Laporkan Masalah

KAJIAN ANATOMIS AKAR DAN PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) PADA BUDIDAYA VERTIKULTUR DENGAN INTENSITAS BEDA PENYIRAMAN

FITRIA RAHAYU RATMADANTI, Dr. Maryani, M. Sc.

2013 | Skripsi | BIOLOGI

Populasi manusia yang meningkat pesat berdampak pada berkurangnya lahan produktif, terutama di daerah perkotaan. Sempitnya lahan tersebut menuntut adanya suatu cara pemanfaatan lahan yang maksimal dan efisien agar lahan tetap produktif. Vertikultur adalah cara bertanam dalam susunan vertikal ke atas menuju ruang udara bebas, dengan susunan media tanam yang juga disusun secara vertikal. Tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu sayuran yang cocok dibudidayakan dengan teknik vertikultur. Permintaan konsumsi cabai yang terus meningkat mendesak adanya strategi agrobisnis agar kebutuhan cabai tetap terpenuhi. Air memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan tanaman. Cekaman kekeringan akan berpengaruh besar pada pertumbuhan dan produktifitas tanaman. Budidaya tanaman cabai rawit dalam media vertikultur dengan variasi intensitas penyiraman akan menunjukkan tanggapan anatomis akar dan fisiologis tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tanggapan anatomis akar dan fisiologis tanaman cabai rawit dalam media vertikultur dengan variasi intensitas penyiraman berbeda. Biji cabai rawit dikecambahkan dan disemai. Semai umur 14 hari (muncul 4-5 daun) dipindah tanam dalam polybag sebagai kontrol (K) dan pot vertikultur yang terbuat dari pipa berdiameter 9 inchi dan tinggi 1 meter sebagai perlakuan (P). Selama 35 hari tanaman diberi perlakuan variasi intensitas penyiraman yaitu penyiraman setiap hari (P1), 3 hari sekali (P3), dan 6 hari sekali (P3). Tinggi tanaman diukur dan jumlah daun dihitung setiap minggunya sebagai parameter pertumbuhan. Tanaman umur 35 hari dipanen dan diukur panjang-lebar daun, kadar klorofil, berat basah dan kering akar-tajuk, serta panjang akar. Untuk parameter anatomi diukur diameter akar, tebal korteks, diameter stele dan xilem pada preparat penampang melintang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin rendah intensitas penyiraman yang diberikan, diameter akar, stele, xilem, dan tebal korteks semakin menurun. Semakin rendah intensitas penyiraman yang diberikan, maka terjadi penurunan pada tinggi tanaman, jumlah daun, panjang-lebar daun, dan berat basah dan kering akar-tajuk, serta meningkatnya panjang akar dan klorofil total daun tanaman cabai rawit. Secara umum pertumbuhan tanaman menurun pada kondisi kekurangan air. Pertumbuhan vegetatif tanaman dalam polybag dan pot vertikultur cenderung tidak menunjukkan beda nyata yang signifikan sehingga penanaman cabai rawit dalam media vertikultur dinilai cukup efektif dan aplikatif.

The rapid increase in human population leads to reduce land productivity, especially in urban areas. The less of land area for growing plants tends to find the way use land efficiently to keep the productivity. Verticulture is a way of planting in a vertical arrangement up to the free air space, with the composition of the growth media also arranged vertically. Cayenne pepper (Capsicum frutescens L.) is one of the vegetables that is suitable to be cultivated with verticulture techniques. The demand increasing for chili consumption needs agribusiness strategy so that chili needs remain fulfilled. Thinking about the role of water is essential for plant life. Drought stress will have big impacts on the growth and productivity of plants. Growing cayenne pepper in verticulture with watering intensity variations would result incertain the root anatomical and physiological responses. This study aimed to examine the root anatomical and physiological responses of cayenne pepper in verticulture with various watering intensity. Chili seeds were in medium germinated. Fourteen days old seedlings (4-5 leaf emerged) were transferred to transplanting polybag as control (K) and vertical pots made of pipe with diameter of 9 inches and a height of 1 meter as treatment (P). During 35-days various watering intensity were given. Plants were watered every day (P1), for each 3 days (P3), and 6 days (P3). Plant height and number of leaves were measured and counted every week as growth parameters. Thirty five days old plants were harvested and observed, including length-width of leaves, chlorophyll content, fresh weight and dry root-shoots, and roots length. For anatomical parameters were measured root diameter, thickness cortex, stele and xylem diameter at the cross-section preparations. The results showed that the lower the watering was given, the root diameter, stele, xylem, and cortical thickness decreased. The less watering was given, then there was a decrease in plant height, leaf number, length-width of leaves, and wet and dry weight of rootshoots, but an increase of roots length and chlorophyll content of leaves cayenne pepper. Generally, plant growth decreased in less water given. Vegetative growth in polybag and verticulture did not show any significant difference, so that planting cayenne pepper in a verticulture is considered to be quite effective and applicable.

Kata Kunci : Vertikultur, Capsicum frutescens, cabai rawit, intensitas penyiraman


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.