Laporkan Masalah

Klasifikasi Vegetasi Mangrove Berdasarkan Karakteristik Habitat di Teluk Pangpang Taman Nasional Alas Purwo

LALIK ASWINARTI, Dr. Erny Poedjirahajoe, M.P.

2013 | Tesis | S2 I.Kehutanan/MKSDAL

Interaksi komponen biotik dan abiotik dalam ekosistem hutan mangrove memerlukan pengkajian klasifikasi habitat menurut kemiripan yang dimiliki, agar memudahkan pengelolaan kawasan. Penelitian ini bertujuan menentukan unit ekologis berdasarkan karakteristik habitat mangrove; mengetahui pola pengelompokan vegetasi mangrove di Teluk Pangpang; dan mengetahui hubungan antara faktor habitat dengan pola pengelompokan vegetasi mangrove. Penelitian ini dilakukan di kawasan mangrove Teluk Pangpang seluas ± 198 ha. Pertama-tama dilakukan penentuan unit ekologis berdasarkan kelerengan, salinitas dan tebal lumpur. Analisis vegetasi dilakukan dengan membuat petak ukur (IS=1%) yang disesuaikan dengan unit lahan. Petak ukur berbentuk persegi diletakkan pada jalur, dan dibuat secara nested sampling. Analisis data menggunakan indeks diversitas Shannon-Wienner dan analisis kelompok. Analisis kelompok kemudian digunakan sebagai dasar penyusunan dendrogram dan analisis diskriminan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kawasan mangrove Teluk Pangpang Taman Nasional Alas Purwo terbentuk menjadi 7 unit ekologis berdasarkan salinitas, tebal lumpur dan kelerengan. Klasifikasi vegetasi terbentuk menjadi 2 klaster besar, yang menunjukkan pola klasifikasi vegetasi terhadap habitat yang berbeda. Klaster I menunjukkan klasifikasi vegetasi yang tersusun oleh jenis dari famili Rhizophoraceae, dan klaster II tersusun atas jenis yang lebih beragam, tidak hanya spesies dari famili Rhizophoraceae saja. Faktor yang sangat berpengaruh terhadap terbentuknya klasifikasi vegetasi adalah salinitas dengan nilai signifikansi 0,003 dan pH dengan nilai signifikansi 0,02. Variabel habitat memiliki hubungan yang erat terhadap klasifikasi vegetasi pada unit ekologis, dengan nilai Canonical correlation sebesar 0,97.

Interaction of biotic and abiotic components of the mangrove forest ecosystem classification requires assessment in terms of similar habitat that is owned, in order to facilitate the management of the area. This research aims to determine the ecological units based on the characteristics of the mangrove habitat; determine patterns of mangrove vegetation in the Pangpang Bay, and determine the relationship between habitat factors with mangrove vegetation grouping patterns. The research was conducted in the mangrove areas Pangpang Bay of ± 198 ha. First is the determination of ecological units based on slope, salinity and thick mud. Vegetation analysis is done by making the plots (IS = 1%) were adjusted with land units. Rectangular plots were laid out on the track, and created a nested sampling. Analysis of the data using the Shannon-Wienner diversity index and group analysis. Group analysis was then used as the basis for the preparation of the dendrogram and discriminant analysis. The results showed that, the mangrove areas Pangpang Bay National Park Alas Purwo formed into 7 units of diverse ecological criteria. Classification of vegetation formed into 2 large clusters based on salinity, thick mud and slope. Cluster I shows the classification of vegetation composed by type of family Rhizophoraceae, and cluster II is composed of a more diverse types, not only the species of the family Rhizophoraceae alone. Factors that affect the formation of vegetation classification are salinity with significant value 0,003 and pH with significant value 0,02. Habitat variables have a close relationship to the classification of vegetation in the ecological units, with Canonical correlation value of 0,97.

Kata Kunci : mangrove, habitat, klasifikasi.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.