ANALISIS KELAYAKAN INDUSTRI MIE KERING BERBAHAN BAKU TEPUNG MOCAF DI “PUTRI 21” PLAYEN, GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA

MUHAMMAD NUR SIDIQ, Dr. Ir. Didik Purwadi, M.Ec,

2013 | Skripsi | TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

Pengakenaragaman (diversifikasi) pangan sudah diusahakan sejak tahun 1960, namun sampai sekarang ketergantungan terhadap beras dan terigu belum dapat dihilangkan. Hal ini mendorong pencarian sumber pangan pengganti tepung terigu dan beras yang difokuskan pada sumber daya lokal. Salah satu sumber daya lokal yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan adalah singkong. Singkong sebagai bahan baku utama mocaf merupakan salah satu hasil pertanian Indonesia yang jumlahnya besar. Industri Mie Kering “PUTRI 21” adalah sebuah industri yang mengolah komoditas tepung mocaf menjadi mie kering mocaf. Industri ini masih baru dan akan meningkatkan kapasitas produksinya agar dapat memenuhi permintaan konsumen yang semakin besar. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan kelayakan industri “PUTRI 21” dilihat dari aspek pasar, teknis dan finansial serta menganalisis tingkat sensitivitasnya. Pada analisis kelayakan industri dari aspek pasar dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden, kemudian dari aspek teknis menganalisa kebutuhan bahan baku, menentukan kapasitas produksi sesuai dengan kemampuan mesin dan tenaga kerja yang ada. Analisis kelayakan dari aspek finansial dilakukan penilaian kriteria investasi untuk jangka panjang agar dapat mengetahui layak atau tidaknya industri ini dijalankan. Dari penelitian yang telah dilakukan, dilihat dari aspek pasar produk dapat diterima oleh konsumen dan layak untuk dipasarkan. Dilihat dari aspek teknis, kebutuhan bahan baku masih dapat terpenuhi, kapasitas produksi mencapai 600 keping per hari dan dilihat dari aspek finansial menunjukkan kriteria penelitian investasi yang layak untuk dijalankan dengan PP 1,09 tahun; NPV Rp 106.137.738,-; IRR 47,87%; B/C Ratio 1,23; BEP (Rupiah) adalah Rp 107.803.139,- serta BEP (Unit) adalah 134.754 keping mie/tahun. Dari analisis sensitivitas yang dilakukan menunjukkan bahwa industri mie kering mocaf tidak sensitif terhadap kenaikan gaji pegawai namun sensitif terhadap kenaikan harga bahan baku dan penurunan jumlah penjualan produk mie kering mocaf.

Diversification of food has developed since 1960, but until now the consumer still depends on the rice and wheat. Therefore, a research has been prompted to find the replacement for flour and rice which are focused on local resources. One of the local resources that have great potential to be developed is cassava. Cassava as the main raw material of mocaf is one of great production numbers on Indonesia's agricultural. Dried noodles “PUTRI 21” industry is an industry that processes commodity mocaf flour into mocaf dry noodles. The industry is still new and wants to increase its production capacity in order to fulfill the increasing demand from consumer. This study was conducted to determine the feasibility of industrial “PUTRI” 21 seeing from the aspects of the market, technical and financial as well as analyzing the sensitivity level. In the industrial feasibility analysis from market aspects, it was done by distributing questionnaires to the respondents, and then analyzes the technical aspects of the raw material needs, determine the production capacity according to machine capabilities and the existing labour. The feasibility analysis of the financial aspects is done based on assessment criteria for long term investments in order to determine the industry feasibility. Based on the research that has been done, seeing from the market aspects, the product can be accepted by consumers and justifies to be sold. Seeing from the technical aspects, the raw materials is adequate, the number of production is up to 600 pieces per day and based on the financial aspects, the research shows that the product fulfill the criteria of feasibility investment PP 1,09; NPV of Rp 106.137.738, - ; IRR 47, 87%; B / C Ratio 1,23; BEP (Rupiah) is Rp 107.803.139, - and BEP (Unit) is 134.754 pieces of noodles / year. From the sensitivity analysis, the result shows that the mocaf dried noodles industry insensitive towards employee salary increase but concern more on rising raw material prices and a decreasing number of sales of dried noodle products mocaf.

Kata Kunci : Singkong, Tepung Mocaf, Kelayakan Industri, Aspek pasar, teknis dan finansial