KONSEP JATI DIRI MANUSIA ARTHUR SCHOPENHAUER: RELEVANSINYA DENGAN KEHIDUPAN BERBANGSA DI INDONESIA
IMAM WAHYUDDIN, Prof. Dr. Joko Siswanto
2013 | Tesis | S2 Ilmu FilsafatJudul penelitian ini Konsep Jati Diri Manusia Arthur Schopenhauer; Relevansinya dengan Kehidupan Berbangsa di Indonesia. Latar belakang penelitian ini melihat masyarakat dan kebudayaan Indonesia merupakan mozaik dengan keragaman sangat kaya. Keragaman mengandung kerawanan konflik bila anggota masyarakatnya salah dalam mengelola dan merawat keragaman itu. Di Indonesia keragaman rentan terhadap perselisihan internal seperti terlihat dalam konflik-konflik SARA yang mewarnai perjalanan negara bangsa Indonesia. Untuk menjaga keragaman dan ancaman disintegrasi bangsa, bangsa Indonesia perlu rumusan konsep jati diri manusia yang sesuai dengan konteks keragaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali makna konsep jati diri manusia menurut Schopenhauer dan mengemukakan relevansinya dengan kehidupan berbangsa di Indonesia. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan. Objek material dalam penelitian ini adalah jati diri manusia dalam karya The World as Will and Representation Arthur Schopenhauer. Objek formal penelitian ini menggunakan pendekatan filsafat manusia. Metode dalam penelitian ini adalah hermeneutika, meliputi interpretasi dan verstehen. Peneliti juga menggunakan metode heuristika, digunakan untuk menganalisis pemikiran Schopenhauer tentang jati diri manusia sehingga dapat ditemukan relevansi pemikiran Schopenhuaer tentang jati diri manusia dengan kehidupan berbangsa di Indonesia Hasil dalam penelitian ini adalah manusia menurut Schopenhauer harus menekan ambisi ego dan kepentingan individunya. Manusia yang menuruti ego justru membuat hidupnya menderita. Ego manusia yang tidak terkontrol dapat juga membahayakan orang lain. Konsep jati diri manusia Schopenhauer dijelaskan dalam satu kesatuan utuh dan seimbang dari seorang manusia yang meliputi tiga aspek penting: kepribadian, identitas diri dan keunikan. Sumbangsih konsep jati diri manusia Schopenhauer dalam kehidupan berbangsa di Indonesia, bahwa keragaman bangsa Indonesia akan terjaga dengan baik jika masing-masing individu bangsa dapat menekan egonya.
The title of this study is Concept of Human Identity Arthur Schopenhauer; Relevance to Life of Nation in Indonesia. The background of this study that the society and culture of Indonesia is very rich a mosaic with diversity. The diversity of vulnerabilities contain conflict when one member of the community failed to manage and maintain the diversity. Diversity in Indonesia are vulnerable to internal strife as seen in the racial conflicts that enliven the Indonesian nation state. To maintain the diversity and the threat of disintegration of the nation, the Indonesian nation needs to formulation of the concept of human identity in the context of diversity. The purpose of this study is to explore the meaning of the concept of human identity suggested by Schopenhauer and its relevance to life of nation in Indonesia. This research is a kind of library research. Material object in this study is the human identity in the work of Arthur Schopenhauer’s The World as Will and Representation. This study uses a formal object approach to human philosophy. Method in this research is hermeneutics, interpretation and includes verstehen. Researchers also use heuristics method, used to analyze Schopenhauer thought about human identity that can be found relevance Schopenhuaer thinking about human identity with national life in Indonesia. The results in this study is the Man according to Schopenhauer should suppress the ego and ambition of individual interests. Obey human ego makes her life miserable. Uncontrolled human ego can also harm others. Schopenhauer's concept of human identity are described in a unified whole and balanced from a human who covers three important aspects: personality, self-identity and uniqueness. Contribution of Schopenhauer's concept of human identity in the life of the nation of Indonesia, that the diversity of the Indonesian nation will be well maintained if each individual nation can suppress his ego.
Kata Kunci : Keragaman, Jati Diri Manusia, Filsafat Kehendak.