PREVALENSI DAN ASOSIASI VARIABEL BIOSEKURITAS TERHADAP PENYEBARAN PENYAKIT AVIAN INFLUENZA PADA PETERNAKAN UNGGAS SEKTOR 4 (BACKYARD) DI PULAU BENGKALIS KABUPATEN BENGKALIS

HANI MUHAMAD MARDANI, Drh. Heru Susetya, MP, Ph.D

2013 | Tesis | S2 Sain Veteriner

Penyakit avian influenza (AI) di Kabupaten Bengkalis terjadi pertama kali pada tahun 2006. Angka kejadian penyakit AI di Kabupaten Bengkalis tahun 2006-2011 tertinggi di Pulau Bengkalis yang terjadi pada peternakan unggas sektor 4. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan melakukan identifikasi variabel biosekuritas yang berasosiasi dengan penyakit AI dan pola penyebarannya di Pulau Bengkalis. Jenis penelitian yang dilakukan dengan rancangan kajian lintas seksional. Metode sampling yang digunakan adalah tahapan ganda berdasarkan rumus besaran sampel untuk aras penyakit. Jenis sampel yang digunakan adalah swab kloaka unggas dari 235 peternakan. Keberadaan virus AI ditentukan dari swab kloaka unggas dengan pooling tiap 5 ekor unggas sekandang dalam peternakan. Identifikasi VAI subtipe H5 dilakukan secara molekuler dengan metode real time reverse transcriptase polymerase chain reaction (rRT-PCR) di laboratorium bioteknologi BPPV Regional III Bandar Lampung. Data hasil kuisioner dan laboratorium dianalisis secara deskriptif, bivariat, multivariat dalam statistic for windows version 7. Berdasarkan hasil identifikasi dengan metode real time RT- PCR dan prevalensi penyakit AI masih ditemukan pada peternakan unggas sektor 4 di Pulau Bengkalis. Prevalensi penyakit AI pada peternakan unggas sektor 4 di Pulau Bengkalis adalah 1,27%. Variabel biosekuritas yang berasosiasi terhadap penyakit AI berdasarkan analisis bivariat adalah Kelurahan Rimbasekampung (OR=2,78), Desa Senggoro (OR=2,13), asal unggas dari desa tetangga dalam pulau (OR=2,76), dan aktifitas peternak dalam kandang 2-4 hari sekali (OR=2,76). Titik koordinat lokasi pengambilan dan hasil pemeriksaan swab kloaka diamati oleh perangkat GPS. Titik koordinat dianalisis dalam ArcGIS versi 9.3 dan divisualisasikan dalam peta. Hasil penelitian berdasarkan analisis average nearest neigborhood (ANN) menunjukkan pola penyebaran penyakit AI di Pulau Bengkalis adalah cenderung menyebar (dispersed) (P=0,00) dan terletak pada area kluster sekunder peternakan sektor 4.

Avian influenza (AI) disease occured the first time in 2006 in Bengkalis Distrisct. The highest incidence occured between 2006-2011 period. This study aims were to determine the prevalence and identify a biosecurity variables associated AI and a patterns of disease spread in Bengkalis island. A cross-sectional study was conducted in this study. The multistage sampling method was used based on sample size formula for the level of disease. The type of sample is a cloacal swabs from 235 backyard poultry flocks. The presence of AI obtained from cloacal swabs by pooled sample every 5 birds. Identification of AIV subtype H5 examined by the real-time RT-PCR methods in Biotechnology Laboratories, Animal Disease of Investigation Centre (DIC) Bandar Lampung. The results of questionnaires and laboratory test were processed by descrivtive, bivariate, multivariate analyzed within statistics for the windows version 7 software. The result showed that AI disease was found in backyard poultry flocks in Bengkalis island. The prevalence of AI disease in backyard poultry flocks in Bengkalis Island was 1.27%. The biosecurity variables that affect AI disease based on bivariate analysis were Rimbasekampung village (OR=2.78; CI 95%), Senggoro village (OR=2.18; CI 95%), the origin of birds from neighboring villages in the island (OR=2.76; CI 95%), and the activities of farmers in flocks 2-4 days (OR=2.76; CI 95%). The point of location of cloacal swab assay results were observed by a GPS tool. The points were visualized in a map and analyzed by average nearest neighbour (ANN) analysis within ArcGIS version 9.3 software. The results showed that the patterns of AI in Bengkalis island is tend to dispersed (P=0.00).

Kata Kunci : Avian influenza, Pulau Bengkalis, peternakan unggas sektor 4, biosekuritas, lintas seksional, pola penyebaran.