PENGUJIAN TAILING ex. PT. FREEPORT SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS DALAM MORTAR BETON

ISWORO DWIPAYANA, Suwardo, ST.,MT.,Ph.D.

2013 | Tugas Akhir | D3 TEKNIK SIPIL

Tailing dialirkan melalui sungai Aghawagon yang berada di sebelah timur kota Timika. Hal ini dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan sekitarnya dikarenakan jumlahnya terus bertambah dan sampai saat ini belum dimanfaatkan secara optimal. Di tengah masalah tersebut, diperoleh informasi tentang keunggulan limbah/sisa tambang tailing PT. Freeport Indonesia yang dapat dijadikan sebagai bahan konstruksi beton atau mortar yang dimodifikasi dengan polimer. Variasi campuran yang menggunakan perbandingan semen-agregat untuk A (1:2,5 f.a.s 0,7), B (1:2,5 f.a.s 0,64) dan C (1:2,25 f.a.s 0,55) ditambah polimer 1% dari berat semen untuk semua perbandingan tersebut. Setiap perbandingan akan dilakukan pengujian seperti kuat tekan, kuat lentur, modulus elastisitas dan kuat tarik briket. Dari hasil pengujian mortar beton umur 28 hari untuk perbandingan semen-agregat A, B, dan C didapat Kuat Tekan masing-masing adalah 26,5 MPa, 29,68 MPa dan 32,41 Mpa, nilai Kuat Lentur masing-masing 2,53 MPa, 2,87 MPa, dan 3,9 Mpa Modulus Elastisitas masing-masing 13954,72 MPa, 14358,47 MPa dan 16286,74 MPa. serta Kuat Tarik briket masing-masing 2,79 MPa, 2,78 MPa dan 2,89 MPa. Dengan demikian tailing limbah PT. Freeport Indonesia bisa digunakan untuk bahan campur mortar beton tetapi harus di awasi oleh tenaga yang ahli.

Tailings flowed through the river of Agawagon located in the east of timika city. This can have a negative impact to the surrounding environment because the numbers continue to grow and until now has not been used optimally. In the middle of problem, obtained information about the mine waste tailings of PT. Freeport Indonesia which can be used as a construction material of concrete or mortar modified with polymers. Variations mixture using cement aggregate ratio for A(1:2,5 f.a.s 0,7), B (1:2,5 f.a.s 0,64) and C (1:2,25 f.a.s 0.,55) coupled with the polymer ratio of 1% from cement weight for all of these comparisons. Any comparison will be done as compressive strength test, flexural strength, modulus of elasticity, and tensile strength of briquettes. From the testing of concrete mortar at 28 days for the cement aggregate ratio of A, B, and C obtained compressive strength are 26,5 MPa, 29,68 MPa and 32,41 MPa respectively Flexural strength value of 2,53 MPa, 2.87 MPa, and 3,9 MPa respectively Modulus of Elasticity are 13954,72 Mpa, 14358,47 MPa and 16286,74 MPa. and respectively Tensile strength of briquette 2,79 MPa, 2,78 MPa and 2,89 MPa. Thereby tailings waste of PT. Freeport Indonesia can be used for mix materials of concrete mortar should be watched by professional staff.

Kata Kunci : Tailing, Pengganti Agregat, Mortar Beton, Kuat Tekan, Kuat Lentur, Modulus Elastisitas, Kuat Tarik briket