Analisis Dampak Penerapan Whistleblowing SystempadaEfektivitas Pengendalian Internal (Studi Kasus pada PT Pertamina [Persero])

MOHAMMAD FIKAR, Sugiarto, Drs., M.Acc., M.B.A., CMA.

2013 | Skripsi | AKUNTANSI

Dalam rangka mendorong terciptanya GCG dan memberikan manfaat bagi peningkatan kualitas pelaksanaan Corporate Governance di Indonesia, maka KNKG (Komite Nasional Kebijakan Governance) menerbitkan suatu pedoman yang diberi judul “Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran (SPP) atau Whistleblowing System (WBS)” pada tahun 2008. Namun setelah diterbitkannya pedoman tersebut, belum ada kasus whistlebloweryang muncul ke publik seperti kasus Susno Duadji dan Khairiansyah yang justru muncul bukan dari whistleblowing system, walaupun beberapa lembaga, perusahaan pemerintah,dan perusahaan swasta mulai menerapkan sistem tersebut, salah satunya PT Pertamina (Persero). Tidak adanya pelaporan yang muncul ke publik apakah disebabkan oleh tidak efektifnya whistleblowing system sebagai mekanisme pengendalian internal, bagian dari pengendalian internal, dan elemen corporate governance atau memang pada akhirnya pelanggaran yang terjadi bisa diselesaikan secara internal di dalam perusahaan sesuai tujuan penerapan whistleblowing system dan memang berdampak pada efektivitas pengendalian internal. Penelitian ini menggunakan metode kuisioner yang disebarkan pada 17 fungsi dengan 236 kuisioner yang tersebar, untuk mengetahui persepsi dari pegawai Pertamina terhadap whistleblowing system dan dampaknya pada efektivitas pengendalian internal Pertamina. Hal ini diketahui melalui dampak penerapan whistleblowing system pada efektivitas pengendalian internal yang dilakukan oleh Pertamina yang meliputi pengendalian tujuan operasi, pengendalian tujuan pelaporan, dan pengendalian tujuan kepatuhan. Untuk mendukung hasil kuisioner tersebut kemudian dilakukan wawancara kepada pihak yang terkait dengan penerapan whistleblowing system dan pengendalian internal di Pertamina, serta dilakukan tinjauan pada dokumen Pertamina yang terkait dengan penelitian ini. Hasil kuisioner kemudian dianalisis dengan menggunakan metode statistik yang terdiri atas uji reliabilitas, uji validitas, statistik deskriptif, analisis regresi sederhana, uji statistik t, dan uji koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan whistleblowing system di Pertamina sudah sangat memadai dan berdampak positif pada efektivitas pengendalian internal Pertamina, hal ini diketahui dengan dampak whistleblowing system pada efektivitas pengendalian tujuan operasi, tujuan pengendalian pelaporan, dan pengendalian tujuan kepatuhan. Hal ini didukung dengan dua fungsi whistleblowing system, yaitu fungsi pencegahan sebagai salah satu alat komisaris dan direksi dalam mengawasi jalannya perusahaan dan fungsi deteksi yang memberikan informasi dalam rangka meningkatkan efektivitas pengendalian internal.

In order to encourage the creation of good corporate governance and provide benefits for improving the quality of corporate governance in Indonesia, then KNKG (Komite Nasional Kebijakan Governance) published a guideline entitled “Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran (SPP) atau Whistleblowing System (WBS)” in 2008. But after the publication of this guideline, there is no whistleblower cases that appear to the public as the case of Susno Duadji and Khairiansyah that doesn’t come from whistleblowing system, although some agencies, government corporations, and private companies began to implement the system, one of them is PT Pertamina (Persero). The absence of public reporting is caused by the ineffectiveness of the whistleblowing system as an internal control mechanism, part of the internal control, and element of corporate governance or indeed in the end, the violation could be resolved internally within the company as the purpose and implementation of whistleblowing systems is impacted on the effectiveness of internal controls. This study uses questionnaire that distributed to 17 functions with 236 questionnaires were distributed to determine the perception of Pertamina employees against whistleblowing system and its impact on the effectiveness of internal control Pertamina, known through the impact of the implementation of whistleblowing systems on the effectiveness of the controls carried out by Pertamina which includes objective operation control, objective reporting control, and compliance objectives control. To support the results of the questionnaire, then conducted interviews to parties related to the implementation of whistleblowing systems and internal controls at Pertamina, as well as conducted a review on Pertamina documents related to this study. The results of the questionnaire, then analyzed using statistical methods consisting of reliabilitytest, validitytest, descriptive statistics, simple regression analysis, t-test, and coefficient of determination test. The results showed that the implementation of whistleblowing systems in Pertamina is very adequate and have positive impact on the effectiveness of internal control Pertamina,known through impact of whistleblowing system on effectiveness of objective operation control, objective reporting control, and compliance objectives control. This is powered by two functions of whistleblowing system that isprevention function as one of the tools of commissioners and directors in overseeing the company and detection function that provide information in order to improve the effectiveness of internal control.

Kata Kunci : whistleblowing system, efektivitas pengendalian internal, persepsi, fungsi pencegahan, fungsi deteksi