IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK MUTU BUAH STROBERI (Fragaria Sp.) SEGAR BERDASARKAN STANDAR FFV-35 DARI UNECE (UNITED NATIONS ECONOMIC COMMISION FOR EUROPE) DAN STANDAR KEMENRISTEK

HURI IN HUSNA, Dr. M. Affan Fajar Falah, STP, M.Agr.,

2013 | Skripsi | TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

Stroberi (Fragaria sp.) merupakan kelompok produk yang bersifat non-homogenous, sehingga untuk mendapatkan penampilan dan keseragaman stroberi dibutuhkan proses grading yang baik berdasarkan standar mutu yang ada. Di Indonesia sampai saat ini belum ada SNI buah stroberi, penentuan standar mutu stroberi masih dilakukan berdasarkan persepsi produsen dan cenderung tidak sama antar produsen. Hal ini menyebabkan stroberi yang beredar dipasaran cenderung tidak seragam. Melalui Kemenristek (Kementrian Riset dan Teknologi) pemerintah mempublikasikan modul tentang budidaya stroberi dan membagi mutu stroberi dengan basis grading berat per buah, sedangkan untuk menfasilitasi perdagangan internasional UNECE mengembangkan dan mempublikasikan standar FFV-35, dengan basis grading diameter per buah. Selain itu, diketahui stroberi merupakan komoditas hortikultura yang bersifat mudah rusak, sehingga diperlukan penanganan pascapanen yang baik untuk mempertahankan kualitas guna memperpanjang umur simpannya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan membandingkan karakteristik mutu stroberi segar yang beredar di pasar tradisional dan pasar modern berdasarkan standar FFV-35 dari UNECE dan menurut Kemenritek (Kementrian Riset dan Teknologi) dengan statistical process control, mengetahui pengaruh setiap perlakuan penyimpanan stroberi terhadap mutu fisik dan kimiawi buah stroberi segar, serta melakukan analisis nilai tambah penjualan stroberi dengan metode hayami. Dari hasil penelitian dapat diketahui menurut standar FFV- 35 dari UNECE, 37,10% sampel stroberi pasar tradisional termasuk stroberi kelas II dan 24,80% kelas ekstra, sedangkan sampel stroberi pasar modern 73,07% adalah kelas ekstra. Sedangkan menurut standar Kemeneristek, 0,86 % sampel stroberi pasar tradisional temasuk kelas A, 48,57% kelas B, dan 50,57% kelas C, sedangkan sampel stroberi pasar modern sebesar 15,43% temasuk stroberi kelas A dan 84,57% kelas B. Selama penyimpanan karakteristik stroberi seperti total padatan terlarut, pH,tekstur, dan kadar vitamin C, mengalami perubahan signifikan. Dapat dikatakan bahwa karakteristik mutu stroberi pasar modern lebih baik dibandingkan stroberi pasar tradisional, dengan rasio nilai tambah penjualan stroberi di supermarket sebesar 25,73%, sedangkan pasar tradisional sebesar 9,05%.

Strawberries ( Fragaria Sp . ) is a group of products that are non - homogenous, so to get the appearance and uniformity of strawberries needed a good grading process based on existing quality standards. In Indonesia there is no SNI strawberries, strawberry determination of quality standards is still done by the perception produsen and likely be different across manufacturers. This causes the strawberries in the market tend to be uniform. Through Ministry of Research and Technology, the government published the module on the cultivation of strawberries and divide strawberries with quality grading basis weight per fruit, while facilitating international trade the UNECE developing and publishing standard FFV -35, with quality grading basis diameter per fruit. In addition, strawberries are known horticultural commodities that are perisable, so it requires a good post-harvest handling to maintain the quality in order to extend shelf life . This study aimed to identify and compare the quality characteristics of fresh strawberries in the traditional market and modern market based on standard FFV - 35 from the UNECE and according Kemenritek ( Ministry for Research and Technology ) with a statistical process control , determine the effect of each treatment storage strawberries against physical and chemical quality fresh strawberries, as well as value-added analysis of sales strawberry with Hayami methods. Based on the research result, can be seen by the FFV-35 standards of UNECE, 37.10 % samples of traditional markets including strawberries class II and class extra 24.80% , while 73.07 % samples of modern markets strawberries are extra classes . Meanwhile, according to standard Kemeneristek , 0.86 % strawberries sample traditional markets including the class A , class B 48.57 % , and 50.57 % of the class C , while samples of strawberries from modern markets 15.43 % class A, and 84.57 % class B. Strawberries during storage characteristics such as total dissolved solids , pH , texture , and levels of vitamin C , underwent significant changes . It means that the quality characteristics of strawberry in modern markets is better than traditional markets , with the ratio of value added strawberries in the modern markets for 25.73 % , while the traditional market only 9.05 %.

Kata Kunci : Mutu Stroberi, Standar FFV-35 dari UNECE, Standar Kemenristek, Metode Hayami