Laporkan Masalah

PEMBUATAN MODEL ELEVASI DIGITAL DARI STEREOPLOTTING INTERAKTIF FOTO UDARA FORMAT SEDANG KAMERA DIGICAM

SEKAR PRANADITA, Dr. Harintaka, ST, MT.

2013 | Skripsi | TEKNIK GEODESI

Teknologi penginderaan jauh telah berkembang kearah digital, yaitu mulai dari pengumpulan data hingga pemrosesan data yang dilakukan secara digital dengan menggunakan komputer. Pembuatan DEM dengan teknologi foto udara dilakukan dengan cara stereoplotting. Metode stereoplotting ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara interaktif dan otomatis. Terdapat kelemahan dan kelebihan dari kedua metode tersebut. Kelebihan yang dapat diperoleh dari metode interaktif diantaranya memiliki ketelitan yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode otomatis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ketelitian DEM yang diperoleh dari proses stereoplotting interaktif foto udara format sedang dengan menggunakan software DAT/EM Summit Evolution. Lokasi penelitian berada di kawasan kampus Universitas Gadjah Mada dengan kondisi tanah yang relatif datar. Data yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian ini diantaranya foto udara format sedang, data DEM teknologi LiDAR, dan data orthophoto, dimana data DEM teknologi LiDAR dan data orthophoto digunakan sebagai data masukan. Tingkat akurasi dari DEM hasil stereoplotting diketahui dengan menghitung nilai simpangan baku dari sample data yang dipilih, pemilihan sample ini dilakukan secara merata dengan tujuan sample yang diperoleh dapat mewakili keseluruhan data dari populasi. Dari penelitian yang telah dilakukan dengan mengambil sample sebanyak 113 buah titik sample maka diperoleh nilai rata-rata beda tinggi sebesar 0,876 meter. Dengan selisih beda tinggi minimum 0,005 meter dan selisih beda tinggi maksimum 2,915 meter. Dari data tersebut maka diketehui nilai standar deviasi dari DEM hasil stereoplotting foro udara format sedang yaitu sebesar 0,628 meter.

Remote sensing technology has evolved towards digital, it was began from data collection until data processing digitally done by using a computer. DEM from technology manufacturing aerial photography created by stereoplotting. Stereoplotting method can be done with two ways that is interactive and automatic. There are advantages and disadvantages of these methods. The advantages to be gained from an interactive method which have a higher accuracy compared with automatic method. This project was conducted to determine the accuracy of DEM from aerial interactive stereoplotting process is to use software DAT / EM Summit Evolution. Project location in the Gadjah Mada University campus with a relatively flat land conditions. The data needed to perform the study are, medium format of aerial photography, LiDAR technology DEM data, and orthophoto data. DEM data from LiDAR technology and data orthophoto used to be processed. DEM accuracy of stereoplotting known result by calculating the value of the raw deflection data from the selected sample, sample selection is done with the aim over the sample can be obtained from the data represent the entire population. From the project done by taking a sample of 113 sample points then obtained the mean height difference 0.876 meter. With a minimum height difference 0.005 meter and maximum height difference 2.915 meter. The vertical raw deflection of DEM stereoplotting mediun format photography 0.628 meter sample size.

Kata Kunci : DEM, foto udara format sedang, stereoplotting interaktif, ketelitian


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.