Laporkan Masalah

Mobilisasi Politik dan Pencitraan Partai Politik (Fenomena Rekrutmen Selebriti Partai Amanat Nasional)

BAGUS WAHYU UTOMO, Drs. Purwanto, SU, M.Phil

2013 | Skripsi | Sosiologi

Penelitian skripsi ini dimaksudkan untuk menganalisis fenomena mobilisasi politik partai yang berorientasi pada pembangunan citra partai. pencalonan selebriti yang mempunyai popularitas untuk bertarung dalam panggung politik tanpa memperhatikan aspek kompetensi telah mengundang sinisme publik terhadap kualitas demokrasi. Penelitian ini fokus pada dinamika internal Partai Amanat Nasional yang seringkali menggunakan jasa selebriti guna membangun konstituen politik. Pola mobilisasi politik Partai Amanat Nasional menjadi bahasan yang sangat menarik ketika di setiap periode terbukti bahwa PAN menjadi leading market dalam bursa pencalonan selebriti. Sinisme publik tentu saja selalu mengiringi kebijakan Partai Amanat Nasional yang seakan memobilisasi selebriti guna meraih kemenangan, hal tersebut yang menjadi pemantik dari penelitian ini. Fenomena ini layak diteliti guna menyajikan fakta yang terjadi kepada publik yang dijadikan sebagai bahan penilaian publik terhadap kualitas parlemen kita yang merupakan produk sistem demokrasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode fenomenologis. Keterbatasan pengetahuan peneliti terhadap kasus tersebut menjadi alasan penggunaan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif digunakan untuk mengungkap dan memahami sesuatu dibalik fenomena yang hanya sedikit diketahui, sementara metode fenomenologis digunakan agar informasi yang didapat peneliti dapat disajikan secara presisi dengan tidak mengubah fakta. Hal ini dikarenakan penelitian fenomenologis bersifat sangat subyektif yang melekat pada informan terhadap suatu realitas sosial. Dalam menggali fenomena rekrutmen selebriti yang dilakukan PAN, peneliti menggunakan tiga rumusan masalah sebagai senjata untuk mengupas tuntas pola kebijakan tersebut, antara lain; (1)Bagimana proses mobilisasi selebriti dalam bursa pencalonan caleg yang menjadi indikasi stagnasi kaderisasi dalam tubuh PAN? (2)Bagaimana pola Habitus yang terbentuk dari sistem kaderisasi dalam tubuh PAN yang mempengaruhi pola rekruitmen serta kaderisasi partai?(3)Apa saja dampak mobilisasi politisi instan dalam sistem kaderisasi PAN?. Hasil penelitian ini mengungkap bahwa pencalonan selebriti tidak berbanding lurus terhadap citra positif Partai Amanat Nasional. Di satu sisi kebijakan ini berorientasi untuk mengembangkan basis konstituen di daerah non basis, namun di sisi lain kebijakan ini turut mempengaruhi berkurangnya basis konstituen dari kalangan Muhammadiyah. Bukti empiris menunjukan bahwa prosentase kemenangan selebriti dalam pileg hanya mencapai angka 11%. Penempatan selebriti di daerah non basis menjadikan mesin partai tidak berfungsi dan menyebabkan stagnasi kaderisasi dalam tubuh PAN di dapil tersebut. Penelitian ini juga mengungkap fakta bahwa pola habit partai yang memprioritaskan kalangan populis untuk dicalonkan menjadi adalah sikap pragmatis yang berorientasi pada tujuan oportunis. Selebriti hanya dijadikan aset dagang bagi partai demi meraup suara di daerah pemilihan non basis, tanpa mempedulikan kompetensi dan kapabilitas yang dimiliki dalam bidang politik. Pola habitus partai yang demikian itulah yang membawa dampak negatif bagi parpol yaitu rusaknya mesin partai sekaligus melahirkan gejala stagnasi kaderisasi partai pada daerah non basis.

-

Kata Kunci : Rekrutmen selebriti, Pencitraan Partai, Stagnasi Kaderisasi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.