Hubungan antara Level Kedewasaan Manajemen Risiko, Kompleksitas Proyek, dan Kinerja Perusahaan ditinjau dari Perspektif Kontinjensi

DEO FANI NUR WIJAYA, Budi Hartono, ST., MPM., Ph.D.

2013 | Tesis | S2 Teknik Industri

Proyek tidak bisa terlepas dari risiko. Manajemen risiko merupakan salah satu faktor kesuksesan dalam menjamin pencapaian tujuan dari proyek untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Teori yang sudah ada saat ini mengatakan bahwa semakin tinggi level implementasi manajemen risiko proyek, semakin tinggi pula kinerja perusahaan. Hal tersebut diperkuat oleh hasil studi empiris yang dilakukan oleh penelitian sebelumnya. Dalam penelitian sebelumnya telah dilakukan pengembangan instrumen untuk mengukur level kedewasaan sebuah perusahaan dan menganalisis hubungannya terhadap level kinerja perusahaan. Di sisi lain, teori kontinjensi menyatakan bahwa tidak ada sistem manajemen yang berlaku secara universal. Artinya perlu diadakan penyesuaian terhadap karakteristik proyek. Untuk itu perlu diadakan analisis lebih lanjut dengan cara menambahkan variabel karakteristik proyek, yaitu variabel kompleksitas proyek. Selain itu instrumen yang telah dikembangkan sebelumnya menggunakan metode analisis faktor eksploratori untuk mereduksi variabel. Untuk menyempurnakan instrumen tersebut perlu dilakukan analisis lebih lanjut dengan pendekatan konfirmatori. Pengembangan instrumen yang dapat mengukur level kedewasaan manajemen risiko proyek pada perusahaan telah berhasil dilakukan dengan mengadopsi dari enam model yang berasal dari penelitian-penelitian sebelumnya. Penelitian ini menggunakan responden yaitu praktisi yang merepresentasikan perusahaan yang ada di Indonesia berjumlah 130 responden dengan teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Selanjutnya pada instrumen dilakukan pengujian analisis faktor konfirmatori untuk menganalisis lebih lanjut. Instrumen yang telah dianalisis lebih lanjut kemudian digunakan untuk mengukur level manajemen risiko proyek, kompleksitas proyek, dan kinerja perusahaan yang ada di Indonesia. serta digunakan untuk mengetahui hubungan antara level manajemen risiko, kompleksitas proyek dan kinerja perusahaan. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah instrumen yang telah diuji lebih lanjut dengan menggunakan analisis faktor konfirmatori. Dari hasil studi empiris terlihat bahwa kondisi level kedewasaan manajemen risiko perusahaan di Indonesia berada pada level ketiga.Level kompleksitas proyek berada pada level kedua. Dari hasil analisis yang dilakukan diketahui bahwa ada interaksi moderasi yang disebabkan oleh variabel kompleksitas proyek dalam memprediksi kinerja perusahaan oleh level manajemen risiko proyek dengan persamaan y= 3,076 – 0.391 x1 – 1,758 x2 + 1,011 x1x2 dengan nilai signifikansi 0.02 dan r-square sebesar 14.6%. Grafik kontinjensi menunjukan bahwa untuk proyek yang memiliki nilai kompleksitas yang tinggi, penambahan level kedewasaan manajemen risiko proyek akan memberikan dampak lebih signifikan terhadap kinerja perusahaan dibandingkan dengan proyek dengan tingkat kompleksitas yang rendah.

Project cannot be separated with risk. Risk management is one key success factors to achieve project goals and to improve the organization overall performance. Traditional theories in strategic management suggest that the higher the level of project risk management the better the organization performance. Such a theory was empirically supported by the empirical study that conducted in previous research. In the previous research the development of research instrument to measure the project risk management maturity level and the analysis with company performace had been carried out. On the other hand, more recent theories of strategic management suggest that there is no risk management that is applicable universally. It means that it is necessary to adjust project risk management for different characteristics of projects. Hence it is needed to conduct a further research to observe the phenomena from contingency perspective. The characteristic of the project can be reflected with project complexity. To provide a more robust model; a confirmatory factor analysis was needed to complement the exploratory factor analysis which had been carried out in the previous research. A valid and reliable instrument with futher testing to measure the maturity of project risk management, project complexity and company performance has been successfully developed by adopting the six models from previous researcher. This research is conducted with 130 respondents of project management practitioners in Indonesia. The sampling method being used is purposive sampling. In this research the instrument is analysed with confirmatory factor analysis. Futhermore the instrument is used to measure and find the relationship among project risk management maturity level, project complexity and company performance, The result of the research is a valid and reliable instrument developed with further test of confirmatory factor analysis . The result of empirical studies shows that on average the level of risk management maturity of the company in Indonesia is on the third level. Senior managers at this level has supported the project risk management, and also the project risk management processes are well structured. The complexity level of the project in Indonesia is at the second level. The developed modes indicates that there is moderation effect between the maturity level of risk management and organizational performance by complexity level of the project. It is represented by y= 3,076 – 0.391 x1 – 1,758 x2 + 1,011 x1x2. Significance value is 0,02 and r-square value is 14.6%. Visual analysis shows that the increase of project risk management level with high level of complexity project will increase the company performace more significant compare with project with low level of complexity.

Kata Kunci : manajemen, risiko, proyek, kontinjensi, kinerja, konstruksi, risk, management, maturity, model