MITIGASI BENCANA BERDASARKAN KEPERCAYAAN LOKAL Studi Kasus Kepercayaan Lokal Dusun Stabelan dalam Mitigasi Bencana Erupsi Gunung Merapi Tahun 2010

MOCHTAR HIDAYAT, Dr. Pujo Semedi H.Y, M.A.,

2013 | Skripsi | ANTROPOLOGI BUDAYA

Gunung Merapi merupakan salah satu gunung yang paling aktif di Indonesia. Rata-rata gunung ini meletus setiap empat tahun sekali. Dusun Stabelan berada di lereng Merapi dan merupakan salah satu desa teratas di wilayah Boyolali. Dusun ini memiliki kepercayaan kuat yang berhubungan dengan gunung Merapi. Kepercayaan didusun Stabelan berkaitan erat dengan sistim mitigasi yang berhubungnan dengan letusan gunung Merapi. Kepercayaan yang ada seperti sedekah gunung yang diberikan pada eyang Merapi. Pemberian sedekah gunung ini memiliki maksud agar mereka terhindar dari ancaman letusan gunung Merapi. Kepercayaan lain seperti sikap diam tanpa suara jika terjadi letusan. Suara yang dimaksud adalah tidak boleh membunyikan kentongan atau meneriakkan kata Merapi saat sedang meletus. Selain itu kegiatan mengungsi oleh para masyarakat saat letusan dipercaya seperti mengejek penguasa Merapi. Warga juga memiliki kepercayaan pada sebuah makam. Makam tersebut dipercaya sebagai cikal bakal dari Dusun Stabelan. Makam itu dipercaya akanmelindungi warga dari letusan Merapi dengan cara memberikan petunjuk berupa mimpi kepada salah satu warga yang tidak memiliki kepentingan didalamnya. Jika ada warga yang diberi mimpi maka warga tersebut akan menceritakan kepada warga lain dari mulut kemulut. Biasanya warga akan mempercayai mimpi tersebut dan segera mengadakan selamatan untuk dusun agar mereka terhindar dari bencana gunung merapi. Sego gunung merupakan hal yang ada jika masyarakat Dusun Stabelan mengadakan selamatan untuk gunung Merapi. Bencana erupsi Merapi tahun 2010, warga Dusun Stabelan tidak ada yang meninggal dan dusun mereka tidak mendapat kerusakan yang berarti. Mereka beranggapan jika hal tersebut karena mereka selalu melaksanakan tradisi dan kepercayaan yang selama ini warga anut. Namun jika dikaji secara logika, Dusun Stabelan yang berada di lereng barat laut terhalang oleh kubah lava. Sehingga dampak paling besar yang terjadi adalah semburan abu vulkanik yang menjadikan desa mereka aman dari bahaya letusan.

Merapi mountain is the most active mountains in Indonesia, this mountain erupted an average of every four years. The Stabelan village is on trim of Merapi Mountain and one of the top villages in the Boyolali Region, in the hamlet has a strong belief related to the volcano, in the hamlet stabelan’s belive is closely related to the related mitigation system with the eruption of Mount Merapi, the belief that there is such mountain given to the grandparent trim so that they avoid the threat of eruption itself, besides silence without a sound in the event of an eruption where it is believed if they arer evacuated when the eruption of Merapi as mock rulers, whose voice is not allowed Kentongan or not acceptable to it shouted Merapi was erupting. Residents also have confidence in a tomb . The tomb is believed to be the forerunner of Hamlet Stabelan . The tomb was believed akanmelindungi residents of Merapi eruption by providing guidance in the form of a dream to one of the people who have no interest in it . If people are given a dream then the citizens will tell the other residents of the mouth of the mouth . Usually people will believe the dream and immediately hold salvation for the village so that they avoid disaster volcano . Sego mountain is there if society village Stabelan hold salvation for Mount Merapi . Merapi eruption in 2010 , Hamlet Stabelan no one died and hamlets they do not get significant damage . They assume if it is because they always carry the traditions and beliefs that have residents profess . However, if studied logic , Hamlet Stabelan on the slopes northwest blocked by lava dome . So most of the impact occurring is volcanic ash bursts that make their village safe from the dangers of the eruption .

Kata Kunci : Gunung Merapi, Dusun Stabelan, Mbah Bagor, Ritual lokal,