SIMULASI ENERGI BANGUNAN PADA RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DENGAN ENERGYPLUS (STUDI KASUS: RS YADIKA PONDOK BAMBU, JAKARTA)
NANDA KANIA PRADITA, Nazrul Effendy, S.T., M.T., Ph.D.
2013 | Skripsi | FISIKA TEKNIKRuang rawat inap yang aman dan nyaman merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi proses penyembuhan pasien. Oleh karena itu, dalam merancang ruang rawat inap, persyaratan tertentu dibutuhkan untuk menciptakan ruang rawat inap yang sehat, aman, dan nyaman. Perangkat lunak simulasi energi akan memberikan informasi keadaan termal bangunan dan profil konsumsi energi dalam jangka waktu tertentu sekaligus memberikan perincian berdasarkan peralatan. Informasi keadaan termal bangunan digunakan untuk menentukan kinerja bangunan dalam memberikan kenyamanan termal terhadap penghuninya. Penelitian ini menggunakan EnergyPlus 8.0.0.008 untuk menyimulasikan konsumsi energi ruang rawat inap RS Yadika Pondok Bambu. Data yang diperlukan untuk simulasi meliputi data geometri, data cuaca, dan data beban pendinginan. Data geometri bangunan diperoleh dari cetak biru, kemudian dibuat menjadi model tiga dimensi dengan perangkat lunak Google SketchUp 8 yang dilengkapi dengan OpenStudio 1.0.10. Data cuaca yang digunakan adalah data cuaca wilayah Jakarta. Data beban pendinginan meliputi beberapa sektor, yakni penghuni, sistem tata cahaya, dan sistem peralatan listrik. Hasil simulasi menunjukkan nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) untuk masing-masing ruang rawat inap sebesar 462,41 kWh/m2/tahun untuk kelas 3; 1.224,44 kWh/m2/tahun untuk kelas 2; 1.143,33 kWh/m2/tahun untuk kelas 1; 1.296,67 kWh/m2/tahun untuk kelas VIP; dan 1.473,78 kWh/m2/tahun untuk kelas Super VIP. Sistem tata udara merupakan contributor terbesar terhadap konsumsi energi listrik untuk tiap ruang rawat inap RS Yadika Pondok Bambu kemudian disusul oleh peralatan listrik, dan terakhir konsumsi energi listrik dari sistem tata cahaya. Secara umum, kelima jenis ruang rawat inap RS Yadika Pondok Bambu belum mampu memberikan kenyamanan secara termal. Dalam jangka waktu 1 tahun, ruang rawat inap RS Yadika hanya mampu memberikan kenyamanan termal sekitar 25% saja atau setara dengan 2.190 jam.
A safe and comfort inpatient room is an important factor that can affect the recovery process of patient. Therefore, in designing an inpatient room, certain requirements are needed to create a health, safe, and comfort inpatient room. Building energy simulation software would provide information about building thermal condition and energy consumption profile, completed with breakdown per sector and zone. Building thermal condition is used to determine how the building works in providing thermal comfort to the occupants. This research utilizes EnergyPlus version 8.0.0.008 building energy performance software to simulate inpatient room of RS Yadika Pondok Bambu energy consumption. Data required by the simulation are building geometry, weather data, and cooling load. Data that is obtained from construction blueprint would be a basis for building geometry modeling using Google SketchUp 8 with OpenStudio 1.0.10 plug-in. Weather data that utilized in this research is weather data for Jakarta . Cooling load data consist of data from each sector, i.e. occupant, lighting system, and electric equipment. Simulation result shows that the value of energy consumption intensity of each inpatient room of RS Yadika Pondok Bambu is 462.41 kWh/m2/year for 3rd class; 1,224.44 kWh/m2/year for 2nd class; 1,143.33 kWh/m2/year for 1st class; 1,296.67 kWh/m2/year for VIP class; and 1,473.78 kWh/m2/year for Super VIP class. HVAC system is the largest contributor to the electricity consumption for each inpatient room of RS Yadika Pondok Bambu, followed by electric equipment, then lighting system. Generally, all of inpatient room types are not able to provide thermal comfort for the occupants. In a period of 1 year, all inpatient room of RS Yadika Pondok Bambu is just able to provide about 25% of thermal comfort or equivalent to 2,190 hours.
Kata Kunci : kenyamanan termal, simulasi energi bangunan, EnergyPlus, Intensitas Konsumsi Energi (IKE)