UPAYA PERBAIKAN VALUE STREAM PRODUKSI OTAK-OTAK BANDENG DENGAN MINIMASI PEMBOROSAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING DI CV. FANIA GROUP, KOTAGEDE, YOGYAKARTA
DWICAHYO HANANTYO, Ir. Pujo Saroyo, M.Eng.Sc,
2013 | Skripsi | TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIANOtak-otak bandeng merupakan olahan produk perikanan unggulan yang mampu memicu muculnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjadikannya produk utama dalam persaingan pasar olahan sejenis. Fania Food adalah salah satu UMKM di Yogyakarta yang berkembang dengan memproduksi produk olahan tersebut. Mengandalkan otak-otak bandeng sebagai produk utamanya, kini Fania Food semakin berkembang seiring bertambahnya permintaan dan meluasnya pasar Fania Food untuk produk tersebut. Namun demikian, hal tersebut belum diikuti usaha perbaikan efisiensi produksi yang sesuai. Ketidakefisienan produksi terjadi karena adanya aktvitas tidak bernilai tambah atau dapat disebut sebagai pemborosan yang diindikasikan adanya bottleneck waktu pada aliran produksi Fania Food. Pemborosan tersebut dapat diminimasi dengan suatu metode pendekatan yang dapat memperbaiki aliran nilai (Value Stream) dalam produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi siklus produksi pada aliran nilai kondisi saat ini dan meminimasi pemborosan serta melakukan penyeimbangan lintasan sesuai konsep pendekatan Lean Manufacturing guna memperbaiki aliran nilainya sehingga akan didapatkan efisiensi siklus baru sebagai hasil usulan beserta implikasi biayanya. Langkah awal penelitian ini dilakukan dengan menghitung efisiensi siklus saat ini dan memetakan aliran nilainya menggunakan Value Stream Mapping (VSM). Perbaikan aliran nilai kondisi saat ini dilakukan dengan minimasi pemborosan yang terjadi di sepanjang laliran nilai dan penyeimbangan lintasan. Hasil usulan perbaikan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi siklusnya dan menyebabkan implikasi biaya yang sesuai. Berdasarkan hasil penelitian, efisiensi siklus pada aliran nilai produksi otakotak bandeng Fania Food saat ini adalah 14,79% dengan 3 jenis pemborosan berupa : persediaan berlebih, proses yang tidak tepat, dan waktu tunggu. Tiga jenis pemborosan tersebut diminimasi dengan perhitungan ulang persediaan cadangan, reduksi proses tidak tepat, dan penyeimbangan lintasan untuk meminimasi waktu tunggu, sehingga efisiensi siklusnya meningkat sebesar 6,01% dan didapatkan efisiensi siklus baru sebesar 20,8% sebagai hasil usulan. Selain itu, apabila usulan ini diterapkan, maka akan terjadi akan terjadi penghematan biaya sebesar Rp 56.959,20 dan penurunan kebutuhan modal sebesar Rp 14.506.000,00.
Otak-otak bandeng is one of prime processed fishery products which is already triggering the rise of micro, small, and medium industries that made this product to be their main product to the market competition. Fania Food is one of the micro, small, and medium industries in Yogyakarta which is grown by produce this processed products. Relying otak-otak bandeng as its main product, Fania Food is now growing rapidly with their increased demand and its market expansion. However, it hasn’t been followed by an appropriate production efficiency improvement. The production inefficiecy as the problem occured by the non value added activity or generally called waste which is indicated by the presence of time bottleneck in its production stream. That waste can be minimized using an approach that will improve value stream along the production line. This research aims to determine the current process cycle efficiency of otakotak bandeng production, minimize waste, and rebalance the line due the Lean Manufacturing concept in order to fix its value stream, so it will obtain the new process cycle efficiency as the recomendation result along with its cost implication. The first step of this research performed by counting the current cycle efficiency and mapping the value stream using Value Stream Map (VSM). The current value stream improvement will be done by waste minimization and line balancing. And the recomendation result of improvement hopefully will increase the cycle efficiency and make an appropriate cost implication. Based on the result of this research, the current cycle efficiency of Fania Food’s otak-otak bandeng is 14,79% with 3 kind of waste such as : excess inventory, inappropriate process, and delay. This three kind of waste have been minimized by safety stock recounting, inappropriate process reducing, and line balancing to minimize the delay, so the cycle efficiency has increased 6,01% and become 20,8% as the new cycle efficiency. Moreover, if this recomendation applied, there will be an expectation of cost savings in amount of Rp 56.959,20 and capital requirements reduction in amount of Rp 14.506.000,00.
Kata Kunci : value stream, minimasi pemborosan, Lean Manufacturing