Ego manusia dalam pemikiran eksistensialistik Muhammad Iqbal
AMIN, Husna, Prof.Dr. H. Koento Wibisono
2001 | Tesis | S2 FilsafatPenelitian ini berjudul Ego Manusia Dalam Pemikiran Eksistensialistik Muhammad Iqbal. Pemikiran eksistensialistik Iqbal dipaharni melalui pendekatan metafisika (Metaphysrcal Approach), dan dianalisis dengan memakai metode reflektif filososfis, sehingga dapat diperoleh pemahaman yang benar mengenai konsep Egonya. Penelitian ini bertujuan: 1) menemukan pemahaman komprehensif mengenai konsep Ego Manusia; 2) memperkenalkan corak pemikiran eksistensialiatik Iqbal sebagai suatu visi yang tepat bag upaya mengatasi krisis kemanusiaan modem; 3) menempatkan konsep Ego Manusia Iqbal sebagai sebuah paradigma baru epistemologi kontemporer, sehngga dapat membellkan sumbangan konseptual berupa implikasi eksistensi Ego manusia dalam mengatasi knsis kepemimpinan di Indonesia. Penelitian ini bersifat literer, yang datadatanya hperoleh dim perpustakaan, berupa buku-buku dan jurna-jurnal sebagai tambahan. Buku-buku atau tulisan-tulisan yang ditulis oleh tokoh yang chteliti dijadikan sebagai data primer, buku-buku atau tulisan-tulisan yang ditulis oleh oleh orang lain mengenai tokoh yang diteliti dijadikan sebagai data sekunder, dan buku-buku atau tulisan-tulisan yang berbicara mengenai persoalan yang berhubungan dengan objek penelitian ini dijadkan sebagai bahan bacaan untuk lebih membuka cakrawala pemahaman. Langkah-langkah metochs dilakukan melalui inventarisasi, MarifXasi, identifikasi dan klasifikasi datadata kepustakaan, lalu dianalisis melalui interpretasi, komparasi dan evaluasi-kntis. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai benkut: 1 )pemiluran eksistensialistik Iqbal merupakan sebuah gerakan filosofis yang menentang bang IS objectivity, dan menegaskan being is subjectivity or indivzduality; 2) Konsep Ego Manusia dapat digolongkan ke dalam eksistensialisme teistik, epistemologinya adalah Quranik; 3) Visi eksistensialistiknya adalah penegasan individualitas manusia dan pembebasan dari belenggu esensialisme, baik esensialisme filosofis maupun esensialisme religius; 4) Eksistensi manusia ditegaskan sebagai ' pribadi' (khudz), dasarnya iman yang kuat. Manusia harus melakukan segala sesuatu yang memperkuat Ego-nya dan menghmdari segala sesuatu yang merendahkan atau melemahkannya. Cinta pada Ego membenkan kepada manusia ukuran yang sebenamya, yakni ba& dan buruk. Manusia harus menghmdari diri dari sikap meleburkan individualitasnya yang unik dalam suatu sistem, suatu kolehvisme; 5) Pemiluran Iqbal tentang eksistensi Ego manusia memberi kontribusi bag upaya mengatasi krisis kemanusiaan modem dan krisis kepemimpinan di Indonesia; 6) Kekuatan pemilaran Iqbal terletak pada bangunan epistemologinya. Teori epistemologi yang berkembang baik di Barat maupun Timur tunggal tidak Q u r d . Teori epistemolog yang Q u r d menurutnya yang mengangkat ketiga potensi manusia: (serapan pancaindera, kemampuan aka1 dan intuisi). Semua berperan dalam pencarian ilmu pengetahuan dan menentukan kebenaran; 7) Kelemahannya, terletak pada setiap kritik yang dilontarkannya. Di lihat secara sepintas, selalu ada sikap ambivalen dalam cam berpihr Iqbal, dalam arti bahwa ia menolak satu pendapat sekaligus membela atau menerimanya
The theme of this research is the Human Ego in Muhammad Iqbal's Existentialistic Idea. Iqbal's idea is understood using the metaphysical approach, and analyzed by using the reflective philosophical method, so that we can formulate a correct interpretation of Iqbal's Ego concept. The objectives of this research are: 1) to find the comprehensive understanding about human Ego concept; 2) to identifl the characteristics of Iqbal's existentialistic idea as a right vision to overcome modem human crises; 3) to place Iqbal's human Ego concept as a new paradigm of contemporary epistemology, so that it gives a conceptual thought in human Ego existence, which in turn has implications for handling the leadership crisis in Indonesia. This is literary research, the data was obtained from libraries, books, and journals as supplemental reading. Books and writings written by the subject of this research being the primary data, materials written by other researchers about the subject of this research are used as secondary data, and materials written about related cases are used to expand the understanding about the subject. Methodically, materials from the library were gathered, clarified, identified, and classified; then analyzed through interpretation, compared, and critically evaluated. The results of the research are: 1) Iqbal's existentialistic thought is a philosophical movement that opposed the idea that "being is objectivity" and asserted that "being is subjectivity or individuality"; 2) Iqbal's concept of the human Ego could be categorized as theistic existentialism, his epistemology is Quranic; 3) Iqbal's existentialistic vision is the assertion of human individuality and liberation from essentialism, either philosophic essentialism or religious essentialism; 4) Human existence is clarified as "personal" (khudi), based on strong faith. Man must do everythng to strengthen his Ego and avoid anything that will lower or weaken it. Love for Ego gives humanity a true standard, both for good and bad. Humans must keep themselves from an attitude that melts their unique individualism in a system-collectivism; 5) Iqbal's thought about the existence of the human Ego gives a contribution to overcoming the modem human crisis and the leadership crisis in Indonesia; 6) The strength of Iqbal's thought is in his epistemology. The epistemology theory that developed both in the West and in the East stands alone, not based on the Quran. In his opinion, epistemology theory arises from three human potentials (sense perception, intellectual ability, and intuition). All three play a role in seelung scientific knowledge and truth; 7) The weakness of Iqbal's thought, as emphasized by his critics, is that there seems to be ambi valence in Iqbal's attitude because he tends to reject and defend or accept ideas at the same time
Kata Kunci : Filsafat Manusia,Ego,Muhammad Iqbal