kota Yogya. Hasil analisis ragam menunjukkan kandungan vitamin C memiliki keragaman tinggi sedangkan karakter lain memiliki keragaman sedang. Hasil analisis klaster pada karakter bentuk buah menghasilkan 3 klaster yaitu klaster 1 terdiri dari 9 aksesi sawo dengan bentuk buah lonjong, klaster 2 terdiri dari 75 aksesi sawo dengan bentuk buah oval, dan klaster 3 terdiri dari 29 aksesi sawo dengan bentuk buah bulat. Aksesi terpilih berdasarkan ukuran buah, kadar gula dan penampilan yaitu berbuah lonjong: aksesi G3 dari Mantrijeron (Yogya), H1 dan H4 dari Patuk (Gunung Kidul); berbuah oval: aksesi C4 dan C5 dari Imogiri (Bantul), G5 dari Mantrijeron (Yogya); berbuah bulat: aksesi D4 dari Lendah (Kulonprogo), G6 dari Kraton (Yogya), dan J1 dari Kalasan (Sleman).
Sapodilla (Manilkara zapota (L.) van Royen) is a tropical fruit which can bear throughout the year and resist in a dry area so its potential to be developed. Based on population data, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) is one of the largest Sapodilla production center in Indonesia, but the information about diversity and superior variety of sapodilla was not available yet. This study aims to identify the distribution of sapodilla plant on DIY, to knowing the diversity of sapodilla and grouping based on morphological characteristics, and selects the best tree as a variety candidate. The survey had been conducted on September- December 2012 in the fourth districts and 1 municipality in DIY. The data was collected by field survey and interview with the owner to obtain the information about sapodilla tree and production. The sapodilla fruit of each accession were observed 9 morphological characters in the Laboratory of Horticulture Faculty of Agriculture. Based on population data, the distribution of Sapodilla in DIY was spread on every district. Results of analysis of variance showed vitamin C has a high diversity while other characters have moderate diversity. The results of cluster analysis on the character of the fruit shaped produce 3 clusters. Cluster 1 consisted of 9 accessions with oval fruit shape, cluster 2 consisted of 75 accessions with oval fruit shape, and cluster 3 consisted of 29 accessions with rounded shapes. The accessions selected as varieties candidate bases on fruit size, sugar, and appearance were ellipsoid: accessions G3 from Mantrijeron (Yogya), H1 and H4 from Patuk (Gunung Kidul); oval: accessions C4, C5 from Imogiri (Bantul), and G5 from Mantrijeron (Yogya); spheroid: accessions D4 from Lendah (Kulonprogo), G6 from Kraton (Yogya) and J1 from Kalasan (Sleman).
Kata Kunci : sawo, eksplorasi, aksesi, analisis klaster, kadar gula, vitamin C.