DAMPAK PERUBAHAN ZONA AGROKLIMAT TERHADAP PERUBAHAN POLA TANAM DI PROVINSI JAWA TENGAH DAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
RIESKY ARUM WIDORETNO, Dr. M. Pramono Hadi, M. Sc.
2013 | Skripsi | GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGANPerubahan iklim adalah perubahan secara statistik terhadap sistem iklim untuk suatu periode lebih dari 30 tahun. Perubahan iklim yang menyebabkan perubahan curah hujan akan berdampak pada perubahan zona agroklimat yang akan berdampak pada pola tanam di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang merupakan provinsi penyangga pangan nasional Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui daerah yang mengalami perubahan tipe iklim Oldeman dan perubahan pola tanam pada daerah yang mengalami perubahan tipe iklim.Penelitian ini menggunakan data berupa peta agroklimat tahun 1975 data hujan tahun 1979-2008 untuk peta agroklimat tahun 2008. Kedua peta agroklimat kemudian dicocokan untuk mengetahui perubahan tipe iklim. Berdasarkan perubahan tipe iklim dan penggunaan lahan ditentukan sampel daerah untuk mengetahui perubahan pola tanam. Kemudian dilakukan wawancara untuk memperoleh informasi tentang perubahan pola tanam pola tanam pada daerah yang mengalami perubahan zona agroklimat. Hasil penelitian ini menunjukkan telah terjadi perubahan zona agroklimat dari B1 ke B2 di Kabupaten Cilacap, tipe iklim B1 menjadi C2 di Kabupaten Cilacap dan Wonosobo, tipe iklim C2 ke C3 di Kabupaten Blora, Boyolali, Kulon Proogo dan Purworejo, tipe iklim C2 ke D3 di Kabupaten Sleman , Demak dan Blora, tipe iklim C3 ke D2 di Kabupaten Bantul, Gunungkidul, dan Klaten,, D3 ke C3 di Kabupaten Jepara dan Tegal, E ke D3 di Kabupaten Rembang dan Pati. Berdasarkan 20 lokasi sampel, 14 lokasi berupa sawah tadah hujan dan 6 lokasi merupakan sawah irigasi. 10 lokasi sampel untuk sawah irigasi di Cilacap, Boyolali, Demak, Sleman,Klaten, Purworejo, Bantul, Jepara, Rembang dan Pati dan 2 lokasi sawah tadah hujan di Rembang dan Jepara mengalami perubahan pola tanam. 4 lokasi sawah irigasi di Kabupaten Wonosobo, Tegal, Rembang dan Blora dan 4 lokasi sawah tadah hujan di Cilacap, Gunungkidul, Demak dan Pati tidak mengalami perubahan pola tanam.
Climate change is a change in the statistical properties of climate system when considered over long periods of time (over 30 years). Climate change is affecting rainfall (precipitation) changed in agro-climatic zones, with its attendant adverse impact on cropping pattern in Central Java and Daerah Istimewa Yogyakarta which are the provinces of the national food buffer stock. The research aims to acknowledge the areas that experiencing climate change of Oldeman type and change of crops pattern in areas that experiencing change of climate type. The data used were drawn from agro climatic map of 1975 and rainfall (precipitation) data during 1979-2008 as agro climatic map of 2008. Both maps agroclimate then matched to determine the type of climate change. Based on changes in climate and land use types specified sample area to determine changes in cropping patterns.Then do the interview to obtain information about the cropping pattern changes in the area of agro-climatic zone change. Results of this research indicate there has been a change in agro-climatic zones of B1 to B2 in Cilacap and Wonosobo regency, B1 to C2 in Cilacap and Wonosobo regency,C2 to C3 in Blora, Boyolali, Kulonprogo and Purworejo, C2 to D3 in Sleman, Demak and Blora, C3 to D2 in Bantul , Gunungkidul, and Klaten, D3 to C3 in Jepara and Tegal, E to D3 in Rembang and Pati regency. Based on 20 sample sites that have a change of agro-climatic zones. 10 sample locations in Cilacap, Boyolali, Demak, Sleman,Klaten, Purworejo, Bantul, Jepara, Rembang dan Pati and 2 locations in Rembang dan Jepara irrigated rainfed cropping pattern changes. 4 irrigated in Wonosobo, Tegal, Rembang dan Blora and 4 in Cilacap, Gunungkidul, Demak dan Pati rainfed cropping pattern unchanged.
Kata Kunci : Oldeman, Zona Agroklimat, Perubahan Iklim, Pola Tanam