Laporkan Masalah

PEMANFAATAN LIMBAH TULANG-TULANG IKAN MENJADI PELET PAKAN IKAN UNTUK MENCIPTAKAN KAWASAN ZERO WASTE DI PANTAI BARU PANDANSIMO KABUPATEN BANTUL HALAMAN JUDUL

RIZKI FITRIYANI, Bapak Dr. Ir. Arif Kusumawanto, M.T., I.A.I.,

2013 | Tesis | S2 Magister Teknik Sistem

Pantai Baru Pandansimo adalah salah satu objek wisata yang saat ini sedang dikembangkan Kabupaten Bantul, berlokasi di Dusun Ngentak, Poncosari, Srandakan. Selain kita dapat menikmati wisata pantainya, disuguhkan juga aneka makanan ikan laut dari puluhan warung kuliner, dan tersedia pula Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Adanya puluhan warung kuliner, TPI dan meningkatnya wisatawan akan menyebabkan permasalahan sampah karena terakumulasinya sampah organik berupa sisa-sisa makanan di warung kuliner ditambah lagi belum adanya sistem pengelolaan sampah, dimana sampah tersebut biasanya hanya dibuang, ditimbun dan dibiarkan membusuk sehingga menimbulkan bau tidak enak dan akan mengganggu kenyamanan wisatawan. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana dampak positif pemanfaatan limbah sisa makanan dari warung kuliner terhadap Pantai Baru Pandansimo untuk menciptakan kawasan zero waste sehingga dapat mengurangi kuantitas limbah tersebut dengan mengolahnya menjadi pakan ikan. Kemudian, untuk mengetahui variasi formulasi pakan ikan yang nilai gizinya baik sehingga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi ikan dengan melakukan metode Pearson Square pada berbagai kombinasi tepung tulang ikan, tepung limbah udang, dan bekatul. Dilakukan pengujian kimiawi dengan analisis proksimat dan pengujian fisik pada kelima variasi untuk mengetahui variasi pelet yang sesuai dengan SNI pakan ikan. Sehingga pelet pakan ikan dari limbah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan memanfaatkan limbah sisa makanan dari warung kuliner di kawasan Pantai Baru Pandansimo menjadi pakan ikan dapat mengurangi 2 kuintal/bulan limbah tersebut artinya 50-60% total keseluruhan sampah organik dari sampah warung kuliner dapat berkurang. Berdasarkan uji kimia dan fisik diperoleh hasil optimal pada pelet P4 dengan kadar protein sebesar 34,34% dan lemak sebesar 5,74% serta pelet P5 dengan kadar protein 34,78% dan lemak 5,14%. Hasil ini telah memenuhi syarat mutu bagi SNI-01-4087-2006 ikan lele, SNI-01-7242-2006 ikan nila dan SNI 7473:2009 ikan gurame. Sehingga pengolahan limbah sisa makanan berupa tulang ikan dan limbah udang menjadi pelet tersebut akan memberikan nilai positif baik dari aspek lingkungan, ekonomi maupun sosial bagi Pantai Baru Pandansimo. Dari data statistik yang dilakukan secara langsung di sekitar pantai oleh peneliti, pengolahan sampah akan memberikan perbaikan kebersihan lingkungan di kawasan Pantai Baru Pandansimo sebesar 55%, perbaikan pelayanan sampah sebesar 65%, memberikan manfaat langsung 80% tidak terjadinya penumpukan sampah dan 20% manfaat tidak langsung memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar.

Pantai Baru Pandansimo is one of the attraction that is currently being developed Bantul district, located in Dusun Ngentak, Poncosari, Srandakan. Besides, we can enjoyed the beach, also served a variety of seafood from dozens of culinary stands, and there is also a Fish Auction Place (TPI). The existence of dozens of culinary stands, TPI and increasing tourists will cause the issue of waste cause the accumulation of organic waste such as leftovers in culinary stands plus there is no waste management system, the waste usually just discarded, dumped and left to rot that would cause smell and would disturb of tourist. This study aimed at finding out the extent positive impact of the utilization waste leftovers from stands culinary toward Pantai Baru Pandansimo to create zero waste region so as to reduce the quantity of waste into process fish feed. Then, to find out variation of formulation fish feed that good nutritional value so that can supply nutritional requirements of fish by Pearson Square method at various combinations of fish bone meal, shrimp waste meal, and rice bran. Chemical testing by proximate analysis and physical testing on the fifth variation to finding out variations of pellets which compatible with SNI feed the fish. So, pellets from waste can be beneficial to the surrounding community. The results of the study showed that utilizing waste leftovers from stands culinary in area Pantai Baru Pandansimo into fish can reduce 2 quintal/month waste, it means 50-60% of the total organic waste from culinary stands can be reduced. Based on chemical test and physical test it was found that the optimal at the pellet P4 with a protein content of 34.34% and fat by 5.74% and P5 with a protein content 34.78% and fat by 5.14%. That results have appropriate of quality requirements for SNI-01-4087-2006 catfish, SNI-01-7242-2006 tilapia and SNI 7473:2009 carp. So, the waste treatment in the form of fish bone meal and shrimp waste is made into pellets that will give a positive value both from the environmental, economic and social for Pandansimo Baru beach. Waste management will provide improvements in environmental hygiene in the area Pantai Baru Pandansimo by 55%, improve waste management services by 65%, sewage treatment will provide direct benefits as much as 80% reduce the accumulation of waste and as much as 20% to educate surrounding communities.

Kata Kunci : Pantai Baru Pandansimo, zero waste, sampah, pakan ikan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.