Laporkan Masalah

ESTIMASI EMISI DIOKSIN/FURAN BERSUMBER DARI INSINERATOR LIMBAH MEDIS DI KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2009 – 2011 DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN PENGENDALIANNYA

SITI NUR HAYAH ISFANDIARI, DR. Ir. Sarto, M.Sc

2013 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang: Kegiatan pelayanan kesehatan di rumah sakit menghasilkan limbah medis padat yang membutuhkan pengelolahan yang baik dan benar,dari pemilahan sampai pemusnahan. Namun pemusnahan dengan insinerator yang beroperasi di bawah suhu 1.000 oC sangat berpotensi menghasilkan emisi dioksin/furan, zat kimia yang bersifat persisten, akumulasi dan beracun serta berdampak besar terhadap lingkungan dan kesehatan. Untuk meminimalkan emisi dioksin/furans, perlu ada kebijakan manajemen untuk mengendalikannya Tujuan: Penelitian ini menghitung emisi dioksin/furan dari insinerator rumah sakit dan mengeksplorasi manajemen yang telah dilakukan oleh rumah sakit maupun instansi yang berwenang beserta kebijakan pengendaliannya Metode: Penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Focus group discussion dilakukan kepada kepala instalasi sanitasi rumah sakit yang mengoperasionalkan insinerator. Triangulasi data dengan cara indepth interview kepada direktur rumah sakit, kasie pemulihan Badan Lingkungan Hidup, kasie penyehatan lingkungan Dinas Kesehatan, dan staf Subdit PLUR Kemkes RI. Hasil Penelitian : Paparan Emisi dioksin/furan insinerator limbah medis berkisar antara 0,606 – 0, 779 gTEQ/tahun. Pengendalian emisi ditinjau dari fungsi manajemen belum optimal dilihat dari tidak adanya perencanaan, instruksi minimisasi limbah, baku mutu dan lemahnya pengawasan. Sedangkan dari sarana manajemen pengendaliannya juga belum baik karena lemahnya peningkatan kapasitas petugas pengelola limbah, kurangnya penerapan 3R (Reduse,Reuse,Recycle) tidak adanya Standard Operating Procedure minimisasi limbah, dan mesin insinerator sebagian besar belum berijin. Usulan kebijakan pengendaliannya adalah pemerintah lebih mensosialisasikan dioksin/furan, perlu membuat baku mutu, memudahkan birokrasi perijinan insinerator, menyediakan peralatan dan laboratorium untuk memeriksa emisi dioksin/furan, dan lebih meningkatkan koordinasi pengawasan.

in incinerators. However incinerator that operates at temperatures below 1000 ° C is potentially produce dioxin emissions / furans, chemicals that are persistent, and toxic accumulation and have a major impact on the environment and health. To minimize emissions of dioxins / furans, there needs to be a policy management to control Objective: This study aimed to estimate the emissions of dioxins / furans from hospital incinerators and explore control management policy that has been done either by the hospital or authorized institution. Methods: This study was conducted using qualitative research approach to the calculation of estimates of dioxin emissions / furans and continued qualitative analysis to determine control management policy. The target data selected from the chief sanitary installations. Triangulation with indepth interview were done to the director of the hospital, recovery Head of the Environment Agency and Head of Environmental Health Yogyakarta, and staff of radiation protection and waste air Ministry of Health. Results : Exposure to Emissions of dioxin / furan medical waste incinerators ranged from .606 to 0 , 779 gTEQ / year . Emission control in terms of management functions is not optimal views of the lack of planning , waste minimization instructions , quality standards and weak supervision . While the management of the means of control is also not good because of the weak capacity of waste management officers , the lack of application of the 3R principle ( reduse , Reuse , Recycle ) Standard Operating Procedure absence waste minimization , and machine largely licensed incinerator . Proposed control policy is the government needs to create quality standards , facilitate the licensing bureaucracy incinerator , provide equipment and laboratories to check the emission of dioxin / furans , and further improve coordination to provide guidance and supervision.

Kata Kunci : dioksin/furan, insinerator, rumah sakit, manajemen limbah


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.