KAJIAN PENENTUAN MARGIN KEUNTUNGAN PROYEK PADA KONTRAKTOR TEKNOLOGI INFORMASI

Emmy Indriany, Budi hartono, ST.,MPM.,Ph.D.

2013 | Tesis | S2 Teknik Industri

Proyek memiliki karakteristik unik dan temporer. Karakter ini juga ditentukan pada proyek di bidang information technology (IT). Dalam persaingan untuk memenangkan suatu proyek, kontraktor harus melakukan bidding. Aturan bidding yang biasa digunakan di Indonesia yaitu pemenang adalah kontraktor yang menawarkan harga terendah (lowest price), namun ketika pemenang memberikan penawaran terendah akan menghasilkan kecenderungan mendapat keuntungan yang kecil atau bahkan kerugian. Sebaliknya, bila kontraktor mengharapkan keuntungan yang lebih tinggi, maka kesempatan memenangkan tender akan menurun. Inilah trade-off dalam menentukan harga penawaran proyek. Kontraktor akan melakukan perhitungan margin keuntungan dengan menggunakan intuitive judgment. Penggunaan intuitive judgment ini terkadang menghasilkan bias dalam menentukan harga proyek. Dalam penelitian ini akan dikaji lebih mendalam mengenai perilaku berisiko dalam menentukan profit margin dalam suatu proyek. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan 15 responden berasal dari perusahaan IT yang bergerak di bidang pengembangan software. Desain eksperimen full-factorial dengan tiga faktor dan dua level menjadi dasar pengembangan skenario dalam penelitian ini. Hasil eksperimen dianalisis dengan menggunakan t-test, ANOVA, ANCOVA dan repeated measures ANOVA kemudian dibandingkan dengan teori yang telah dikembangkan berdasar prospect-contingency framework. Skenario eksperimen yang dirancang dengan memanipulasi variabel-variabel yaitu past financial performance, project backlogs, dan project strategic importance menunjukkan hasil bahwa variabel yang mempengaruhi penentuan margin keuntungan secara signifikan adalah 1) project backlogs, 2) project strategic importance, 3) interaksi antara past financial performance dan project backlogs, 4) interaksi antara project backlogs dan project strategic importance, serta 5) interaksi antara ketiga variabel tersebut. Sedangkan past financial performance sebagai variabel utama tidak secara signifikan mempengaruhi penentuan margin keuntungan. Risk attitude dan ukuran kontraktor sebagai kovariat yang diduga mempengaruhi penentuan margin keuntungan ternyata tidak memberi pengaruh signifikan. Hasil penelitian ini secara konsisten mendukung teori yang telah dikembangkan sebelumnya ditunjukkan dengan persamaan matematis Y = -5.5 -3.2X2 +12.9X3 –12.9X2X3 –10.1X1X2X3. Bila dibandingkan dengan penelitian serupa sebelumnya terdapat perbedaan pada signifikansi variabel dan kovariat dalam penentuan margin keuntungan serta pengaruh interaksi antar variabel-variabel penentuan margin keuntungan yang telah diobservasi secara statistik.

Projects have unique and temporary characteristics. These characters are also identifiable in information technology (IT) projects. In the competition to win a project, a contractor must carry out competitive bidding. The bidding rules commonly used in Indonesia is the winner is the contractor which offers the lowest price, this rule, however may result in a low or even negative profit for the winner. Conversely, if the contractor expects a higher profit, then the chance of winning tender will decrease. This is a trade-off in determining the offering price of a project. In most occasions contractors perform profit margin calculations by using intuitive judgment. The use of intuitive judgment sometimes produces bias in determining the price of the project. In this study, the risky behavior of bidders when determining profit margin is studied. This experiment was conducted with 15 respondents from the IT solution provider companies (IT contractors). A full-factorial experimental design with three factors (past financial performance, project backlogs, and project strategic importance) and two levels is the basis for the scenarios’ development in this study. The experimental results analyzed using t-test, ANOVA, ANCOVA and repeated measures ANOVA are then compared to the theoretical framework that have been developed based on prospect-contingency framework. The result shows that the significant variables that affect the determination of profit margin are 1) project backlogs, 2) project strategic importance, 3) the interaction between past financial performance and project backlogs, 4) the interaction between the project backlogs and project strategic importance, and 5) the interaction between the three variables. Past financial performance as a primary variable did not significantly affect the determination of the profit margin. Risk attitude and contractors size as covariates did not significantly affect the determination of profit margin. Results of this study support the theory consistently as indicated by the following math equation: Y = -5.5-3.2X2+ 12.9X3- 12.9X2X3-10.1X1X2X3. This study differ from the previous study in Yogyakarta with partial design of experiment in IT domain, but support the prospectcontingent framework and previous study in Singapore construction companies with survey method.

Kata Kunci : proyek, IT, tender, eksperimen, full-factorial, prospect-contingency framework