GANGGUAN PERILAKU PADA ANAK DENGAN EPILEPSI
Dora Novriska, Dr. Retno Sutomo, Ph.D, Sp.A(K)
2013 | Tesis | S2 Ked.Klinik/MS-PPDSLatar Belakang. Epilepsi merupakan gangguan neurologis yang paling sering diderita oleh anak, dan menjadi beban terbesar pada masa usia tersebut. Sebagian besar kasus epilepsi anak terdapat di negara bengkembang. Anak dengan epilepsi berisiko mengalami gangguan perilaku yang dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka. Penelitian tentang gangguan perilaku pada anak dengan epilepsi masih terbatas di Indonesia. Tujuan. Untuk mengetahui gangguan perilaku pada anak dengan epilepsi dan faktor yang berhubungan dengan gangguan tersebut. Metode. Studi potong lintang melibatkan masing-masing 46 anak dengan epilepsi dan tanpa epilepsi berusia 4-16 tahun. Gangguan perilaku diskrining dengan menggunakan the Strength and Difficulty Questionnaire (SDQ) versi Indonesia. Hasil. Masalah perilaku ditemukan pada 9,8% anak dengan epilepsi dan hanya 1,1% pada anak-anak tanpa epilepsi (RP 8.8, 95% CI 1.16- 66.77, P= 0.015). Skor abnormal juga didapatkan berbeda bermakna pada conduct problems dan masalah emosi. Berdasarkan analisis multivariat dengan regresi logistik kami simpulkan bahwa faktor yang berhubungan dengan gangguan perilaku pada anak dengan epilepsi adalah epilepsi tidak terkontrol (RP 13.9, 95 % CI 1.45-132.4, P= 0.023), dan adanya fokus pada pemeriksaan EEG (RP 6.7, 95 % CI 1.66 - 26.76, P= 0.007). Kami juga mendapatkan bahwa epilepsi tidak terkontrol merupakan faktor yang berhubungan dengan gangguan emosi (RP 6,7; 95% CI 1,66-26,76; P=0.007) dan conduct problems (RP 6.1, 95 % CI 1.35- 27.29, P= 0.019). Kesimpulan. Epilepsi yang tidak terkontrol dan fokus pada hasil EEG merupakan faktor yang berhubungan dengan meningkatnya risiko gangguan perilaku pada anak dengan epilepsi. Skrining dilanjutkan dengan konfirmasi diagnosis dan terapi untuk gangguan perilaku perlu dilakukan pada setiap anak dengan epilepsi.
Background. Epilepsy is a neurological disorder that most often affects children, and becomes the biggest burden in that age period. Most cases of epilepsy are found in developing countries. Children with epilepsy are at risk of behavioral disorders that can affect their quality of life. Studies on behavioral problems in children with epilepsy are still limited in Indonesia. Objective:To evaluate behavioral problems in children with epilepsy and the associated factors. Methods: We conducted a cross-sectional study involving 46 patients with epilepsy aged 4-16 years old. Behavioral problems were screened by using the Strength and Difficulty Questionnaire (SDQ) Indonesian version. Results: Behavioral problems were found in 9.8% of children with epilepsy and only in 1.1 % of children without epilepsy (PR 8.8, 95% CI 1.16 to 66.77, P= 0.015). Significant differences were also found in the percentage of conduct problems and emotional disorders. Based on the multivariate analysis using logistic regression we concluded that the factors associated with behavioral disorders in children with epilepsy were uncontrolled epilepsy (PR 13.9, 95 % CI 1.45 to 132.4, P= 0.023), and the presence of a focus on EEG (PR 6.7, 95 % CI 1.66 to 26.76, P= 0.007). We also found that uncontrolled epilepsy was factor related to emotional (RP 6,7; 95% CI 1,66 to 26,76; P=0.007) and conduct problems (PR 6.1, 95 % CI 1.35 to 27.29, P= 0.019). Conclusions. Uncontrolled epilepsy and a focus on the result of EEG are factors associated with increased risk of behavior problems in children with epilepsy. Screening followed by diagnosis confirmation and treatment for behavior problems need to be performed in all children with epilepsy.
Kata Kunci : Epilepsi, gangguan perilaku, SDQ, faktor risiko