OPTIMASI SIMPANG MIROTA KAMPUS SEBAGAI ANTISIPASI RENCANA PENERAPAN SISTEM JALAN SATU ARAH PADA JALAN CORNEL SIMANJUNTAK

ITA NOVIYANTI MONOARFA, Prof. Dr. Ing. Ir. Ahmad Munawar

2013 | Skripsi | TEKNIK SIPIL

Pada tahun 2014, Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta berencana akan mengubah arus lalu lintas di Jalan C. Simanjuntak dari dua arah menjadi satu arah saja yang akan dimulai dari Simpang Mirota Kampus ke arah selatan. Namun, rencana perubahan jalan satu arah pada Jalan C. Simanjuntak akan berdampak pada pengaturan sinyal lalu lintas di simpang Mirota Kampus sehingga perlu diatur ulang seoptimal mungkin agar tidak menimbulkan kemacetan di simpang lain terutama simpang Apotek UGM dan Bundaran UGM. Pengambilan data primer dilakukan dengan pengukuran kondisi geometrik, survei volume lalu lintas, arus jenuh lapangan, dan panjang antrian lapangan yang selanjutnya diolah dengan metode MKJI 1997 untuk mendapatkan tingkat kinerja simpang. Selanjutnya, data volume lalu lintas primer dibandingkan dengan prediksi dari data sekunder yang pernah diteliti dari Studi Manajemen Lalu Lintas Kawasan Ruas Jalan C. Simanjuntak dan Sekitarnya oleh Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Tahun Anggaran 2010 apabila Jalan C. Simanjuntak menjadi jalan satu arah. Analisis perbandingan ini dilakukan agar diperoleh prediksi yang lebih mendekati kondisi di masa mendatang. Hasil perhitungan kondisi eksisting menunjukkan bahwa Simpang Mirota Kampus sudah sangat jenuh karena derajat kejenuhan pada tiap-tiap pendekat telah mencapai ≥0,85. Pengurangan jumlah fase dengan pengoperasian aturan belok kiri langsung (LTOR) di pendekat utara adalah antisipasi terbaik apabila sistem satu arah di Jalan C. Simanjuntak diterapkan. Hal ini ditunjukkan dari waktu siklus yang berkurang dari 171 detik menjadi 62 detik dan derajat kejenuhan pada tiap-tiap pendekat <0,85. Selain itu, tundaan simpang dari 172,03 det/smp menjadi hanya 22,55 det/smp sehingga tingkat kinerja simpang yang dapat diperoleh setelah penerapan sistem satu arah pada Jalan C. Simanjuntak akan lebih optimal.

In 2014, the Yogyakarta Communication of the Services plans to change the traffic flow in C. Simanjuntak Street from two-way to one-way which will start from the intersection of Mirota Kampus to the south. However, the plan to change the one-way on C.Simanjuntak Street will have an impact on the regulation of traffic signals at the intersection of Mirota Kampus so it needs to be reset as optimal as possible so not to cause congestion at the other intersections, especially the intersection of Pharmacy UGM and UGM roundabout. Primary data collection is done by measuring the geometric conditions, traffic volume survey, saturated flow field, and the queue length field is further processed by MKJI 1997 method to get the level of performance of the intersection. Furthermore, the traffic volume data compared with the prediction of the primary secondary data has been studied by the Traffic Management Study Area of C. Simanjuntak and the surrounding from the Yogyakarta Communication of the Services (2010) when the C. Simanjuntak Street be a one-way street. Comparative analysis was conducted in order to obtain a more predictive approach to the future conditions. Calculation results indicate that the existing condition of the intersection of Mirota Kampus already very saturated because of the degree of saturation at each approach has achieved ≥ 0.85. Reduction in the number of phase with the direct operation of the rules turn left (LTOR) in northern approach is the best anticipation if a one-way system on C. Simanjuntak Street applied. It is shown from the reduced cycle time from 171 seconds to 62 seconds and the degree of saturation at each of approach <0.85. In addition, the intersection delay of 172.03 sec/pcu be only 22.55 sec/pcu so that the level of performance of the intersection after the one-way system applied on C. Simanjuntak Street would be more optimal.

Kata Kunci : simpang bersinyal, sistem satu arah, tingkat kinerja, optimal.