Laporkan Masalah

ANALISIS KAPASITAS DAN OPTIMALISASI APRON TERMINAL I BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA

TAQIA RAHMAN, Ir. H. Wardhani Sartono, M.Sc.

2013 | Skripsi | TEKNIK SIPIL

Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta merupakan bandar udara pengumpul atau hub di satu dari 12 bandar udara yang dikelola oleh PT. Angkasa Pura II. Airports Council International (ACI) di Swiss melansir hasil statistik Bandar Udara tersibuk di dunia (Busiest Airport in the World) tahun 2012, dan menempatkan Bandara Soekarno-Hatta (CGK) berada di urutan 9 dengan 57.772.762 penumpang, dengan tingkat pertumbuhan 12,1%. Peningkatan pertumbuhan transportasi udara di Indonesia ini bertolak belakang dengan kondisi infrastruktur transportasi udara di Indonesia. Berdasarkan laporan dari WEF Global Competitiveness Report 2011-2012, kondisi infrastruktur Indonesia berada pada peringkat ke-80 diantara infrastruktur transportasi udara di seluruh dunia. Hal ini menjadi tantangan bagi bandar udara di Indonesia untuk mengembangkan infrastrukturnya. Salah satu infrastruktur tersebut adalah apron yang merupakan area yang terdiri dari tempat parkir pesawat (aircraft parking position) dan gates untuk penumpang naik dan turun pesawat. Penelitian ini bertujuan untuk menganilisis kapasitas dan kebutuhan parking stands Apron Terminal 1 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta (penerbangan domestik) pada kondisi eksisting dan kondisi 5 dan 10 tahun mendatang yaitu pada tahun 2017 dan 2022. Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan telaah pola historis data pergerakan penumpang di terminal 1 selama 12 tahun (2001-2012) yang dimiliki oleh PT. Angkasa Pura II dengan menggunakan metode forecasting time-series (ekstrapolasi regresi linier). Hasil forecasting ini dikonversi menjadi pergerakan penumpang pada jam puncak menggunakan metode Pignataro berdasarkan karakteristik jam puncak Bandar Udara Soekarno-Hatta pada tahun 2012. Pergerakan pesawat pada jam puncak pada tahun 2017 dan 2022 didapatkan dengan mengkonversi pergerakan penumpang berdasarkan karakteristik pesawat di masing-masing Terminal Apron. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada tahun 2017 dan 2022 (5 dan 10 tahun mendatang), kapasitas Apron Terminal 1 sudah terlampaui (volume capacity ratio lebih besar dari 1) dan tidak dapat lagi menampung pergerakan pesawat pada jam puncak sehingga perlu dilakukan tindakan optimalisasi. Berdasarkan hasil penelitian, pada tahun 2017 parking stands Apron Terminal 1 yang dibutuhkan adalah sebanyak 10 parking stands, sedangkan pada tahun 2022 adalah sebanyak 22 buah parking stands. Usulan optimalisasi Apron Terminal 1 untuk kondisi 5 dan 10 tahun mendatang adalah dengan memperluas apron di areal pengembangan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.

Soekarno-Hatta International Airport is a collector or hub airport in one of the 12 airports managed by PT. Angkasa Pura II. Airports Council International (ACI) in Switzerland launched the statistical results of the busiest airport in the world (busiest Airport in the World) in 2012, and put the Soekarno-Hatta International Airport (CGK) at number 9th with 57.772.762 passengers movement in 2012, with a growth rate of 12, 1%. Increased growth of air transport in Indonesia is in contrast to the condition of the air transport infrastructure in Indonesia. Based on the report of the WEF Global Competitiveness Report 2011-2012, infrastructure conditions and Indonesia ranked 80th among the air transport infrastructure around the world. It is a challenge for airports in Indonesia to develop its infrastructure. One of the Infrastructures is apron, which is an area that consists of a parking space plane (aircraft parking position) and gates for passengers up and down the plane. This study aims to analyze the capacity and needs of parking stands in Apron Terminal 1 Soekarno-Hatta International Airport (domestic flights) in the existing condition and the conditions of 5 and 10 years, namely in 2017 and 2022. The research is conducted by analyzing historical pattern of movement of passengers data in Terminal 1 for 12 years (2001-2012) which is owned by PT. Angkasa Pura II (Persero) by using the method of forecasting time-series (extrapolating the linear regression). The forecasting results converted to the movement of passengers at peak hours using Pignataro method based on the characteristics of the peak hour Soekarno-Hatta Airport in 2012. Aircraft movements at the peak in 2017 and 2022 obtained by converting the movement of passengers based on the characteristics of each aircraft at Terminal Apron. The results showed that in 2017 and 2022 (5 and 10 years from now), Terminal 1 Apron capacity was exceeded (volume capacity ratio greater than 1) and can no longer accommodate the movement of aircraft at peak hours so it needs the action of optimizing. Based on this research, parking stands needs of Apron Terminal 1 in 2017 is 10 parking stands, whereas in 2022 needs 22 parking stands. The Apron Terminal 1 optimization plan for conditions 5 and 10 years is to expand in the area of development apron International Airport Soekarno-Hatta.

Kata Kunci : Bandar Udara, Apron, Forecasting, Optimalisasi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.