Laporkan Masalah

EVALUASI PENYIMPANAN DAN DISTRIBUSI OBAT DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN REJANG LEBONG

Sofan Wahyudi, Prof. Dr. Dra. Sri Suryawati, Apt.

2013 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang : Di dalam fungsi pengelolaan obat, penyimpanan dan distribusi merupakan bagian yang penting guna menjamin mutu obat yang akan digunakan untuk pengobatan. Distribusi obat yang baik harus mencakup sistem jaminan kualitas sehingga obat yang didistribusikan terjamin mutu/khasiat, keamanan dan keabsahannya sampai ke tangan masyarakat. Seksi Farmasi dan Alkes Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong merupakan salah satu seksi di bawah Bidang Pelayanan Kesehatan dan Kefarmasian. Seksi ini dibentuk berdasarkan Perda No 38 tahun 2008, yang salah satu tugasnya adalah untuk mengelola obat dan perbekalan kesehatan termasuk penyimpanan dan distribusi obat ke Puskesmas. Beberapa permasalahan terkait penyimpanan dan distribusi obat yang ditemukan di Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong yaitu, masih ditemukan obat rusak dan kadaluwarsa, selisih jumlah persedian obat antara yang tercatat dalam kartu stok dengan kenyataan fisik di gudang penyimpanan, penyimpanan yang tidak sesuai dengan standar penyimpanan obat dan kekosongan pada obat-obat tertentu, yang merupakan indikator penyimpanan dan distribusi yang baik. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi terhadap penyimpanan dan distribusi obat di Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode penelitian observasional deskriptif analitik dengan disain penelitian case study. Secara deskriptif karena penelitian ini di lakukan untuk memotret suatu kondisi atau fenomena yang terjadi pada suatu kelompok subyek tertentu. Data di ambil secara retrospektif. Pengumpulan data kualitatif di lakukan dengan wawancara mendalam dan mengumpulkan dari dokumen penyimpanan dan pendistribusian obat. Hasil Penelitian: Dengan menggunakan indikator penyimpanan dan distribusi obat diperoleh hasil : Praktek penyimpanan obat 83,35%, persentase rata-rata variasi persediaan fisik terhadap persediaan dalam kartu stok sebesar 0,0046%, persentase ratarata waktu kekosongan obat 25,51%, persentase jumlah item obat indikator dalam persediaan 72,72%, persentase jumlah item obat kadaluwarsa terhadap total item obat 21,87%, persentase nilai obat kadaluwarsa terhadap total nilai obat 0,28%, persentase nilai obat rusak terhadap nilai belanja obat tahun 2011 0,0053%, tidak ada kerusakan lemari pendingin dalam satu tahun, tingkat kehadiran petugas kabupaten untuk pengelola obat dalam satu tahun 85,95%, praktek pendistribusian obat 91,6%. Kesimpulan : Pengelolaan penyimpanan dan distribusi obat di Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang lebong belum sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.

Background : In medicine management, storage and distribution function are of importence to ensure the quality of medicine that will be used in health service. Good medicine distribution should include quality assurance system so that the efficacy/quality, safety and legitimacy of the medicine are guaranteed when they reach the patient. Pharmaceutical and Medical Devices Section of Rejang Lebong Health office is a section under the Health Service and Pharmaceutical Department. This Department was established following the regulation No. 38 of 2008, was the function to manage medicine and medical supplies, including the storage and distribution of medicines to health centers. Some problems related to drugs storage and distributions in the Health Office in Rejang Lebong District are the damaged and expired medicine the discrepancy between the the record and physical counting, storage that does not comply with the standard procedure and stock outs. Therefore, there was a need to evaluate the storage and distribution of medicine in Rejang Lebong District Health Office. Method: This study applied observational descriptive analytic case study design. Descriptively because the research was conducted to capture a condition or a phenomenon that occurs in a particular subject group. Data taken conducted retrospectively. Qualitative data collection was conducted by in-depth interviews and observation were documents of storage and distribution. Result : It was found that, the score of medication storage practices was 83.35 %, the average percentage variation in the physical inventory to the inventory stock cards was 0.0046%, the average percentage of stockout was 25.51%, percentage item of indicator drug in stock was 72.72%, the number of items of expired drugs of total drug items was 21.87%, percentage of the value of expired drugs was 0.28%, percentage of defective medicine value to the value of drug spending of the year was 0, 0053%, no damage of refrigerator was reported, the level of attendance officer in one year was 85.95%, and the score of drug distribution practices was 91.6%. Conclusion: The storage and distribution practice of medicine in the Rejang Lebong District Health Office in did not conform with the requirerements.

Kata Kunci : Pengelolaan obat, distribusi obat, penyimpanan obat, Seksi Farmasi dan Alkes, Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.