Aplikasi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis untuk Pemilihan Letak Base Transceiver Station di Kabupaten Gunungkidul

DINI IKA MARGI S, Prof. Dr. H. Hartono, DEA.,DESS.

2013 | Skripsi | KARTOGRAFI DAN PENGINDRAAN JAUH

Banyak penelitian yang telah dilakukan dengan memanfaatkan citra penginderaan jauh. Penelitian ini menggunakan citra SRTM dan citra Landsat 7 ETM+ sebagai sumber data primer. Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui ketelitian interpretasi kemiringan lereng dan kondisi relief menggunakan citra SRTM serta ketelitian interpretasi penggunaan lahan dan jaringan jalan menggunakan citra Landsat 7 ETM+ sebagai parameter fisik lahan penentu pemilihan letak BTS; (2) untuk menentukan lokasi prioritas penempatan BTS di Kabupaten Gunungkidul berdasarkan parameter fisik lahan, kekuatan sinyal setempat serta kondisi sosial ekonomi penduduknya dengan pembuatan model SIG menggunakan model indek. Citra SRTM digunakan sebagai sumber data primer untuk mengetahui kemiringan lereng dan kondisi relief, sedangkan citra Landsat 7 ETM+ digunakan sebagai sumber data primer untuk mengetahui penggunaan lahan dan kedekatan dengan jaringan jalan sebagai dasar dalam menentukan kelayakan fisik dalam menentukan letak BTS. Perangkat lunak berupa Arcview 3.2, ArcGIS 9.3. ENVI 4.5, dan Global Mapper 10 digunakan untuk mengolah data grafis dan atribut. Penelitian ini menggunakan metode pengharkatan berjenjang tertimbang. Setiap parameter diberikan harkat tertentu sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan untuk setiap parameter. Selanjutnya setiap parameter diberikan nilai pembobot sesuai dengan besarnya pengaruh faktor tersebut terhadap pemilihan letak BTS. Hasil penelitian ini adalah ketelitian dari data penginderaan jauh dan peta lokasi prioritas BTS. Tingkat keakuratan citra SRTM dalam melakukan identifikasi kondisi relief sebesar 66,13% dan kemiringan lereng sebesar 64,52%, sedangkan tingkat keakuratan citra Landsat 7 ETM+ komposit 432 dalam melakukan identifikasi penggunaan lahan sebesar 87,01% dan kedekatan dengan jaringan jalan sebesar 88,71%. Peta lokasi prioritas BTS di daerah kajian menunjukkan wilayah dengan tingkat prioritas pertama seluas 179,9 Ha (0,12%), prioritas kedua seluas 74.742,6 Ha (50,56%), prioritas ketiga seluas 69.325,6 Ha (46,86%), dan prioritas keempat seluas 3.681,5 Ha (2,49%).

Many experience had done using remote sensing. This research use SRTM image and Landsat 7 ETM+ image as data primer source. Purpose this research is; (1) to examine capability slope and relief interpretation of SRTM image and land use and road network interpretation of Landsat 7 ETM+ image as land physical parameters for BTS site; (2) determine location that priority to BTS placing on Gunungkidul area base on land physical parameters, signal wave, and social economic with GIS using index model. SRTM Image is use for primary data source for knowing slope and relief, while Landsat 7 ETM+ image is use as primary data source for knowing land use and proximity with road network to determine reference phisical appropriateness due to BTS placing. Software Arcview 3.2, ArcGIS 9.3. ENVI 4.5, and Global Mapper 10 is use for graphic data progressing and atteribute. These research using dignity tiered weighted methoda. Every paramether giving special dignity according to kreteria had been determined for each parameter, and every parameter given weight point appropriate to factor heavy effect to BTS location selection. The result of this research is accuracy remote sensing data and BTS priority location map. Accuraction level of SRTM image to identification slope was 66,13% and relief condition 64,52%, while accuration level Landsat 7 ETM+ image composite 432 to identification land use 87,01% and closed with road network 88,71%. BTS priority location map in study area showing area with first priority level area is 179,9 Ha (0,12%), second priority area is 74.743,6 Ha 0,56%), Third priority area is 69.325,6 Ha (46,86%), and fourth priority area is 3.681,5 Ha (2,49%).

Kata Kunci : SRTM, SIG, pemilihan letak, BTS