PERSEPSI MASYARAKAT DAERAH ENDEMIS MALARIA TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN MALARIA DI DESA SAHAPI KECAMATAN KELUMPANG HILIR KABUPATEN KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
R. MOCHAMMAD NUR FANDANI WINULYA, Prof. dr. Hari Kusnanto, DrPH
2013 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar Belakang : Malaria merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, khusunya di wilayah endemis malaria termasuk di Desa Sahapi, Kecamatan Kelumpang Hilir, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan. Angka kejadian malaria fluktuatif dan sering terjadi kejadian luar biasa. Angka AMI mencapai 404,71dan API 263,38. Program pemberantasan malaria sudah sering dilakukan baik melalui penemuan penderita, pengobatan, penyuluhan, penyebaran media poster maupun leaflet. Program pemberantasan ini tidak didukung oleh masyarakat endemis dalam hal perilaku pencegahan malaria, sehingga menimbulkan potensi tertular malaria. Tujuan : Mengetahui persepsi masyarakat daerah endemis malaria terhadap pencegahan penularan malaria, mengetahui persepsi kerentanan dan kegawatan masyarakat terhadap malaria, mengetahui persepsi hambatan dan manfaat masyarakat terhadap perilaku pencegahan malaria, dan mengetahui self efficacy masyarakat terhadap perilaku pencegahan malaria. Metode Penelitian : Metode penelitian ini menggunakan studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling.Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara mendalam, FGD, observasi dan studi dokumen. Analisis data dilakukan secara kualitatif. Hasil Penelitian : Masyarakat Desa Sahapi sebagian besar memiliki tingkat pendidikan yang rendah sehingga wawasan dan pengetahuan tentang malaria juga rendah. Malaria merupakan penyakit yang mematikan dan menjadi ancaman bagi masyarakat Kesimpulan : Berdasarkan hasil dan pembahasan serta mengacu pada tujuan penelitian, maka diambil kesimpulan bahwa persepsi masyarakat terhadap perilaku pencegahan malaria, yaitu bahwa masyarakat memandang perilaku pencegahan sebagai hal yang penting. Perilaku pencegahan belum semua dilaksanakan oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan, selain pendidikan yang rendah masyarakat, juga peran petugas kesehatan dan kader belum secara intensif memberikan informasi dalam masyarakat
Background: Malaria is a public health problem in Indonesia, especially in areas where malaria is endemic, including Sahapi Village, Kelumpang Hilir Subdistrict, Kotabaru Regency, Kalimantan Selatan Province. The incidence of malaria fluctuate and often extraordinary occurrence. AMI rate reached 404.71 and API 263.38. Malaria eradication program has often done either through the discovery of patient, treatment, counseling, distributing posters and leaflets media. Eradication program is not supported by the community in terms of endemic malaria prevention behavior, giving rise to the potential of contracting malaria. Objective: To find out the perception of malaria-endemic areas for malaria prevention, the public perception of vulnerability and severity of malaria, the perceptions of barriers and benefits of malaria prevention behavior, and the self efficacy towards malaria prevention behaviors. Method: This research method using a case study with a qualitative approach. Sampling was done by purposive sampling. Data collection by in-depth interviews, focus groups, observation and document study. The data were analyzed qualitatively. Results: The community in Village of Sahapi mostly have low education levels so that the knowledge of malaria is low. Malaria is a deadly disease and a threat to community. Conclusion: Based on the results and discussion, and refers to the purpose of the study then it could be concluded that the public's perception of malaria prevention behaviors that society views as important. Not all preventive behavior implemented by the community. This is because in addition to low educational role the community health workers and volunteers had not give the information to the community intensively.
Kata Kunci : persepsi, malaria, perilaku pencegahan