PENGARUH CARA PREPARASI DAN WAKTU PANEN TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MINYAK ATSIRI RIMPANG Curcuma mangga Val. YANG DIUKUR DENGAN METODE 1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL (DPPH) DAN THIOBARBITURIC ACID REACTIVE SUBSTANCES (TBARS)

FIRMA WIDYA PANGESTIKA, Dra. Endang Astuti, M.Si.

2013 | Skripsi | KIMIA

Telah dilakukan penelitian tentang aktivitas antioksidan minyak atsiri dari rimpang Curcuma mangga Val. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cara preparasi dan waktu panen terhadap aktivitas antioksidan minyak atsiri rimpang C.mangga yang ditentukan dengan metode pengujian secara spektrofotometri. Selain itu, dipelajari variasi pelarut sampel dan perbandingan aktivitas antioksidan minyak atsiri dan antioksidan sintetik. Penelitian ini terdiri dari 3 tahap, yaitu preparasi sampel, isolasi minyak atsiri, dan pengujian aktivitas antioksidan. Preparasi sampel rimpang C.mangga dibedakan menjadi sampel basah dan sampel kering-angin dengan waktu panen bulan November dan Februari. Selanjutnya, dilakukan isolasi minyak atsiri dengan metode distilasi uap dan air selama 6 jam. Identifikasi komponen senyawa penyusun minyak atsiri C.mangga dilakukan dengan Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS). Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode penangkapan radikal DPPH dan penghambatan pembentukan TBARS terhadap minyak atsiri dan butil hidroksi toluena (BHT) dengan variasi pelarut sampel. Uji signifikansi dengan metode ANOVA dilakukan terhadap aktivitas antioksidan minyak atsiri dan BHT dengan metode DPPH dan TBARS (P < 0,05). Rendemen minyak atsiri sampel kering-angin lebih banyak dibandingkan sampel basah baik untuk waktu panen November ataupun Februari. Analisis GC-MS minyak atsiri diperoleh 25 komponen senyawa (November) dan 6 komponen senyawa (Februari). Komponen senyawa mayor penyusun minyak atsiri C.mangga adalah β-mirsen dan β-pinen. Minyak atsiri C.mangga menunjukkan aktivitas antioksidan yang kuat terhadap radikal DPPH dan pembentukan TBARS. Aktivitas antioksidan minyak atsiri dan BHT dengan metode DPPH dan TBARS tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan.

The study of antioxidant activities of the essential oil from Curcuma mangga Val. rhizomes have been done. This research aims to find out the effect of preparation method and harvest time on antioxidant activities of the essential oil of C.mangga rhizomes determined by spectrophotometric method. Variation of the sample solvents and comparison of antioxidant activities of essential oil and synthetic antioxidant were also studied. The study consisted of three stages which are sample preparation, isolation of essential oil, and antioxidant activity assay. Sample preparation of C.mangga rhizomes can be divided into wet and wind–dried samples with harvest time in November and February. Furthermore, the isolations of essential oil were carried out by water and steam distillation method for 6 hours. Identification of chemical constituents of essential oil of C.mangga were done by Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS). Antioxidant activity assays on essential oil and butyl hidroxy toluene (BHT) were performed with DPPH radical scavenging and inhibition of TBARS formation methods with solvent variations. Significant tests by ANOVA method was performed on antioxidant activities of essential oil and BHT by DPPH and TBARS methods (P < 0,05). The percentage yield of essential oil from wind-dried samples are more than that of wet samples either harvest time in November or February. The GC-MS analysis of essential oil components resulted in the identification of 25 compounds (November) and 6 compounds (February). The major constituent components of essential oil of C.mangga were β-myrcene and β-pinene. The essential oil of C.mangga showed strong antioxidant activities againts DPPH radical and TBARS formation. The antioxidant activities of essential oil and BHT with DPPH and TBARS methods didn’t show significant differences.

Kata Kunci : Curcuma mangga, minyak atsiri, antioksidan, GC-MS, DPPH, TBARS