Laporkan Masalah

PUISI-PUISI DALAM TADARUS KARYA AHMAD MUSTOFA BISRI SUATU KAJIAN SEMIOTIKA RIFFATERRE

Wachid Eko Purwanto, S.Pd., Drs. Sudibyo, M.Hum,

2013 | Tesis | S2 Sastra

Penelitian ini dilakukan untuk mencari signifikansi dari puisi-puisi dalam Tadarus karya A. Mustofa Bisri. Terdapat sepuluh judul puisi yang menjadi objek material. Masing-masing judulnya adalah 1) Tidur (Tadarus, 2003: 14), 2) Ratsaa (Tadarus, 2003: 72), 3) Buta (semula, Gelap) (Tadarus, 2003: 60), 4) Nurani (Tadarus, 2003: 72), 5) Keadilan (Tadarus, 2003: 73), 6) Matahari (Tadarus, 2003: 75), 7) Bulan (Tadarus, 2003: 76), 8) Laut (Tadarus, 2003: 77), 9) Langit (Tadarus, 2003: 78) dan 10) Tahu-Tahu (Tadarus, 2003: 81). Pencarian signifikansi ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan semiotika Riffaterre. Tahapan teori semiotika Riffaterre untuk pencarian signifikansi tersebut adalah tahap pembacaan heuristik, tahap pembacaan hermeneutik, tahap menentukan matriks, tahap model dan varian, serta tahap pencarian hipogram. Adapun signifikansi puisi karya Ahmad Mustofa Bisri masing-masing mempunyai tema utama signifikansi. Tema utama signifikansi karya Ahmad Mustofa Bisri dalam Tadarus tersebut adalah tauhid. Terdapat tiga macam tauhid dalam puisi karya Ahmad Mustofa Bisri yakni Tauhid Rububiyah, Tauhid Mulkiyah, Tauhid Ilahiyah. Signifikansi puisi bertema Tauhid Rububiyah terdapat dalam puisi 1) Ratsaa yang mempunyai signifikansi totalitas tawakal kepada Allah. 2) Buta (Semula Gelap) yang mempunyai signifikansi puisi hati yang memperoleh hidayah. Signifikansi puisi bertema Tauhid Mulkiyah terdapat dalam satu buah puisi saja yakni puisi Keadilan yang mempunyai signifikansi penegakan keadilan sebagai bukti ketakwaan kepada Allah. Signifikansi puisi bertema Tauhid Ilahiyah terdapat dalam tujuh buah puisi 1) Tidur yang mempunyai signifikansi mengingat Allah sebagai bentuk peribadatan. 2) Nurani, mempunyai signifikansi taubatan nashuha membuat hati tentram. 3) Matahari, mempunyai signifikansi pencapaian ma’rifatullah. 4) Bulan, mempunyai signifikansi hasrat memandang wajah Allah. 5) Laut mempunyai signifikansi keutamaan mengamalkan ilmu Allah. 6) Langit, mempunyai signifikansi pencarian ma’rifatullah. 7) Tahu-Tahu mempunyai signifikansi penyesalan manusia disebabkan karena melalaikan salat.

This research is done to look for significance of poems in Tadarus by Ahmad Mustofa Bisri. Available ten poem title that become primary object. Each title it is 1) Tidur (Tadarus, 2003: 14), 2) Ratsaa (Tadarus, 2003: 72), 3) Buta (semula, Gelap) (Tadarus, 2003: 60), 4) Nurani (Tadarus, 2003: 72), 5) Keadilan (Tadarus, 2003: 73), 6) Matahari (Tadarus, 2003: 75), 7) Bulan (Tadarus, 2003: 76), 8) Laut (Tadarus, 2003: 77), 9) Langit (Tadarus, 2003: 78) dan 10) Tahu-Tahu (Tadarus, 2003: 81). Sought after this significance was done by use of approaching semiotics Riffaterre. Semiotics Riffaterre's cognitive step to sought after significance that is heuristic phase, hermeneutics phase, phase determines matrix, model and variant, and hipogram's search phase. There are differents significances of Ahmad Mustofa Bisri’s poems. But then, of each significances that can find main significances theme namely tauhid. Available three tauhid's kinds namely Tauhid Rububiyah, Tauhid Mulkiyah, and Tauhid Ilahiyah. Significances poem of theme Tauhid Rububiyah available in poem 1) Ratsaa that have Significance tawakal's totality to God. 2) Buta (semula, Gelap) that have Significance heart poem that gets hidayah. Significances poem of theme Tauhid Mulkiyah available in one poem just namely poem Keadilan that have significances of justice order as proof as fear to God. Significances poem of theme Tauhid Ilahiyah available in sevens numbers poem 1) Tidur that have significance remembers God as shaped as about observance. 2) Nurani, having significance taubatan nashuha makes comfortable heart. 3) Matahari, having significance ma's attainment ma’rifatullah. 4) Bulan, having significance ambition sees Allah face. 5) Laut having significance practises ma’rifatullah. 6) Langit, having seeking significance ma’rifatullah. 7) Tahu-tahu having significance man regret is caused because slight salat.

Kata Kunci : signifikansi, tauhid, puisi, Mustofa Bisri, semiotika Riffaterre


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.