Laporkan Masalah

TATA NILAI PEMBACA SASTRA TERHADAP FIKSI LINTASMEDIA “KAU YANG MENGUTUHKAN AKU” KARYA FAHD DJIBRAN, FUTIH AL JIHADI, DAN FIERSA BESARI: KAJIAN ESTETIKA RESEPSI EKSPERIMENTAL

ARINY RAHMAWATI, Cahyaningrum Dewojati, M. Hum.

2013 | Skripsi | SASTRA INDONESIA

Penelitian eksperimental terhadap fiksi lintasmedia ini dilakukan sebagai bentuk respon dari kemunculannya yang belum lama dan keistimewaannya sebagai karya sastra. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tata nilai sastra masing-masing kelompok responden terhadap teks Kau yang Mengutuhkan Aku (KyMA) yang disajikan tanpa audio visual (eksperimen I) dan pada teks KyMA yang disajikan dengan audio visual (eksperimen II) dengan menggunakan teori estetika resepsi eksperimental yang dikemukakan oleh Segers untuk membuktikan hipotesis bahwa ada perbedaan tata nilai sastra dan faktor pendukung tata nilai sastra antara kelompok pembaca sastra pada eksperimen I dan kelompok pembaca sastra pada eksperimen II terhadap pembacaan fiksi KyMA, selain itu juga membuktikan bahwa faktor dampak memberi sumbangan paling tinggi dalam tata nilai sastra kelompok pembaca fiksi lintasmedia. Adanya aspek multimedia pada fiksi lintasmedia KyMA merupakan keistimewaan dan keberbedaannya dengan karya sastra pada umumnya sehingga penting untuk dianalisis perbedaannya dengan karya sastra lain dan keterbacaannya oleh pembaca yang memiliki sensibilitas multimedia. Dalam hal ini, teori estetika resepsi eksperimental dianggap mampu menyelesaikan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa (1) kedua kelompok pembaca sastra memiliki perbedaan tata nilai sastra yang taraf signifikansinya tidak begitu berarti, (2) terdapat perbedaan dengan taraf signifikansi yang berarti pada faktor pendukung tata nilai sastra masing-masing kelompok responden, yakni pada faktor kebaruan, (3) sumbangan terbesar kelompok pembaca sastra pada eksperimen I adalah pada faktor kebaruan dan untuk tata nilai kelompok pembaca sastra pada eksperimen II, faktor dampak yang memberikan sumbangan terbesar bagi tata nilai sastra. Kiranya, ketiga hasil tersebut bisa dijadikan pertimbangan dalam menilai karya sastra multimedia dan menyikapi kemunculannya. Selain itu, dalam fiksi lintasmedia KyMA, gambar, foto, dan video yang disajikan tidak terlalu „ikonik‟ dan musik dan lagu yang berisi lirik yang lebih memiliki keterhubungan dengan pikiran dan perasaan banyak orang sehingga KyMA tidak terkesan mengikat dan masih mengedepankan kebebasan pembaca dalam berimajinasi. Oleh karena itu, kegelisahan mengenai citra bahasa yang akan tergeser oleh citra non-bahasa kiranya dapat diminimalisasi.

This experimental research on multimedia fiction is done as a response of the appearance and its specialty as a literary work. This study aims to examine the literature values of each group of respondents to the text of “Kau yang Mengutuhkan Aku” (KyMA) which is presented without audio-visual (first experiment) and which is presented with audio visual (second experiment) by using the theory of experimental aesthetics of reception proposed by Segers to prove the hypothesis that there are differences in the values of literature and supporting factors of literary values between groups of readers in the first experiment and the second experiment, moreover it also proves that the impact factors contribute the most in values multimedia of literary fiction. The existence of the multimedia aspects of the multimedia fiction is a privilege among literary works in general, so it is important to analyze the difference multimedia fiction among other literary works and also it readability by readers who have a multimedia sensibility. In this case, the theory of experimental aesthetics of receptions considered to resolve issues raised in this study. This study concluded that (1) the second group of readers have different values for literary significance level, but it was not so mean, then (2) there is a difference of a significance level which means the factors supporting literature values of each group of respondents, namely the novelty factor, then this research also conclude that (3) the highest contribution in the group of readers in first experiments was the novelty factor and the highest contribution in the group of readers of second experiment is the impact factors. Presumably, these three results can be taken into consideration in assessing the multimedia literature. Moreover, in multimedia fiction KyMA, images, photographs, and videos that presented less 'iconic' and the music and songs that contain lyrics that have more thoughts with so many people. So, KyMA still prioritize freedom of the reader imagination. Therefore, language anxiety about the image that will be displaced by nonlanguage image would be minimized.

Kata Kunci : tata nilai sastra, pembaca, fiksi lintasmedia, estetika resepsi eksperimental.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.