Laporkan Masalah

HUMAN MIGRATION IN THE CATCHMENT AREA OF SEGARA ANAKAN LAGOON SINCE 1850-2010

QORIATU ZAHRO, Prof. Dr. R. Rijanta, M.Sc.

2013 | Tesis | S2 Geografi

Daerah tangkapan hujan (DTH) Segara Anakan terletak di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Sebagai sebuah sistem yang dinamis, DTH Segara Anakan memiliki potensi dan masalah. Salah satu masalah yang terjadi adalah penurunan kualitas lingkungan hidup akibat perubahan penggunaan lahan karena aktifitas manusia. Menurut hasil temuan peneliti sebelumnya, didapati bahwa perubahan penggunaan lahan ini dipengaruhi oleh adanya aktifitas migrasi penduduk. Migrasi ini mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kondisi sosial, fisik dan ekonomi. Untuk itu, penting untuk mengetahui karakter dari migrasi yang terjadi di DTH Segara Anakan guna memahami apa yang melatar belakangi dan apa dampak yang ditimbulkan. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan: 1) siapa dan berapa banyak orang yang berpindah, 2) dari mana dan kemana mereka berpindah, 3) kapan, bagaimana dan mengapa mereka berpindah. Migrasi penduduk baik permanen maupun sementara merupakan faktor yang penting dalam dinamika sosial dan perkembangan wilayah di DTH Segara Anakan. Terdapat beberapa gelombang migrasi masuk, keluar dan diantara DTH Segara Anakan selama periode 1850-2010. Diantaranya adalah migrasi terpaksa dan yang lain adalah migrasi sukarela. Migrasi terpaksa umumnya disebabkan karena adanya tekanan politik, ancaman keamanan dan bencana alam. Sedangkan migrasi sukarela kebanyakan didorong oleh pertimbangan ekonomis. Migrasi di daerah ini umumnya diikuti oleh penduduk berusia angkatan kerja. Migran terpaksa tidak dapat menentukan daerah tujuan, sedangkan migran sukarela umumnya dapat memutuskan kemana daerah tujuannya. Dampak migrasi dapat dilihat dari tatanan sosial pada saat ini. Seperti bahasa, sejarah, dan tatanan kehidupan di tengah masyarakat. Sedangkan aspek fisik dapat dilihat dari penggunaan lahan dan tutupan lahan.

The Segara Anakan is a lagoon situated in Cilacap District. As a dynamic system, Segara Anakan posses potencies beside problems. One of those problems is land quality degradation that believed occurred due to land use change caused by human activities. According to previous researcher, it is confirmed that the land use changes in this catchment area are driven by human migration as a kind of human activity. This migration are affected and affecting social, physical condition. Thus, it is important to investigate the character of migration in this catchment to find what the background and what the impact is. To meet this important, this research will answer: 1) who and how many people migrated, 2) from where to where they move, 3) when, how and why they migrated. Human migration both permanent and temporary is an important factor in the social dynamics and regional development in the catchment area of Segara Anakan lagoon. There were several times of migration to, from and within the catchment area along 1850-2010. Some of those migrations were forced and voluntary migration. Forced migration were mostly driven by safety reason, political force and disaster, while voluntary migration driven by wider economic chance in destination region. Migrations in the catchment of Segara Anakan lagoon were mostly followed by people on the labor force age. People were unable to decide or choose where they will be relocated in forced migration. It is different with the voluntary one, people are able to decide when and where they will move. The impact of migration on the social aspect can be seen on today’s social order of society. Such as languages used on daily talk, the told history and life order within society. While physical aspect can be seen on today’s land use and land cover.

Kata Kunci : daerah tangkapan hujan Segara Anakan, migrasi, aspek sosial dan fisik.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.