PEMETAAN DIGITAL LERENG MENGGUNAKAN ARCGIS DI BLOK BATU HIJAU AREA EKSPLORASI PT. NEWMONT NUSA TENGGARA DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT
HAKIKI, Drs. Zuharnen. MS.
2013 | Tugas Akhir | D3 PENGINDERAAN JAUH DAN SIGPenelitian dengan judul Pemetaan lereng digital menggunakan ArcGis di Blok Batu Hijau Area Eksplorasi PT. Newmont Nusa Tenggara di Kabupaten Sumbawa Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat, ini bertujuan untuk memetakan lokasi pada area eksplorasi yang berpotensi terjadinya bahaya longsor. Adapun jenis-jenis bahaya longsor tersebut adalah bahaya longsor/gerakan tanah, bahaya gunungapi, bahaya gempa bumi, dan bahaya buatan. Melihat kondisi geografis secara langsung dilapangan, yang letaknya berada di area Blok Batu Hijau area eksplorasi PT Newmont Nusa Tenggara Kabupaten Sumbawa Barat. Kemiringan lereng agak curam dan sangat curam sangat mendominasi, karena lokasi eksplorasi sendiri berada di atas pengungan serta vegetasi yang lebat sehingga apa bila terjadi hujan maka resiko terjadinya bahaya longsor dan banjir sangat besar. Kemiringan lereng merupakan faktor yang sangat mempengaruhi terhadap besarnya tingkat kerawanan longsor dan banjir, serta drainase permukaan. Sebab secara umum dapat diketahui bahwa semakin besar kemiringan lereng suatu daerah, maka air akan semakin cepat untuk mengalirkan air. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kemiringan lereng terhadap besarnya tingkat kerawanan banjir, maka dengan meteode yang digunakan ialah membagi kemiringan lereng ke dalam tiga klasifikasi. Dimana masing-masing klas memiliki harkat tersendiri. Area aman untuk lokasi kegiatan eksplorasi berada di dataran atau daerah pegunungan yang mempunyai relief yang datar, serta mudah di akses dan, radius aman dari aliran sungai 100 meter. Untuk potensi bahaya level sedang berada dilokasi 50 meter dari aliran sungai dan berada di kemiringan lereng 15% dalam kondisi cuaca tertentu area ini bisa menjadi lokasi potensi bahaya. Dan area bahaya berada dilokasi 20-50 meter dari aliran sungai dan di kemiringan lereng 35°–90° serta di ketinggian 500 - >1500 mdpl. Pembukaan kawasan eksplorasi pada daerah dengan morfologi curam/ terjal perlu ditunjang oleh beberapa kegiatan longsor teknik/ hidrolongsor seperti pemeliharaan stabilitas lereng (slope stability) dan penirisan (dewatering), untuk menghindari terjadinya.
-
Kata Kunci : -