Laporkan Masalah

KARAKTERISTIK MINERALOGI DAN GEOKIMIA ENDAPAN BAUKSIT TAMBANG TAYAN, KALIMANTAN BARAT

ASTIKA PRASIDDHA SASYRI W, Dr. Lucas Donny Setijadji,S.T.,M.Sc

2013 | Skripsi | TEKNIK GEOLOGI

Tayan merupakan salah satu daerah di Kalimantan Barat yang memiliki potensi bauksit cukup besar. Lokasi penelitian terletak di tambang Tayan yang merupakan daerah IUP dari PT Antam. Penelitian di daerah ini bertujuan untuk mengetahui perubahan komposisi mineralogi dan geokimia dari bedrock menjadi endapan bauksit serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Sampel berupa bedrock dan endapan laterit di 7 lokasi pengamatan yang berbeda, kemudian dilakukan analisis berupa XRD, XRF, uji densitas, dan pengamatan petrografis untuk mengetahui karakteristik mineralogi dan geokimianya. Faktor yang mempengaruhi pembentukan endapan bauksit yaitu berupa faktor geomorfologi, litologi, dan struktur geologi. Berdasarkan faktor geomorfologinya, endapan bauksit terbentuk pada daerah yang berlereng sangat landai-sedang. Dilihat dari litologinya, bedrock yang dijumpai yaitu berupa granodiorit, gabro, dan gneiss. Struktur geologi sudah tidak dijumpai karena lokasi penelitian sudah mengalami pelapukan yang intensif. Berdasarkan analisis geokimianya, penampang laterit yang terdapat di daerah penelitian dapat dibedakan menjadi zona clay/kong dan zona bauksit. Hasil analisis XRD menunjukkan terjadinya transformasi mineral primer dari plagioklas, hornblenda, biotit, olivin, mikroklin, orthoklas dan piroksen, menjadi mineral-mineral sekunder seperti kaolin, halloysite, dickite, nacrite, illite, vermiculite, dan pyrophillite yang kemudian terubah menjadi mineral alumunium hidroksida seperti gibbsite, boehmite, dan diaspore. Perhitungan mass balance dilakukan untuk mengetahui perubahan komposisi geokimia pada endapan bauksit ini dengan menggunakan TiO2, P2O5, Y, dan Zr sebagai unsur yang bersifat immobile. Endapan bauksit yang berasal dari gabro mengalami pengurangan SiO2 sebesar 0,25% berat, pengayaan Al2O3 sebesar 0,19% berat dan FeO sebesar 0,6% berat. Sementara itu, endapan bauksit yang berasal dari gneiss mengalami pengurangan SiO2 sebesar 0,5% berat, pengayaan Al2O3 sebesar 2,29% berat dan FeO sebesar 1,4% berat, sedangkan endapan bauksit yang berasal dari granodiorit mengalami pengurangan SiO2 sebesar 0,45% berat, pengayaan Al2O3 sebesar 1,4% berat dan FeO sebesar 0,73% berat. Uji densitas menunjukkan bahwa endapan bauksit memiliki densitas berkisar 0,9851-1,99 gr/cm 3 , sedangkan untuk bedrocknya berkisar antara 2,37-4,07 gr/cm 3

Tayan is one area of West Kalimantan that have a quite big potensial of bauxite. Study area is in Tayan mine area which is part of the mining concession area of PT Antam. The aim of this study is to determine mineralogical and geochemical compositon changes from bedrock into bauxite deposits and factors that influence such processes in that location. Samples consist of fresh rock and laterite deposits taken from 7 different location and then do laboratory analysis like petrographic observation, XRF, XRD, and density test. The factors that influence bauxite lateritization are geomorphology, lithology, and structural geology. Based geomorphological factor, bauxite deposits were formed at very ramp until moderate slopes. From lithology factor, bedrocks in the study area consist of granodiorite, gabbro, and gneiss. Structural geology not exist because intensive rate of weathering. Based on geochemical analysis, laterite deposits consist of clay zone/kong and bauxite zone. XRD analysis results show the transformation of primary minerals such as plagioclase, hornblende, biotite, olivine, pyroxene, microcline, and orthoclase into secondary minerals such as kaolin, halloysite, dickite, nacrite, illite, vermiculite, and pyrophillite. Then, these mineral transform again into alumunium hydroxide minerals like gibbsite, boehmite, and diaspore. Mass balance calculation are used to asses changes in geochemical composition of bauxite deposits using TiO2, P2O5, Y, and Zr as an immobile element. The calculation shows that Al2O3 and FeO is unleached while SiO2 is leached. Bauxite deposits derived from gabbro show 0.25 mass % of SiO2 reduction, 0.19 mass % of Al2O3 enrichment and 0.6 mass % of FeO enrichment. Bauxite deposits derived from gneiss show 0,5 mass % of SiO2 reduction, 2.29 mass % of Al2O3 enrichment, and 1.4 mass % of FeO enrichment. And bauxite deposits derived from granodiorite show 0.45 mass % of SiO2 reduction, 1,4 mass % of Al2O3 enrichment, and 0.73 mass % of FeO enrichment Density test showed that bauxite laterite has a density ranging from 0.9851 to 1.99 gr/cm 3 , while for bedrock ranged from 2.37 to 4.07 gr/cm 3

Kata Kunci : bauksit, karakter mineral dan geokimia, bedrock, Tayan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.