Laporkan Masalah

Reduksi beda sudut fase pada operasi pemulihan sistem tenaga listrik dengan pendekatan faktor sensitivitas

NRARTHA, I Made Ari, Dr.Ir. Sasongko Pramono Hadi, DEA

2001 | Tesis | S2 Teknik Elektro

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari mekanisme terjadinya lesi aterosklerosis serta mempelajari arti diagnostik indeks peroksida terhadap kejadian aterosklerosis pada tikus putih jantan. Delapan puluh ekor tikus putih jantan ras Sprague Dawley umur k 3 bulan dengan berat badan berkisar 150 g - 200 g digunakan dalam penelitian ini. Tikus dibagi secara random ke dalam 4 kelompok yang masing-masing terdiri dari 20 ekor. Tikus diberi ransum yang berupa ransum basal (normal) untuk kelompok pertama, ransum yang mengandung kadar kolesterol tinggi (43% kolesterol) untuk kelompok 11, ransum yang mengandung kadar lemak tinggi (20% lemak) untuk kelompok 111, sedangkan kelompok IV diberi ransum aterogenik yang mengandung kadar lemak dan kolesterol yang tinggi ( 20% lemak dan 43% kolesterol). Pada minggu ke 2, 5 ekor tikus dari masing-masing kelompok diambil secara acak untuk koleksi sampel darah guna diperiksa kadar thio barbituric acid reactive substance (TBARS), superohida dismutase (SOD), glutation perohidase (GSH-Px) dan total antiohidan status (TAS). Organ jantung d iam bi 1 untuk pemeri ksaan hi stopatol ogi dengan pengecatan hematoksi 1 in eosin guna mengetahui ada tidaknya lesi aterosklerotik serta melihat perubahan-perubahan lain yang mungkin terjadi. Perlakuan yang sama diulang setelah 4 minggu, 8 minggu dan 16 minggu pemberian ransum. Hasil pemeriksaan terhadap kadar TBARS menunjukkan bahwa kadar TBARS tertinggi terjadi akibat pemberian ransum lemak tinggi selama 16 minggu dan memberikan kadar rerata TBARS 4,752 & 2,174 pmol/L. Antioksidan total tertinggi terjadi pada kelompok yang mendapatkan ransum kolesterol tinggi selama 16 minggu, yaitu sebesar 1,080 f 0,154 mmolk. Lesi aterosklerosis terjadi pada tikus kelompok I11 yang diberi ransum lemak tinggi setelah pemberian selama 8 dan 16 minggu. Lesi ini terjadi pada indeks peroksida 6,042 dan 17,471. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa 0 ransum lemak tinggi yang diberikan selama 2-4 bulan pada tikus Sprague Dawley jantan mampu menginduksi lesi aterosklerotik. 0 Lesi aterosklerotik pada tikus Sprague Dawley jantan terbentuk pada saat indeks peroksida mencapai 2 6,04. 0 Nilai indeks dapat digunakan sebagai indikator awal terjadinya lesi aterosklerotik. @ Variasi individu terhadap kejadian aterosklerosis bisa terjadi karena adanya faktor genetik.

Kata Kunci : Sistem Tenaga Listrik,Reduksi Beda Sudut


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.