Laporkan Masalah

KONSEP UBERMENSCH NIETZSCHE DALAM PILIHAN EKSISTENSI TOKOH MATT BUCKNER DALAM FILM GREEN STREET HOOLIGANS

GIGIH PRAYOGO, Dr. Armaidy Armawi, M.Si.,

2013 | Skripsi | ILMU FILSAFAT

Nietzsche merupakan filsuf yang dijuluki sebagai filsuf yang melampaui zaman, menekankan manusia sebagai inti dari pemikiran eksistensialismenya. Nietzsche memberikan pemahaman baru terhadap pemaknaan sebelumnya mengenai eksistensi individu, individu yang berdasarkan pada gairah atas pilihan-pilihan hidup, yang berjuang, bergulat dan mengalami hasrat. Memilih merupakan bagian dari kehidupan eksistensial, pilihan-pilihan atas eksistensi individu tidak dapat memberikan kepastian mengenai apa yang akan terjadi. Ketidakpastian merupakan salah satu hal yang pasti akan hadir pada pilihan yang akan membuat setiap subjek merasakan kecemasan dan ketakutan. Individu memerlukan kebenaran yang diyakini untuk memutuskan apa yang menjadi pilihannya sebagai wujud kediriannya. Ubermensch adalah jalan bagi manusia untuk bisa menemukan hakikat keberadaan diri sebagai manusia. Bentuk penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan. Metode yang digunakan untuk menganalisa penelitian ini adalah hermeneutika filosofis dengan unsur metodis interpretasi, koherensi internal, deskripsi dan refleksi filosofis. Objek material dalam penelitian ini adalah film “Green Street Hooligans” karya Lexi Alexander, kemudian dikaji secara kritis dan filosofis dengan sudut pandang filsafat manusia, khususnya perspektif eksistensialisme Nietzsche. Matt Buckner (tokoh utama) dalam film “Green Street Hooligans” merupakan sebuah contoh atas pemahaman eksistensialisme Nietzsche. Matt mengalami situasi yang membuatnya berada dalam posisi memilih untuk maju menuju ubermensch atau mundur menuju kearah binatang. Sebuah situasi yang muncul setelah ia berada dalam posisi nihil, dan melakukan penjungkirbalikan terhadap nilai. Proses perjalanan penemuan eksistensi melalui dialektika ubermensch Nietzsche menghasilkan kesimpulan eksistensi Matt Buckner tidak akan terbentuk tanpa adanya will to power, yang merupakan syarat utama bagi manusia untuk mencapai ubermensch, sebuah cita-cita hidup yang harus dimiliki oleh setiap manusia.

Nietzsche is a philosopher who called as the man beyond the time, emphasizes people as core of the idea of existentialism. Nietzsche gave a new understanding toward previous meaning of individual existence, an individual based on the passion for life choices, struggling, and experiencing desires. Choosing is a part of existential life enthusiasm, choice of individual existence giving uncertainty of further things. The uncertainty in this respect is one thing for sure will be present at every option that would make any subject feel the anxiety and fear. Each person need an individual truth to choose which future things in order of existence actualization. Ubermensch is the way for man to find the meaning of their self existence as a human. This research is a library research which uses hermeneutic method. The methodical element from this research is interpretation, internal coherence, description and philosophy reflection. Material object of this research is Green Street Hooligans film directed by Lexi Alexander, which analyzed critically from the point of view of human philosophy, especially perspective of Nietzsche’s Existentialism. Matt Buckner (main character) in the movie Green Street Hooligans is an example of Nietzsche’s existentialism comprehension. Matt had a situation that make him on the choice position between step forward to the ubermensch or step back to the animal. A situation that came up after he is on the nihil position, and did a transvaluation. The trip process of discover the existence through the dialectic of Nietzsche’s ubermensch concluded that Matt Buckner’s had no existence if there are no will to power, wich is the main reason for ubermensch, the way of life that human should do.

Kata Kunci : Nietzsche, Hooligans, The Will to Power, Ubermensch


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.