PENERAPAN TRADISI BATAK TOBA DI YOGYAKARTA Studi Deskriptif Penerapan Tradisi Martarombo dalam Komunikasi Anak Muda Perantau Suku Batak Toba di Yogyakarta
RONALD HUTAGAOL, Drs. Budhy Komarul Zaman, M.Si.
2013 | Skripsi | Ilmu KomunikasiMartarombo merupakan sebuah tradisi berkomunikasi suku Batak yang diterapkan ketika berkenalan dengan sesama suku Batak. Tradisi martarombo dilakukan untuk membentuk tali kekerabatan di antara sesama suku Batak dengan cara mencari hubungan marga dari kedua pihak yang berkenalan. Di Sumatera Utara sebagai daerah asal suku Batak tradisi ini masih kental dilaksanakan tidak terkecuali anak muda. Panggilan dan cara bersikap terhadap lawan bicara yang didasarkan atas dalihan na tolu (hula-hula, dongan tubu, dan boru) menjadi dasar interaksi antara suku Batak. Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai salah kota perantauan anak muda suku Batak Toba menjadi fenomena menarik untuk diteliti terkait penerapan tradisi martarombo. Yogyakarta sebagai kota pendidikan dan budaya yang multietnis menimbulkan pertanyaan apakah tradisi martarombo masih diterapkan anak muda ketika bertemu dengan sesama suku Batak. Penelitian ini ingin menggambarkan bagaimana anak muda menerapkan tradisi ini di Yogyakarta, mencatat pergeserannya serta faktor yang mempengaruhinya. Martarombo yang masuk pada jenis komunikasi interpersonal merupakan tradisi berkomunikasi yang diturunkan dari nenek moyang suku Batak. Tradisi ini telah menjadi ritual komunikasi suku Batak ketika bertemu dan berkenalan dengan sesama suku Batak . Tujuan tradisi martarombo adalah menghubungkan ikatan kekerabatan marga suku Batak. Teori komunikasi sebagai ritual James W. Carey akan membantu menjelaskan peran komunikasi dalam kehidupan sosial suatu masyarakat, dalam hal ini adalah anak muda perantau suku Batak Toba di Yogyakarta
-
Kata Kunci : Martarombo, Yogyakarta, Anak Muda, Komunikasi sebagai Ritual