Perancangan Proses Produksi Batik Cap Menggunakan Mesin CNC Batik The Design of Production Process of Stamped Batik Using CNC Batik Machine
Muhamad Akbar Imani Perkasa, Dr. Eng. Arif Wibisono, ST., MT.
2013 | Tesis | S2 Teknik IndustriBatik adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang diakui dunia melalui lembaga UNESCO. Dewasa ini, batik tidak saja digunakan sebagai pakaian adat atau pada acara khusus saja, tetapi juga menjadi busana sehari-hari. Proses industrialisasi pembuatan bahan baku batik tidak diikuti dengan proses yang sama di hilirnya. Proses pembuatan kain batik masih bersifat tradisional. Penelitian untuk meningkatkan kemampuan produksi batik tradisonal menggunakan mesin berkendali komputer (mesin CNC). Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan proses produksi batik cap menggunakan mesin CNC batik serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi hasil dari proses produksi. Metode yang digunakan adalah metode bechmarking dengan melihat proses produksi yang dilakukan pada proses manual, kemudian diaplikasikan ke mesin dengan modifikasi urutan proses produksinya. Pengujian hasil dengan menggunakan metode Taguchi dan konfirmasi kepada ahli. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa faktor suhu dan waktu delay mempengaruhi hasil akhir. Metode Taguchi, menggunakan Signal Noise Ratio (SNR) smaller is better dengan membandingkan ukuran lebar pola pada kain dengan lebar pola pada canting, memberikan hasil setting terbaik pada suhu 550C dengan delay 1 detik. Konfirmasi kepada ahli untuk ketembusan malam pada kain memberikan hasil setting terbaik pada suhu 750C dengan waktu delay 2 detik untuk tingkat ketembusan sempurna, dan suhu 550C dengan waktu delay 4 detik untuk tingkat ketembusan tidak sempurna. Pada akhirnya penelitian ini menyimpulkan bahwa rata-rata pengerjaan batik untuk 5 kali pengecapan adalah 50 detik menggunakan mesin, sementara seorang pengecap ahli mempu melakuakan dalam 22 detik dan pengecap pemula selama 72 detik. Hasil ini meletakkan posisi mesin berada diantara seorang pengecap ahli dan pemula dalam hal kecepatan produksi. Dalam hal repeatability yang diukur adalah ketidaktelitian dalam meletakkan penitis, dimana rata-rata mesin adalah 0 mm sementara seorang ahli sebesar 2 mm. Posisi mesin terhadap manusia dalam hal ini, lebih baik daripada seorang pengecap manual.
Batik is one of Indonesian cultural heritage which recognized by UNESCO. Nowadays batik is not only worn as traditional costumes or in special occasions, but it has become a daily attire. Industrialization process of manufacturing batik is not followed by the same process in the downstream stage. The production of batik fabric was still traditionally processed. The research increases the production capability of batik in the traditional method using computer-controlled machine (CNC machine). This research aim to develop batik stamp production process using CNC machine as well as determine factors affecting the outcome. The methodological approach used is benchmarking which applies similar process of manual production to the machine with a modification of the order of the process. The result was examined by using Taguchi method and expert confirmation. The result shows that temperature factor and delay time affect the final outcome. Taguchi method, using Signal Noise Ratio (SNR) smaller is better by measuring width of the pattern in the fabric by in the canting tool, provides the best result setting at 550C temperature with 1 second delay. Confirmation to the expert for the penetrating level of parrafin wax through fabric, shows the best results setting at 750C temperature with 2 seconds delay for the perfect penetrating level, and 550C temperature with 4 seconds delay for imperfect penetrating level. At the end, this research deduced that the average time finishing batik work for 5 times stamping was 50 seconds using machine, while an expert be able to do in 22 seconds and the novice for 72 seconds. The result place the machine in between expert and novice, in terms of production speed. In term of repeatability, the distance of not putting dropper precisely was being measured, the average for machine is 0 mm while expert is 2 mm. In this term, the use machine instead of manually by human.
Kata Kunci : Batik, CNC, Benchmarking, Kecepatan produksi, Repeatability