Laporkan Masalah

KETERGANTUNGAN KOTA BARU MANDIRI KOTA HARAPAN INDAH TERHADAP KOTA JAKARTA DAN WILAYAH SEKITAR

RENDY ADRIYAN D, Prof. Ir. Sudaryono M.Eng., Ph.D.

2013 | Skripsi | PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Kota baru mandiri (self-sufficient new town) merupakan suatu permukiman berskala besar yang direncanakan untuk mengurangi beban kota induk melalui strategi kemandirian. Strategi ini, umumnya diwujudkan melalui penyediaan infrastruktur terpadu dan serba lengkap, agar para penghuni kota baru dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan hidupnya di dalam satu lingkungan yang sama. Di Indonesia, pengembangan kota baru seringlkali menghadapi persoalan berupa ketergantungan. Begitu pun kota baru mandiri, fenomena ketergantungan ditandai dengan masih tingginya frekuensi pergerakan penghuni dari kota baru menuju kota induk untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya ketergantungan kota baru mandiri terhadap kota induknya. Hal ini menjadi penting guna melihat seberapa kompleks hubungan antar kota baru dengan kota induknya, sehingga pengembangan kota baru ke depan memiliki strategi yang lebih efisien saat menghadapi ketergantungan. Metode penelitian menggunakan pendekatan induktif-kualitatif dan teknik wawancara mendalam. Objek studi dalam penelitian ini adalah Kota Harapan Indah (KHI) dengan Jakarta sebagai kota induknya. Dari hasil penelitian, ditemukan dua faktor yang menyebabkan penghuni KHI mengalami ketergantungan terhadap kota induk Jakarta dan wilayah sekitar, yakni: 1) faktor sejarah individu dan 2) faktor kebutuhan untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Faktor sejarah individu merupakan faktor ketergantungan yang berkaitan dengan perjalanan historis atau pengalaman seorang individu mengenai aktivitas yang sedang mereka lakukan. Sementara faktor kebutuhan untuk meningkatkan kualitas hidup, muncul dari hasrat seseorang terhadap sesuatu, dimana kota induk dianggap sebagai tempat yang paling bisa mewujudkannya. Kedua faktor inilah yang membuat pengembangan kota baru KHI hanya berhasil menciptakan kemandirian dari aspek fisik saja namun sulit pada aspek ekonomi dan sosial. Penelitian ini menyimpulkan ketergantungan kota baru sebagai fenomena yang muncul akibat pertimbangan-pertimbangan yang begitu kompleks dari para penghuninya.

Self-sufficient new town is a large-scale settlement which is planned to reduce the burden of its parent city through a self-sufficient strategy. This strategy, commonly realized through the provision of integrated infrastructure and self-contained, so that the new town residents can meet most of their needs within the same area. In Indonesia, the development of new town often experiences common issues such as dependency. So did the self-sufficient new town, dependency phenomenon characterized by high frequency of new town resident’s movement into the parent city to meet most of their needs. This study was aimed to find the factors that influence the dependency of self- sufficient new town to its parent city. It becomes important to see how the complex relationships between the new town with its parent city, so that the future development of the new town has a more efficient strategy when they have to face the dependency. This research used observation using inductive-qualitative approach and the in-depth interview technique. The study object in this research is Kota Harapan Indah (KHI) with Jakarta as its parent city. This research found two factors that lead the dependency of KHI residents to their parent city, Jakarta and the surrounding areas, namely: 1) the individual historical factor and 2) needs to improve their quality of life factor. ‘Individual historical factor’ is a dependency factor that is related to historical journey or experience of an individual about the activities they are doing. And ‘the needs to improve the quality of life factor’ appears from a person's desire for something, in which the parent city can fulfill it the most. These both factors make KHI development can be success only on the physical aspect, but it cannot succeed the economic and social aspects. This study concludes the dependency of new town as a phenomenon that emerges from complexity of the inhabitant’s consideration.

Kata Kunci : kota baru mandiri, ketergantungan, kota induk


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.