ISOLASI, IDENTIFIKASI, DAN UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK TERHADAP BAKTERI PENYEBAB INFEKSI YOLK SAC PADA ANAK AYAM PEDAGING KOMERSIAL

Hana Setyawati, Prof. drh. Charles Rangga Tabbu, M.Sc., Ph.D.

2013 | Tesis | S2 Sain Veteriner

Infeksi yolk sac merupakan penyebab utama kematian anak ayam pada minggu pertama periode pemeliharaan. Penyakit ini kerapkali diikuti dengan keradangan pada umbilikus (omfalitis), dan ayam telihat lemah, lesu, dan tidak mau makan dan minum. Telur yang tercemar bakteri dan umbikus yang tidak menutup sempurna menjadi rute penting penularan penyakit ini. Antibiotik seringkali digunakan untuk mengatasi penyakit ini. Namun, bakteri yang bersifat resisten terhadap antibiotik menyebabkan kesembuhan penyakit menjadi sulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri penyebab infeksi yolk sac pada anak ayam pedaging komersial, serta menguji sensitivitas bakteri tersebut terhadap berbagai jenis antibiotik yang umum digunakan di lapang. Sebanyak 22 ekor anak ayam pedaging berumur 1 – 3 hari yang menderita infeksi yolk sac dinekropsi, dan isolasi bakteri dilakukan dari yolk sac. Kultur sampel yolk sac dilakukan pada plat agar darah (PAD), dilanjutkan dengan pengecatan Gram, dan uji biokimiawi untuk mengidentifikasi bakteri yang diisolasi. Uji sensitivitas antibiotik dilakukan berdasarkan metode difusi cakram Kirby-Bauer terhadap amoksisilin-asam klavulanik, enrofloksasin, tetrasiklin, eritromisin, dan kolistin sulfat. Bakteri Gram positif dan Gram negatif yang diisolasi adalah sebesar 62% (21/34) dan 38% (13/34). Bakteri Gram positif yang paling banyak diisolasi adalah Enterococcus spp. (44,1% (15/34)), sedangkan bakteri Gram negatif yang paling banyak diisolasi adalah Escherichia coli (11,8% (4/34)). Bakteri yang diisolasi dalam penelitian ini adalah Enterococcus spp. (44,1%), S. aureus (8,8%), Staphylococcus spp. (8,8%), E. coli (11,8%), Klebsiella sp. (8,8%), Serratia sp. (8,8%), dan bakteri Gram negatif non Enterobacteriaceae (8,8%). Sebagian besar bakteri yang diisolasi sensitif terhadap amoksisilin-asam klavulanat (82,3%), tetrasiklin (41,2%), dan enrofloksasin (38,2%), dan resisten terhadap kolistin sulfat (100%), eritromisin (82,3%), tetrasiklin (55,9%), dan enrofloksasin (38,2%). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat sejumlah bakteri penyebab infeksi yolk sac yang bersifat sensitif dan resisten terhadap berbagai antibiotik. Oleh karena itu, penggunaan antibiotik pada peternakan ayam pedaging komersial sebaiknya dilakukan secara untuk menekan berkembangnya bakteri yang resisten terhadap antibiotik, yang dapat memperlama waktu kesembuhan penyakit.

Yolk sac infection is the primary cause of chicks mortality in the first week of life. The disease is often accompanied by inflammation of the navel (omphalitis), and the chicks appear weak, drowsy, and anorexic. Egg contaminated by bacteria and unhealed navel may be the important route of transmission of the disease. Antibiotics are often used to treat yolk sac infection. However, the emergence of antibiotics resistant bacteria lead to more complicated disease healing process. The purposes of this study are to isolate and to identify yolk sac infectioncausing bacteria in commercial broiler chicks, and to evaluate the antibiotics susceptibility of these bacteria against commonly used antibiotics in the field to observe the most effective therapy for the treatment of yolk sac infection. Twentytwo, one to three days old broiler chicks with yolk sac infection were necropsied, and bacterial isolation was made from the yolk sac. Sample of yolk sac was inoculated in blood agar, followed by Gram stain and biochemical tests for identification of the isolated bacteria. Antibiotics susceptibility test was conducted based on Kirby-Bauer disc diffusion method to several antibiotics, including amoxcycillin-clavulanic acid, enrofloxacin, tetracycline, erythromycin, and colistin sulfate. Gram positive and Gram negative bacteri isolated were as much as 62% (21/34) and 38% (13/34), respectively. The most frequently Gram positive bacteria isolated was Enterococcus spp. (44.1% (15/34)), whereas the most frequently Gram negative bacteria isolated was Escherichia coli (11.8% (4/34)). Bacteria isolated from this study were Enterococcus spp. (44.1%), S. aureus (8.8%), Staphylococcus spp. (8.8%), E. coli (11.8%), Klebsiella sp. (8.8%), Serratia sp. (8.8%), and Gram negative non Enterobacteriaceae (8.8%). The majority of bacteria isolated were sensitive to amoxicillin-clavulanic acid (82.3%), tetracycline (41.2%), enrofloxacin (38.2%), and were resistant to colistin sulfate (100%), erythromycin (82.3%), tetracycline (55.9%), and enrofloxacin (38.2%). Based on the results of this experiment, it can be concluded that there were some sensitive and resistant bacteria isolated from infected yolk sac. Therefore, administration of antibiotic to commercial broiler should be given rationally in order to minimize the emergence of resistant bacteria which could prolong the disease healing process.

Kata Kunci : infeksi yolk sac,bakteri, uji sensitivitas antibiotik, ayam pedaging