HUBUNGAN ANTARA STATUS KARIES GIGI DENGANKUALITAS HIDUP TERKAIT KESEHATAN MULUT PADA LANJUT USIA DI PANTI WREDHA SWASTA KOTA YOGYAKARTA

RIZKA PRAMESTI, Dr. drg. Julita Hendrartini, M. Kes.,

2013 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER GIGI

Pertumbuhan populasi lanjut usia di Indonesia, khususnya di Provinsi DIY, saat ini mulai melampaui pertumbuhan kelompok usia lain. Seiring dengan bertambahnya usia terjadi penurunan fungsi organ tubuh dan berbagai perubahan fisik yang meningkatkan gangguan penyakit dan ketidakmampuan. Karies gigi dan kehilangan gigi akibat karies gigi merupakan masalah kesehatan gigi yang paling menonjol pada lansia. Masalah ini dapat menyebabkan perubahan pada kualitas hidup terkait kesehatan mulut mereka mencakup aspek fisik, fungsional, sosial, dan emosional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status karies gigi dengan kualitas hidup terkait kesehatan mulut pada lansia di panti wredha swasta yang ada di Kota Yogyakarta. Jenis penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Subjek adalah 52 orang lansia yang berusia 60 tahun ke atas yang tinggal di dua panti wredha swasta di Kota Yogyakarta. Tiap subjek diukur kualitas hidup terkait kesehatan mulutnya menggunakan kuesioner Geriatric Oral Health Assessment Index (GOHAI) yang dibacakan, sedangkan status karies gigi subjek diukur menggunakan instrumen DMF-T. Uji hipotesis menggunakan uji korelasi Pearson-Product Moment dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 30,8% lansia memiliki status karies gigi sedang dan 50% memiliki status karies gigi buruk. 98,1% lansia memiliki kualitas hidup buruk dan tidak ada yang memiliki kualitas hidup baik. Hasil uji korelasi menunjukkan hubungan yang signifikan antara status karies gigi dengan kualitas hidup terkait kesehatan mulut lansia di dua panti wredha swasta yang ada di Kota Yogyakarta (r = -0,911; p = 0,001). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan negatif yang kuat antara status karies gigi dengan kualitas hidup terkait kesehatan mulut lansia, artinya semakin tinggi nilai DMF-T, maka akan semakin rendah kualitas hidup terkait kesehatan mulut seorang lansia.

The growth of the elderly population in Indonesia, especially in Yogyakarta Province, are exceed the growth of other age groups. As the increasing of the age, decline in organ function and physical changes occur and increase diseases and disability. The major dental health problems in the elderly are dental caries and tooth loss due to dental caries. This problems may cause changes in their oral health -related quality of life that covers physical, functional, social, and emotional aspects. This study aimed to identify the relationship between dental caries status and oral health -related quality of life of the elderly in private nursing homes in the city of Yogyakarta. This research uses a cross-sectional design. Subjects were 52 elderly people aged 60 years and over who live in private nursing homes in the city of Yogyakarta. Each subject was interviewed about the oral health -related quality of life using corresponding questionnaires Geriatric Oral Health Assessment Index (GOHAI) and dental caries status was measured using the DMF-T instrument. Hypothetical measurement conducted using Pearson-Product moment correlation with 95% confidence level. The results showed that 30.8% elderly had moderate dental caries status and 50% had poor dental caries status. 98.1% of the elderly had poor quality of life and no one has a better quality of life. Correlation test showed a significant relationship between dental caries status and oral health -related quality of life of the elderly in private nursing homes in the city of Yogyakarta ( r = -0.911; p = 0.001). In conclusion, there is a strong negative relationship between dental caries status and oral health -related quality of life of the elderly. The higher the DMF-T values, the lower the oral health -related quality of life of the elderly.

Kata Kunci : Status karies gigi, GOHAI, lanjut usia