PENENTUAN HARGA PRODUK KARYA SENI
Kusriniarti Dwi L, Ir. Subagyo, Ph.D.
2013 | Tesis | S2 Teknik IndustriSecara umum, harga jual produk ditentukan berdasarkan besarnya biaya produksi yang dibutuhkan. Namun pada beberapa produk tertentu, harga jual yang diberikan jauh melebihi biaya produksi. Produk karya seni seperti lukisan merupakan salah satu contoh produk yang memiliki harga jual jauh di atas biaya produksi. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat faktor-faktor lain di luar biaya produksi yang tidak terukur namun diperhitungkan dalam menentukan harga jual. Nilai ini disebut sebagai faktor intangible. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor intangible pada produk karya seni yang berkontribusi dalam menentukan harga jual. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data harga penjualan karya lukis di enam balai lelang, baik di dalam negeri maupun luar negeri, beserta data variabel-variabel yang menjadi faktor intangible. Diperoleh 225 data harga penjualan karya lukisan beserta parameter faktor intangible-nya. Variabel-variabel yang dianggap mempengaruhi faktor intangible produk karya seni terdiri dari 10 variabel, yaitu banyaknya pameran, volume penjualan, harga rata-rata, tahun lahir, auction record, tahun penjualan, tahun pembuatan, media, ukuran, dan tempat penjualan. Persamaan untuk memprediksi harga dibangun menggunakan dua metode, yaitu Model Kano dan Regresi berganda. Diperoleh tiga model yang dibangun berdasarkan Model Kano, Regresi Linier, dan Regresi Non-linier. Model-model tersebut dievaluasi dengan prosedur validasi silang menggunakan 75 data. Berdasarkan nilai r2 yang dihasilkan, terpilih satu model terbaik yang memberikan kemampuan prediktif (r2) sebesar 76%, yaitu model yang dibangun dengan Model Kano.
This research aims to develop a new quantitative method to determine painting pricing based on 10 intangible factors, i.e. the number of exhibitions, sales volume, average price, year of birth, auction records, in sales, year of manufacture, medium, size, and place of sale. The selling price data are obtained from six auction houses. Data consist of 225 painting and its sales price parameters of its intangible factors. Kano Model and Linear Regression Model are used to examine the relation between pricing and each variable. Based on the model development scheme, there are 3 alternative models that can be obtained. Each model then was evaluated by cross-validation procedure using 75 data. Based on the value of R2 for each model, the Kano Model with variable previous sales is the best model with R2 of 76%.
Kata Kunci : harga, intangible factor, Model Kano, Regresi Linear