KELEMBAGAAN PT. TRANS MARGA JATENG (PT. TMJ) DALAM KEMITRAAN PEMERINTAH DAN SWASTA (STUDI KASUS PEMBANGUNAN JALAN TOL SEMARANG - SOLO)
HARIS HADIHANAFI, Dra. Ambar Teguh Sulistiyani, M.Si.
2013 | Skripsi | ILMU ADMINISTRASI NEGARA (MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK)Penyediaan infrastruktur Jalan Tol sulit dilakukan oleh pemerintah, terutama di daerah. Oleh karena itu pada tahun 2006 pemerintah membentuk Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sebagai regulator Jalan Tol di Indonesia. Pembentukan BPJT tersebut mempengaruhi pembangunan Jalan Tol Semarang – Solo, melalui penunjukan PT. Trans Marga Jateng oleh pemerintah sebagai pihak swasta pada kemitraan pemerintah dan swasta. Pelaksanaan kemitraan pemerintah dan swasta dalam pembangunan Jalan Tol Semarang – Solo telah disepakati pada Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Pengalihan Jalan Tol Ruas Semarang – Solo Tahun 2012. PT. TMJ merupakan perusahaan patungan antara BUMN atau PT. Jasa Marga dan BUMD atau PT. Sarana Pembangunan Jawa Tengah. PT. TMJ dikelola secara swasta untuk mengelola dan mengoperasikan Jalan Tol Semarang – Solo selama jangka waktu pengusahaan jalan tol pada kemitraan pemerintah dan swasta. Hal tersebut kemudian menimbulkan keingintahuan tentang pengelolaan PT. TMJ dalam kemitraan pemerintah dan swasta dengan menggunakan model kemitraan Build Operate Transfer (BOT). Tinjauan konsep penelitian ini menggunakan teori kelembagaan organisasi, kelembagaan kerjasama dalam organisasi, MSDM dalam organisasi, Kerjasama Pemerintah dan Swasta, dan Model Kemitraan pemerintah dan swasta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan dokumentasi. Informan berasal dari PT. Sarana Pembangunan Jawa Tengah selaku pemegang saham pada PT. TMJ dan PT. Trans Marga Jateng selaku pihak swasta dalam kemitraan pemerintah dan swasta serta Tim Pengadaan Tanah (TPT) Semarang – Bawen selaku pihak pemerintah. Hasil penelitian menghasilkan bahwa kelembagaan kerjasama PT. TMJ yang merupakan pendirian perusahaan dari pembagian saham antara BUMN dan BUMD, sebagai pihak swasta dalam kemitraan pemerintah dan swasta untuk pembangunan Jalan Tol Semarang-Solo, bertindak juga sebagai pengelola dan pengoperasi Jalan Tol Semarang-Solo. Berdasarkan penelitian yang dilakukan PT. TMJ yang dikelola secara swasta telah mampu mengelola dengan baik, karena pengoperasian Jalan Tol Semarang-Solo telah dapat dioperasikan pada Seksi Semarang-Ungaran serta Seksi Ungaran-Bawen yang akan selesai dan segera beroperasi pada tahun 2013. Koordinasi yang dilakukan oleh pemegang saham dilakukan dengan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk menetapkan setiap keputusan dalam perusahaan. Kesimpulan, kelembagaan PT. TMJ telah berjalan dengan baik, tetapi juga perlu untuk lebih mengoptimalkan aspek MSDM, kemitraan pemerintah dan swasta telah berjalan dengan baik, namun perlu adanya tindakan antisipasi, sosialisasi, serta negosiasi yang lebih tepat untuk permasalahan pembebasan tanah, yang penerapannya masih sulit diterapkan agar tujuan bersama dapat terwujud dengan optimal. Model kemitraan BOT untuk pembangunan Jalan Tol Semarang- Solo sudah sesuai diterapkan karena tujuan bersama lebih mudah tercapai. Saran MSDM PT. TMJ sebaiknya perlu melakukan adanya penilaian kerja secara rinci untuk memberikan umpan balik bagi setiap pegawai dan perlu menerapkan system reward and punishment agar dapat meningkatkan produktivitas SDM.
Government always finds it difficult to do a provision of toll road especially in regional area. In order to overcome this difficulty, government established Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) as a regulator of toll road in Indonesia in 2006. The establishment of BPJT influenced the development of toll road. For the construction of Semarang – Solo toll road, BPJT as the representative of government of Indonesia, engage PT. Trans Marga Jateng from private sector to make a cooperation between government and private. The cooperation has been decided in Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Pengalihan Jalan Tol Ruas Semarang – Solo in 2012. PT. TMJ is a share division company whish establish because of the collaboration of PT. Jasa Marga as BUMN and PT. Sarana Pembangunan Jawa Tengah as BUMD. PT. TMJ is managed privately for execute the Semarang – Solo toll road in the time scope of the project. The management of PT. TMJ, such as the organization PT. TMJ and the cooperation between government and private sector with Model of Build Operate Transfer (BOT), is very interesting and raise the curiosity to study about this management. Theoretical basis of this research are using institutional theory, institutional cooperation in organization, Human Resource Management in organization, public private partnership, and public private partnership model. This research is using qualitative approach with descriptive research. Data are collected by indepth interview and documentation. The information came from PT. Sarana Pembangunan Jawa Tengah as the shareholder of PT. TMJ, PT. Trans Marga Jateng as the private and Tim Pengadaan Tanah (TPT) in this joint cooperation. Research result showed that the institutional cooperation of PT. TMJ is a private company for the construction of Semarang – Solo Toll Road which established after the joint cooperation between BUMN and BUMD. In addition, PT. TMJ also work as the executive of Semarang – Solo Toll Road. Based on this research, PT. TMJ have worked at a Section of Semarang – Ungaran very well, and Section of Ungaran – Bawen will be operated soon. Coordination between shareholders is done by general meeting of shareholders for making every decision in the company. As the conclusion, PT. TMJ have been worked perfectly, but they need to optimize the human resources management. The public private partnership also worked very well, but should have anticipation, socialization and negotiation related to the land acquisition in order to achieve the optimal goals. The partnership model of Build Operate Transfer (BOT) for the construction of Semarang – Solo toll road is well implemented because the common goals become easier to achieve. Some advice for PT. TMJ are Human Resources Management in PT. TMJ to do a detail evaluation to give a feedback for every worker and apply reward and punishment system to increase the productivity of the worker.
Kata Kunci : kelembagaan kerjasama, Manajemen SDM PT. TMJ, kemitraaan pemerintah dan swasta, dan model kemitraan pemerintah dan swasta.