Laporkan Masalah

PERILAKU MATERNAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus Berkenhout, 1769) POST PARTUM DENGAN PERLAKUAN URIN TIKUS JANTAN

Rahadian Yudo Hartantyo, Dra. Mulyati, M.Si.

2013 | Tesis | S2 Biologi

Perilaku maternal merupakan serangkaian aktivitas induk betina selama masa gestasi, parturisi, dan penyapihan. Estrogen adalah hormon reproduksi yang berperan dalam siklus estrus dan perilaku maternal. Dinamika hormon reproduksi tikus betina dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal, salah satunya adalah feromon seks lawan jenisnya. Penelitian ini bertujuan mempelajari perilaku maternal tikus betina pasca parturisi dengan perlakuan urin tikus jantan. Sebanyak 15 ekor tikus betina post partum dibagi menjadi tiga kelompok: kelompok kontrol (perlakuan urin tikus betina usia 3 bulan), kelompok perlakuan urin tikus jantan usia 1 bulan dan kelompok perlakuan urin tikus jantan usia 4 bulan. Urin tikus jantan diperlakukan setiap hari selama 21 hari. Perilaku maternal direkam menggunakan kamera digital untuk analisis intensitas laktasi dan waktu responsivitas maternal. Kadar estradiol serum diukur menggunakan metode ELISA. Siklus estrus dan berat badan diukur selama perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan urin tikus jantan dewasa: menurunkan intensitas laktasi sebesar 71,29 %, meningkatkan waktu responsivitas maternal pada hari ke-10 secara signifikan, meningkatkan kadar estradiol serum pada hari ke-20 mencapai 17,19 + 3,52 pg/mL dan menginduksi terjadinya proestrus lebih cepat 5 hari daripada waktu normal. Feromon pada urine tikus jantan mengganggu perilaku maternal dan memperpendek fase anestrus pada tikus betina pasca parturisi.

Maternal behaviors are all activities of female rat during gestation, nursing and weaning periods. Estrogens are sex hormone that have major function in estrous cycle and maternal behavior. Sex hormones of female rat can affected by external factor i.e. pheromones. The aim of this research is to study maternal behavior of post partum rats treated with male rat urine. Fifteen post partum female rats were divided into three groups: control group treated with female rat urine and treatment groups (treated with male rat urine age 1 month and 4 month). Urine of male rats given daily for 21 days. Maternal behavior were recorded by digital camera for analyzing the duration of lactation and maternal responsivity time. Blood estradiol levels were measured using ELISA method. Estrous cycle and body weight were observed during research. The result showed that mature male rat urine treatment: decrease the duration of lactation for 71.29%, increase maternal responsivity time significantly on day-10 after parturition, increase blood estradiol on day-20 as 17.19 ± 3.52 pg/mL and stimulate proestrous phase 5 days earlier than normal group. Pheromones in male rat urine disturb maternal behavior and shorten anestrous phase in female post partum rats.

Kata Kunci : perilaku maternal, feromon, estrus, tikus


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.