LIEDER FRANZ SCHUBERT HEIDENRÖSLEIN SYAIR GOETHE DAN AN DIE MUSIK SYAIR SCHOBER SEBUAH STUDI MUSIKOLOGIS

ANTONIUS GATHUT BINTARTO TRIPRASETYO, Prof. Dr. Victor Ganap, M.Ed.

2013 | Tesis | S2 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa

Franz Peter Schubert adalah seorang komponis kelahiran Vienna yang terkenal karena karya lagu seni (art song) berbahasa Jerman yaitu lieder yang berjumlah sekitar 600-an dan dipakai sebagai acuan pembelajaran olah vocal gaya klasik atau seriosa. Komponis yang dijuluki father of the lied ini memiliki masa hidup yang singkat dan berada pada era transisi dari Era Klasik menuju Era Romantik. Pembawaan karya lieder-nya sering disalah interpretasikan selain karena masa hidupnya pada era transisi juga karena minimnya informasi mengenai pembawaan lagunya karena tidak pernah tampil solo membawakan karyanya sendiri. Teori Semiotika Tripartisi Molino dan Teori Aktifitas Musikal Alan P. Merriam digunakan sebagai landasan untuk mengupas fenomena penyimpangan pembawaan gaya lieder Franz Schubert melalui berbagai review dan catatan yang dibuat oleh saudara dan teman – teman dekatnya serta para penyaji musik setelah meninggalnya sang komponis dan sekaligus sebagai penghormatan terhadap karya-karyanya. Pendekatan musikologis digunakan untuk menemukan gaya pembawaan lieder berdasarkan semangat yang dibangun saat pengkomposisiannya. Karya lieder Heidenröslein dan An Die Musik yang merupakan bagian dari masterpiece dipilih untuk menunjukkan unsur-unsur yang dapat digunakan sebagai panduan bagi pembawaan masing-masing karya. Keunikan lieder Schubert merupakan hasil dari pengaruh komponis-komponis sebelumnya yaitu Beethoven, Mozart, dan Haydn yang terkenal dengan karya-karya besar mereka. Kondisi ekonomi membuatnya dekat dengan lingkaran temannya dan mengembangkan gaya yang intim dalam karya lagunya. Puisi yang diambilnya menggambarkan kebebasan untuk mengekspresikan perasaan bahkan kepada hal-hal selain manusia seperti pada bunga mawar (lieder Heidenröslein) dan kepada seni musik (lieder An Die Musik). Gayanya tercermin dalam penggunaan melodi yang bergaya folksong yang sederhana, perpaduan yang seimbang antara piano dan vocal, serta beberapa ciri pemilihan sukat yang variatif, tempo yang cenderung sedang, penggunaan caesura, modulasi, dan harmonisasi serta pola ritmis iringan yang menyesuaikan dengan gambaran puisinya. Berdasarkan ciri khas tersebut ia lebih tepat ditempatkan sebagai komponis Era Klasik daripada anggapan yang beredar luas sebagai komponis Era Romantik.

Franz Peter Schubert, one of the well-known Vienna‟s composer, is recognized by his greatest number and melodious Germany art songs called lieder which up to nearly 600 songs and by then being called as the father of the lied. Many of his lieder pieces used for training the singer in his/her beginning of their lesson. His short life-span (from 1797 until 1828) was expanded in the transition era from Classic to Romantic. His lieder is frequently being misinterpreted by the reason of the transition of that musical era and by the cause of the lack of performance information from him as he never doing his solo performance. The Semiotic Theory of Tripartition by Molino and The Theory of Musical Activities conducted by Alan P. Merriam served as the approaching basic to cover up the deviation in performing the Franz Schubert‟s lieder style with the aids of review and notes from the reviewer, friends of his circle, and the performers from the posthumous performance. Musicological approach is used to find the principle of Schubert‟s lieder style based on the spirit as he set down his composition. Two of his greatest masterpieces Heidenröslein and An Die Musik are chosen to show the elements of performance guidance used for each song. The characteristic of Schubert‟s lieder is the result of many influences especially from the well-known composer such as Beethoven, Mozart and Haydn. The economic situation made him closed to his circle of friend and formed his intimate style of composing. The poem he chose indicates the freedom to express his feeling to such things like to appreciate the rose flower on Heidenröslein or to art on An Die Musik. He used the simple melodious folksong style, perfect balance between piano and voice, the medium tempo and various meter, caesura, modulation, simple harmonization and particular rhythmical pattern to build his style on the poetry he composed as a song. Based on the fact mentioned above, his composition is related closer to Classical style than the Romantic one and he is more precisely known as the Classical composer.

Kata Kunci : lieder, interpretasi, Schubert