PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG ALFALFA PADA KONSENTRAT TERHADAP KONSUMSI DAN KECERNAAN NUTRIEN KAMBING PERANAKAN ETTAWA

RETNOWATI DIAH PRATIWI, Ir. Chusnul Hanim, M.Si

2013 | Skripsi | ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecernaan pakan pada kambing Peranakan Ettawa (PE) yang diberi penambahan tepung alfalfa pada konsentrat. Sebelas ekor kambing PE umur 1,5 sampai 2,5 tahun dengan berat badan 32,2 sampai 50,5 kg serta umur pemerahan 2 sampai 3,5 bulan diberi pakan hijauan yang terdiri dari rumput Raja dan Gliricidia maculata serta konsentrat yang diberi penambahan tepung alfalfa 0%, 2,6%, dan 5,1% (berdasarkan BK). Imbangan hijauan dan konsentrat yakni 50:50 (berdasarkan BK). Pakan dan air minum diberikan secara ad libitum. Parameter yang diamati adalah konsumsi bahan kering (BK), bahan organik (BO), protein kasar (PK), serat kasar (SK), lemak kasar (LK), bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN), dan total digestible nutrients (TDN), serta kecernaan BK, BO, PK, SK, LK, dan BETN. Data yang diperoleh dianalisis variansi pola searah dan jika terdapat perbedaan dilanjutkan dengan uji Duncan’s New Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung alfalfa pada konsentrat hingga level 5,1% tidak berpengaruh nyata terhadap konsumsi nutrien. Penambahan tepung alfalfa hingga level 5,1% meningkatkan kecernaan BK 9,3% (78,34% vs 71,65%), BO 8,8% (79,44% vs 72,96%), SK 24,8% (81,95% vs 65,64%), LK 28,5% (88,74% vs 69,03%) dibanding kontrol, namun tidak berpengaruh nyata terhadap kecernaan PK dan BETN. Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa penambahan tepung alfalfa pada konsentrat hingga level 5,1% dapat meningkatkan kecernaan BK, BO, SK, dan LK dan telah memenuhi kebutuhan BK, PK, dan TDN pada kambing PE.

This research was conducted to determine feed digestibility of Ettawa Grade goats (PE) fed concentrate supplemented with alfalfa meal. Eleven Ettawa Grade goats, 1.5 to 2.5 years of ages, initial body weight 32.2 to 50.5 kg and milking ages 2 to 3.5 months, fed with forages consisted of king grass, Gliricidia maculata and concentrate with supplemented with alfalfa meal by 0%, 2.6%, and 5.1% (dry matter basis). The proportion of forages and concentrate was 50:50 (dry matter basis). The diet and water was offered ad libitum. Collected data were consumption of dry matter (DM), organic matter (OM), crude protein (CP), crude fiber (CF), ether extract (EE), nitrogen free extract (NFE), and total digestible nutrients (TDN) as well as digestibility of DM, OM, CP, CF, EE, and NFE. Data were analyzed using one way analysis of variance, the differences between mean continued by Duncan’s New Multiple Range Test (DMRT). The result showed that the supplementation of alfalfa meal in concentrate up to 5.1% had no effect on feed consumption. The supplementation of alfalfa meal in concentrate up to 5.1% affected thedigestibility of DM 9.3% (78.34% vs 71.65%), OM 8.8% (79.44% vs 72.96%), CF 24.8% (81.95% vs 65.64%), EE 28.5% (88.74% vs 69.03%) compared with control, but didn’t affect digestibility of CP and NFE. It could be concluded that the supplementation of alfalfa meal up to 5.1% increased the digestibility of DM, OM, CF, and EE, and it fullfiled the requirement of DM, CP, TDN of Ettawa Grade goat.

Kata Kunci : Kambing PE, Tepung alfalfa, Konsumsi pakan dan kecernaan