ANALISIS DAN VISUALISASI DATA DESA WISATA SECARA SPASIAL DALAM BENTUK ATLAS (STUDI KASUS KABUPATEN BANTUL)

ANNISA JUWITA N, Drs. H. Noorhadi Rahardjo, M.Si., P.M.

2013 | Skripsi | KARTOGRAFI DAN PENGINDRAAN JAUH

Atlas merupakan salah satu cara penyajian data yang lebih menarik dan efisien. Atlas tidak hanya berisi peta-peta yang saling berkesinambungan, melainkan dapat diisi juga dengan narasi yang ingin disampaikan oleh si pembuat. Atlas Desa Wisata Kabupaten Bantul terdiri dari dua jenis yaitu atlas konvensional dan atlas elektronik. Metode penelitian yang dilakukan dalam penyusunan atlas adalah metode survei dengan pengumpulan data secara sampling dan analisis data secara kualitatif. Data dalam penelitian ini diperoleh langsung dari lokasi penelitian seperti data dari hasil survei (plotting GPS titik, pengamatan kondisi wilayah, wawancara dan kuesioner), dan data yang diperoleh dari instansi pemerintahan. Plotting GPS digunakan untuk mengetahui posisi desa wisata, pengamatan kondisi wilayah menghasilkan foto lapangan, wawancara menghasilkan deskripsi wilayah, dan kuesioner menghasilkan desain simbol yang diinginkan oleh pengguna atlas. Tahap akhir adalah evaluasi dengan penyebaran kuesioner terhadap responden yang sama untuk mengetahui atlas yang lebih disukai oleh pengguna. Penyajian data desa wisata dalam bentuk atlas konvensional dan elektronik tersebut digunakan untuk mempublikasikan obyek-obyek wisata yang terdapat di dalam desa-desa wisata di Kabupaten Bantul dengan menggunakan kertas A3 untuk atlas konvensional dan CD untuk atlas elektronik sebagai media penyebarannya. Kesimpulan dari pembuatan atlas ini adalah atlas konvensional desa wisata Kabupaten Bantul lebih banyak disukai oleh pengguna dibandingkan atlas elektronik Kabupaten Bantul, karena mudah dibawa dan mudah digunakan.

Atlas is one way of presenting data more attractive and efficient. Atlas not only contains the maps are continuous with each other, but also be filled with a narrative to be conveyed by the creator. Rural Tourism Atlases of Bantul consists of two types of conventional atlases and electronic atlases. The method used in the preparation of the atlas is a survey method with sampling for collection data and analysis data used qualitative method. The achievement data by survey is plotting GPS points, observing the condition of the area, interviews and questionnaires. Plotting GPS is used to determine the position of the tourist village, observing the condition of the field and the area produces photo descriptive information, interviews produce a description of the area, and questionnaire design produces the desired symbol by users atlas. Once the atlas is completed, an evaluation conducted by distributing questionnaires to the same respondents to determine the atlas that is preferred by the user. Data presentation tourist village in Bantul district in the form of conventional and electronic atlas was used to publicize the tourism objects contained in the tourist villages in Bantul regency using A3 paper to conventional atlas and CD for electronic atlas as a distribution medium. Conclusion of making a conventional atlas atlas is a tourist village in Bantul regency much more preferred by users than the electronic atlas Bantul district, because it is easy to carry and easy to use.

Kata Kunci : atlas, peta, atlas konvensional, dan atlas elektronik