Laporkan Masalah

KEBERADAAN PENGHAMBATAN FERMENTASI BIOGAS PADA BUAH ALPUKAT, MANGGA, DAN MELON BUSUK

QUEEN SISKA S, Dr. Ir. Muh. Nur Cahyanto, M.Sc.,

2013 | Skripsi | TEKNOLOGI PANGAN & HASIL PERTANIAN

Proses fermentasi biogas menggunakan bantuan mikrobia, umumnya biogas diproduksi dari kotoran sapi saja tanpa tambahan apapun, sehingga bila ingin memanfaatkan sampah buah menjadi biogas perlu dipelajari jenis buah yang justru memberikan penghambatan pada fermentasi aerobik. Hal tersebut diperlukan karena pada buah- buahan tentunya mengandung berbagai senyawa organik, yang dapat berpengaruh bakteri anaerob. Sehingga tidak terjadi unstable system dan fermentasi biogas dapat maksimal. Penelitian ini dilakukan dalam 2 tahap, yaitu: (1) karakterisasi buah- buahan alpukat, mangga, dan melon segar dan busuk berupa analisis kadar air, total solid, volatile solid, lemak, total N, selulosa, hemiselulosa, gula total, dan pati terlarut untuk mengetahui hasil jumlah metana secara teoritis (2) fermentasi biogas yang kemudian diukur jumlah gas metan yang dihasilkan menggunakan GC. Kemudian dari hasil keduanya dibandingkan antara jumlah gas metan yang seharusnya dihasilkan (teoritis) dan yang dihasilkan pada proses fermentasi biogas. Buah alpukat dan melon busuk dapat digunakan sebagai substrat fermentasi biogas dengan produksi gas metan masing-masing mencapai 0,5340 Nm3CH4/kgVS dan 0,4596 Nm3CH4/kgVS, rasio yield 98,62% dan 99,45 %. Buah mangga busuk menunjukan produksi biogas yang cukup rendah dibanding yang lain yakni 0,2543 Nm3CH4/kgVS dengan rasio yield 67,57% mengindikasikan ada penghambatan pada substrat mangga busuk. Produksi biogas paling tinggi diantara ketiga sampel buah adalah buah alpukat busuk dengan yield gas metana mencapai 0,5340 Nm3CH4/ kg VS dan terendah adalah buah mangga segar yield gas metana 0,2250 Nm3CH4/ kg VS.

Biogas fermentation using microbial assitance, generally biogas produced from cow dung, so if we want to take advantage from fruit waste into biogas, it’s need further research to know the effect of chemycal content of fruits. This is necessary because the fruits must contain a variety of organic compounds, which can affect anaerobic bacteria. So there is no unstable system and fermentation biogas can be maximized. This research was conducted in two phases, (1) characterization of rotten and fresh avocado, mango, and melon form of water content analysis, fat content analysis, total solid, volatile solid, N-total, cellulose, hemicellulose, total sugar, disolved starches to know the methane theoritical yield. (2) biogas fermentation which then measured methane yield using GC. Then compared the result. The rotten avocado and melon fruit can be used as a substrate for biogas fermentation, the methane yield each reached 0,5340 Nm3CH4/kgVS and 0,4596 Nm3CH4/kgVS, yield ratio reched 98,62% dan 99,45 %. Rottr mangoes showed that biogas production is substantially lower than others which is 0,2543 Nm3CH4/kgVS with yield ratio reached 67,57%, indicates inhibition on the rotten mango substrate. The highest biogas producton from the three samples was rotten avocado by 0,5340 Nm3CH4/ kg VS methane yield and the lowest was fresh mango produce 0,2250 Nm3CH4/ kg VS methane.

Kata Kunci : fermentasi biogas, alpukat, mangga, melon, penghambatan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.