Laporkan Masalah

VEGANISME: SEBUAH TANTANGAN SOSIAL Studi Kasus Enam Pelaku Vegan di Yogyakarta

ONESYA REMA DAMAYANTI, Dr. Anna Marie Wattie M.A.

2013 | Skripsi | ANTROPOLOGI BUDAYA

Makanan memiliki berbagai macam jenis dan variasi. Terdapat banyak perbedaan variasi dalam makanan tegantung pada sumber makanan, termasuk produk hewani dan nabati. Orang yang tidak mengonsumsi produk hewani disebut dengan istilah vegan. Pelaku vegan dengan inisiatifnya sendiri membatasi konsumsi jenis makanan berbahan dasar hewan, baik daging maupun produkproduk turunannya seperti madu, telur, dan susu. Praktek vegan semakin marak dalam lima tahun terakhir. Fenomena ini dapat dilihat dari munculnya beberapa tempat makan yang khusus menyediakan makanan vegan di Yogyakarta. Pola makan ini cenderung tidak lazim jika disandingkan dengan tren kuliner yang ada di masyarakat. Jenis makanan yang melibatkan konsumsi hewani selama ini menjadi primadona di bidang kuliner. Pada penelitian yang dilakukan di Yogyakarta ini saya mencoba melihat mengapa orang-orang menjadi vegan. Apa yang menjadi motivasi mereka enggan mengonsumsi daging. Latarbelakang memutuskan untuk menjadi vegan bermacam-macam, seperti alasan spiritual, alasan moral, dan alasan lingkungan. Dari berbagai alasan yang diungkapkan oleh pelaku, mereka berhadapan dengan lingkungan yang beranggapan bahwa vegan merupakan sesuatu yang baru. Pengalaman ini berdampak pula pada cara vegan memandang lingkungan. Informan yang merubah kebiasaan pola makan dari konsumsi kewani ke vegan memiliki tantangan yang berkaitan dengan pengendalian diri. Pembatasan konsumsi produk hewani oleh pelaku vegan merupakan sebuah tantangan untuk melihat sejauh mana mereka dapat mempertahankan vegan di tengah lingkungan sosialnya. Kepercayaan yang mereka yakini dapat membawa para vegan bertahan dengan pola hidup yang syarat akan batasan-batasan cita rasa dari makanan tertentu. Pengalaman para vegan terhadap lingkungan memunculkan perubahan dan upaya-upaya lain untuk tetap dapat mempertahankan vegan di tengah lingkungannya.

Food is a very diverse entity and comes in many varities. These many different variations of food depends on the source, which mainly includes animal and vegetable products. People who do not consume any animal products are referred to as being vegan. This initiative, followed by such vegan actors excludes eating or otherwise consuming foods directly coming from animals as the primary source, such as meat, but also secondary products such as honey, eggs, and milk. The practice of veganism has become increasingly prevalent within the last five years. This phenomenon can be seen in the establishment of several eating places that specialize in providing vegan food in Yogyakarta. This diet tends to be uncommon when juxtaposed with culinary trends that exist in society, which mainly involves the consumption of animal products that has been the favorite in the culinary arts. This research, conducted in Yogyakarta looks at why people become vegans. What was their motivation in choosing not to consume animal products. There are many reasons that contribute to people becoming vegan, such as spirituality, morality, as well as environmental concerns. Although there are various reasons to become vegan as expressed by these actors, they continue to face friction within the mainstream society that is still adapting to this new dietary practice. These experiences also have an impact on the perspectives of veganism. Informants who have changed their customary dietary habits from the consumption of animal products to veganism have disclosed the great challenge relating to self-control. This restriction from consuming animal products, placed on all vegans, is a challenge to see how far the will of the practitioners can defend them against the restrictions placed upon them by society at large. However, vegans believe that their dietary practices are not a direct confrontation to rituals involving animals and strive to enact changes to this belief and to garner acceptance for their dietary practices within mainstream society.

Kata Kunci : vegan, motivasi, lingkungan, perubahan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.