Laporkan Masalah

SENYAWA FENOLIK DAN TERPENOID DAUN JATI (Tectona grandis (L.) Finn.) DAN AKASIA (Acacia mangium Willd.) PADA UMUR DAUN BERBEDA

NOVI DIANA MAHARANI, Prof (emr). Dr. Santosa

2013 | Tesis | S2 Biologi

Jati (Tectona grandis (L .) Finn.) dan akasia (Acacia mangium Willd.) adalah tanaman budidaya yang penting. Kedua tanaman tersebut memiliki kandungan metabolit sekunder yang cukup tinggi, terdapat di tiap bagian tubuhnya. Metabolit sekunder yang dihasilkan dari kelompok fenolik dan terpenoid bersifat alelopati, yaitu menimbulkan pengaruh negatif dalam interaksinya dengan organisme lain atau sebagai mekanisme pertahanan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perubahan komponen penyusun senyawa fenolik dan terpenoid serta jenisnya pada umur daun yang berbeda. Ekstraksi metabolit sekunder dilakukan dengan proses maserasi menggunakan pelarut khloroform, methanol, ethanol : air dan n-heksana. Senyawa metabolit sekunder kelompok fenolik dan terpenoid yang diperoleh dideteksi secara kualitatif dengan KLT dan kuantitatif dengan GC-MS. Kandungan senyawa fenolik total dihitung dengan metode spektrofotometri dengan reagen Folin Ciocalteau. Anatomi daun berbagai umur diamati dengan mikroskop cahaya, ketebalan jaringan diukur dengan program Image Raster Optilab. Deteksi kualitatif dengan KLT menunjukkan jenis ekstrak daun T. grandis dan A. mangium berbagai umur positif mengandung senyawa fenolik dan terpenoid dengan pengamatan di bawah UV 254 nm dan 366 nm serta pereaksi semprot FeCl3 dan anisaldehid asam sulfat. Hasil analisis GC- MS menunjukkan adanya perubahan kadar dan jenis komponen penyusun senyawa fenolik dan terpenoid pada ekstrak daun umur berbeda. Kandungan senyawa fenolik total pada A. mangium lebih besar dibanding T. grandis dan berubah sesuai dengan tingkat umur daun. Penampang melintang daun T. grandis menunjukkan adanya trikoma sebagai salah satu tempat penyimpanan metabolit sekunder. Ketebalan jaringan penguat meningkat seiring dengan peningkatan umur daun. Perbedaan umur daun pada kedua spesies mempengaruhi kadar dan jenis komponen penyusun senyawa fenolik dan terpenoid di dalamnya.

Teak (Tectona grandis (L.) Finn.) and acacia (Acacia mangium Willd.) are important forest crop. These plants contain high secondary metabolites in the leaves. Phenolics and terpenoids as parts of secondary metabolites have an allelopathic effects which give negative interaction with another organism as a defense mechanism. The aim of this work was to assess the changes of phenolics and terpenoids type and composition in the leaf of different ages. Extraction of secondary metabolites were made by maceration using khloroform, methanol, ethanol : water and n-hexane. Phenolics and terpenoids extracts from different leaf age were analyzed qualitatively by TLC (Thin Layer Chromatography) and quantitatively by GC – MS ( Gass Chromatography Mass Spectra). Total phenolics compound (TPC) was measured by spectrophotometry methods using Folin Ciocalteau reagent. Leaf anatomy on different age were observed under light microscope, leaf tissue thickness measured by Image Raster Optilab. TLC were observed under UV 254 nm, 366 nm and using FeCl3, sulfuric acid anisaldehyde reagents. GC – MS analysis indicated a changes in levels and types of phenolics and terpenoids components of leaf extracts of different age. Total phenolics compound in acacia is higher than in teak and change according to the age of the leaf. Leaf cross section of teak showed the presence of trichomes as a site of secondary metabolites accumulation. Thickness of mechanical tissues increases with leaf age.

Kata Kunci : Jati, akasia, fenolik, terpenoid,alelopati.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.