Laporkan Masalah

PENGARUH PENATAAN RUANG KOTA TERHADAP TINDAKAN KRIMINAL MALAM HARI DI KORIDOR JALAN SETURAN RAYA, YOGYAKARTA

JATI PRAMONO, Bapak Ir. Didik Kristiadi, M.L.A., M.A.U.D.

2013 | Skripsi | PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Pemanfaatan ruang di malam hari tidak dipungkiri memberikan pengaruh yang besar bagi perkembangan kota-kota di Indonesia, terutama dari sisi perkembangan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat. Namun di sisi lain, pemanfaatan ruang di malam hari juga identik dengan tindakan-tindakan kriminal semisal konsumsi alkohol, vandalisme, prostitusi dan lain-lain. Maka dari itu penelitian ini berfokus untuk mencari hubungan antara pemanfaatan ruang di malam hari terhadap resiko tindakan kriminal, khususnya di Indonesia.Pemahaman terhadap kondisi penataan ruang-ruang di kota-kota Indonesia dan pengaruhnya terhadap tindakan kriminal malam hari merupakan hal yang sangat penting, salah satunya sebagai dasar acuan perencanaan ruang dalam skala penataan bangunan dan lingkungan. Pendekatan yang dipilih dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan ini dipilih karena penelitian ini berusaha untuk mencari hubungan antara variabel-variabel yang sudah ditentukan secara interaktif, bertujuan menggambarkan realitas keruangan dan kondisi-kondisi yang melatarbelakanginya. Penelitian ini berfokus pada upaya pengurangan dampak kriminal penggunaan ruang malam hari melalui pendekatan spasial atau perancangan kawasan dan prinsip-prinsip urban design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara variabel-variabel fisik lingkungan dengan resiko tindakan kriminal. Hasil penelitian juga menunjukkan setidaknya terdapat 4 variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi resiko tindakan kriminal.Adapun empat variabel tersebut yaitu variabel pencahayaan, aksesibilitas, pengawasan dan keragaman aktivitas.

There is no doubt that night-time spaces give great influence to the development of cities in Indonesia, especially in terms of social, economic, and cultural communities. But on the other hand, it is also synonymous with criminal acts such as alcohol consumption, vandalism, prostitution and others. Therefore this study focuses on the correlation between the use of spaces in the evening against the risk of crime, especially in Indonesia. The understanding about the conditions of urban setting in Indonesia and its correlation to night crime becomes so substantial, mainly as references to urban spatial planning in the neighborhood scale. The approach chosen in this study is qualitative approach. This approach was chosen because this study attempted specifically to find the relationship between the variables shows the real spatial situations and aims to describe the conditions that lie behind them. This study focuses on efforts to reduce the impact of crime of a night-time spaces through spatial approaches and urban design principles. The result indicates that there is a relationship between physical environment variables with the risk of crime. The results also indicate there are at least four most dominant variable in affecting the risk of criminal prosecution. The four variables are lighting, accessibility, surveillance and land use mix.

Kata Kunci : Kriminal, CPTED, Pencahayaan, Aksesibilitas, Pengawasan, Keragaman Aktivitas


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.