Laporkan Masalah

Produksi Beras di Delanggu pada Masa Orde Baru 1968-1984

Dyah Ayu Anggraheni Ikaningtyas, Nur ‘Aini Setiawati Ph.D.

2013 | Tesis | S2 Sejarah

Penelitian ini membahas produksi beras di Delanggu pada masa Orde baru pada 1968 sampai 1984. Permasalah yang akan diangkat adalah, bagaimana strategi pemerintah Orde Baru meningkatkan produksi beras dengan wilayah penelitian di Delanggu?, sejauh mana revolusi hijau berpengaruh terhadap produksi beras?, dan bagaimana pengaruh kebijakan pemerintah Orde Baru selama 1968-1984, terhadap petani serta pertanian di Delanggu? Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: heuristik, verifikasi, interpretasi, dan penulisan. Sumber-sumber yang digunakan dalam penelitian ini berupa peta-peta wilayah Delanggu yang memaparkan pembagian penggunaan tanah yang tersimpan di Dinas Pekerjaan Umum sub. Bidang Sumber Daya Air; data-data statistik dari BPS kabupaten Klaten dan Jawa Tengah; koran-koran dan majalah (1968-1984); serta dilakukan wawancara. Penelitian ini menyimpulkan bahwa produksi beras di Delanggu pada 1968-1984 tidak terlepas dari kebijakan pemerintah Orde Baru dalam meningkatkan produksi beras nasional. Petani Delanggu tidak serta merta mengikuti himbauan pemerintah, tetapi secara bertahap. Kebijakan pemerintah mengenai peningkatan produksi beras melalui intensifikasi pertanian berpengaruh terhadap petani dan pertanian di Delanggu, yaitu: masuknya teknologiteknologi pertanian baru, berkurangnya varietas Rojolele di Delanggu, dan ketidakseimbangan ekologi. Semua pengaruh tersebut juga mempengaruhi kehidupan masyarakat Delanggu khususnya petani.

This research discusses the rice production in Delanggu in the New Order Era during 1968 to 1984. Problems that will be raised is how were the government strategis increasing the production of rice in the field of research in Delanggu?; To what extent did the green revolution affect the production of rice? And how did the rule of the New Order Era influence the peasants and the agriculture in Delanggu? The methods used in this research are: heuristic, verification, interpretation, and writing. This research used maps outlining Delanggu area depicting the distribution of land stored in the Department of Public Work, sub Water Resources; statistical data from BPS of Klaten District and Central Java province; newspapers and magazines during 1968-1984; and interview. This research concludes that rice production in Delanggu during 1968-1984 can not be separated by the rules of the New Order’s government in developing national rice production. The peasants do not only necessarily follow the government's advice but also gradually. The government’s policy of increasing the rice production using agricultural intensification influences the peasants and agriculture in Delanggu, as followings: the entry of new agricultural technologies, lack of Rojolele varieties in Delanggu, and the imbalance of ecology. All of these influences also affect the lives of the people in Delanggu, especially the peasants.

Kata Kunci : Delanggu, produksi beras, rojolele


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.